<(29)> break a promise

2.5K 286 29
                                    

(Vote dulu sebelum baca)

Rahang taehyung mengeras mendapat kabar bahwa anak sulungnya tidak hadir ke perusahaan sang papa sekarang. Sudah berjalan dua jam yeonjun tudak datang pada jam yang taehyung tentukan.

Berkali kali sudah dihubungi tetapi tidak ada satupun yang diangkat, "aish dia memancing emosiku saja" gumam taehyung sambil menukikkan alis.

——————-

"Jadi gimana? Ganti atau gak?" Tanya yeonjun sambil melirik paper bag yang berisi satu set baju untuk yeji.

Sebelum menjemput tadi, yeonjun sempat mampir ke sebuah toko untuk membeli pakaian untuk yeji. Karena memang sudah ada rencana mengajak yeji jalan disaat dia ada janji ke kantor kakeknya.

"Kan kamu bisa bilang untuk bawa ganti! Gausah beli segala yeonjun, astaga kau menghabiskan uang saja" omel yeji tak habis fikir, masalahnya yeonjun membelikannya satu set lengkap dengan brand yang pastinya bernama chanel.

"Sudah jangan ngomel mulu daritadi, ganti atau gak? Kalau gak juga gapapa, kalau ganti juga gapapa. Up to you babe" yeji memutar bola matanya malas, mereka berhenti di sebuah restaurant ngomong ngomong.

"Iya iya, aku ganti aja" yeonjun terkekeh pelan, menyodorkan paper bag yang sedari tadi berada di atas meja. "Yaudah sana" usir yeonjun, sedangkan yeji hanya diam. Terlalu malas untuk berdebat, hari ini dia mencoba bersikap bodo amat dengan yeonjun.









Dan sekarang mereka sedang berada di toko camilan, dimana banyak sekali berbagai macam makanan di rak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan sekarang mereka sedang berada di toko camilan, dimana banyak sekali berbagai macam makanan di rak. "Kamu suka coklat?" Tanya yeonjun menunjuk kotak coklat yang sangat besar.

"Ani, gigiku sangat sensitif" yeonjun mengangguk mengerti.

"pilih semaumu"

"Aku lagi tidak menyemil"

"Astaga untuk ella bukan kamu"

Sungguh rasanya yeji ingin menampol wajah menyebalkan yeonjun. "Kepedean banget" kekeh yeonjun sambil mendorong troli ke rak samping.

"Aish, jinjja?!" Geram yeji sambil meremat ujung sweaternya. Mukanya sudah merah padam menahan malu. Lain kali dia gak akan mau diajak jalan oleh cowok kim itu, sangat menguras emosi.

"Aku Bercanda sayang, jangan marah gitu lah" ucap yeonjun sambil mengusak rambut yeji lembut. "Pabo! Sialan!" Umpat yeji kesal, bodo amat dengan yeonjun yang kini sedang merayunya.

Hingga mereka sudah selesai memilih makanan ringan. Ralat, lebih tepatnya hanya yeonjun sih yang dari tadi sibuk sendiri. Bertanya ke yeji juga tak pernah dijawab, "hei aku seperti berbicara dengan tembok kalau seperti ini" gerutu yeonjun sambil menatap lekat wajah yeji.

Yang ditatap hanya bodo amat, memalingkan wajah. Karena sesungguhnya yeji tak kuat jika cowok kim itu menatapnya seperti itu.

"Oke fine" ucap yeonjun pasrah, cowok kim itu mengantre ke kasir dengan troli yang penuh. Jika bukan ella yang meminta mana mau dia disuruh rempong rempong membelikan camilan segitu banyaknya.



Family daily lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang