Perjalanan masih jauh, dan kita masih harus berusaha
~
GraciaGracia POV
"Chika bangun ini udah siang, nanti kita terlambat sekolah!" Teriakku.
"Engh..."
Aku sedang merapikan dasi tapi Chika masih tidak bergeming di tempatnya.
Aku berjalan ke arah kasurnya.
Ada yang aneh dengannya.
Ku pegang keningnya, dan firasatku benar, jika Chika terserang demam, apa mungkin dia telat memakan obatnya semalam, kenapa aku telat memberinya obat, jadi seperti ini akibatnya.
Tugasku jadi nambah, chika terserang efek samping perjalanan waktu, dan dia butuh istirahat yang cukup.
Tapi aku juga harus terus mengikuti Ara.
Apa aku minta salah satu dokter waktu untuk menjaga Ara selama aku pergi?.
Iya deh, tak ada salahnya, demi kebaikan Chika dan demi berjalannya misi ini.
"Chik aku berangkat sekolah ya, aku harus melanjutkan misinya, kamu akan di jaga oleh dokter waktu, aku akan memanggilnya, dan dia akan datang dalam waktu beberapa menit, dan menyiapkan mu sarapan yang sesuai keadaan mu, tetap istirahat dan jangan paksain diri, ngerti!"
Di mengangguk lemah.
"Yaudah aku pergi"
Aku meninggalkan nya di kamar, ku panggil dokter waktu.
"Hallo dok aku butuh bantuanmu, datang lah dalam beberapa menit dan bawakan sarapan untuk Chika, keadaannya lemah, dia mungkin telat meminum obatnya"
'iya siap bos gre'
"Yasudah cepat!"
'siap'
Ku tutup telpon dan segera pergi dari kos.
Ku lihat di layar ponselku ara sudah berangkat ke sekolah.
Aku teleport ke sekolah.
Aku menuju ruang kepala sekolah dengan pin tembus pandangku, masuk ke dalam untuk mengetahui apa yang di bicarakan ibu Ara pada kepala sekolah.
"Jadi saya mohon sama ibu untuk bujuk anak saya, saya ingin hak asuh dia jatuh ke tangan saya, bukan suami saya, saya sayang sama dia" ucap ibu dan dengan memohon.
Apa jawaban Bu Melody atas permintaan ibu Ara?.
"Maaf Bu, keputusan itu kembali pada Ara, saya tidak memaksa, karena jika anaknya di paksakan pada sesuatu yang tidak dia inginkan maka mentalnya yang di khawatirkan akan terganggu,dia akan merasa tidak nyaman, itu berbahaya bagi anak-anak seusianya, dia masih labil dan masih mencari jati dirinya sendiri jadi maaf saya tidak bisa memaksanya Bu" jawaban Bu Melody membuatku lega.
Aku memutuskan keluar dari sana dan masuk kelas.
Aku masuk seperti biasa, sudah terlihat oleh semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembali Untuk Memperbaiki 2 (END)
FantasíaTakdir di masa lalu memang tidak seharusnya di rubah, tapi jika berubah karena satu dan lain hal maka kami lah yang dari masa depan yang dalam bahaya, dan saat itu terjadi maka kami akan kembali untuk memperbaikinya, agar masa depan berjalan semesti...