Satu demi satu misi kita selesaikan
~
GraciaGracia POV
"JANGAN!" Fiony berteriak.
Ara yang berhenti dari tindakannya, tapi dia masih diam beberapa langkah di atas pembatas jembatan.
"JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN GUE!" Teriak Ara.
"Aku ga ikut campur urusan kamu, tapi Chika yang narik aku ke sini, aku ga tau masalah kamu apa, tapi kalo kamu ngerasa masalah yang kamu hadapi ini berat harusnya kamu lihat orang di sekitar kamu, masih banyak orang yang punya masalah lebih berat dari kamu tapi mereka tak berkecil hati dan menyelesaikan masalahnya tanpa punya pikiran bunuh diri kaya gini"
Fiony berjalan mendekat, dan aku mundur dari mereka.
Fiony ternyata ikut naik ke pembatas jembatan.
"Kalo mau teriak boleh, tapi kalo bunuh diri itu tindakan pengecut, punya masalah itu di hadapi bukan malah lari"
"Lu ga ngeri se berat apa masalah yang gue hadapi!"
"Aku emang ga ngerti masalah kamu apa, tapi apa harus dengan cara kaya gini kamu selesaikan masalah nya?"
"Papa sama mama ku cerai waktu aku masih SD, alhasil aku tinggal sama mama, mama berjualan kue untuk kebutuhan hidup kami, tadinya aku ga mau lanjutin sekolah dan mau bantuin mama aja, tapi aku harapan mama satu-satunya jadi aku mau tetep sekolah walau kadang membantu mama, sampai akhirnya aku bisa sekolah SMA semua tak lepas dari perjuangan mama dan aku, cobaan di hidup aku berat tapi aku tidak punya pikiran sedikit pun untuk bunuh diri kaya gini, dan kamu juga pasti bisa, Tuhan sedang nguji kamu seberapa kuat kamu menghadapi masalah, tapi percayalah akan ada hal indah setelah semuanya berlalu"
"Hal indah butuh waktu untuk datang" jelas panjang lebar fiony sekaligus sedikit curhat.
"Maaf kalo aku malah curhat, aku cuma mau kamu lebih terbuka dan mencoba untuk menghadapi masalah kamu saat ini, kalo perlu aku akan dukung kamu bantu kamu buat selalu kuat menghadapi masalah"
Aku dan Chika saling pandang dan tersenyum.
Perlahan Ara turun dari pembatas jembatan, di susul fiony.
"Nama ku fiony, nama kamu siapa?" Fiony mengulurkan tangannya.
"Ara Soo" jawab Ara singkat setelah menerima uluran tangan fiony.
"Nama kamu kaya bukan nama orang Indonesia" heran fiony.
"Emang, gue belasteran Korea indo"
"Oohhh"
"Jangan ulangi lagi ya, kita bisa berteman"
"Ayo Chik" bisikku pada Chika, seketika kami menghilang, lebih tepatnya kami pakai teknologi yang lebih canggih yang sebelumnya pernah ku pakai tapi dulu hanya jaket tembus pandang, kalo sekarang hanya pin kecil yang bisa membuat kami tak terlihat.
"Loh ko mereka ga ada, Chika kemana?, Perasaan tadi di sini?"
"Mana gue tau, temen nya juga ga ada"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untuk Memperbaiki 2 (END)
FantasyTakdir di masa lalu memang tidak seharusnya di rubah, tapi jika berubah karena satu dan lain hal maka kami lah yang dari masa depan yang dalam bahaya, dan saat itu terjadi maka kami akan kembali untuk memperbaikinya, agar masa depan berjalan semesti...