<(30)> lost

2.4K 261 10
                                    

(Vote dulu sebelum baca)

"Tae kau keterlaluan!" Ucap jennie kesal dengan sang suami, sedangkan taehyung hanya menatap kosong pintu utama.

Awalnya mereka mengira yeonjun hanya pergi mungkin ke rumah soobin atau bermain dimana. Tapi hingga kini menjelang tengah malam, anak sulung papa kim itu belum juga menginjak rumah.

Dan itu membuat hati jennie benar benar takut, tidak pernah sekalipun anaknya lupa untuk mengabarinya. Pikirannya semakin kacau ketika mengingat ucapan terakhir yeonjun yang meminta maaf kepadanya.

"Cari anakmu!! Jangan hanya melamun!" Teriak jennie hingga air matanya lolos, membuat ella yang berada di dalam kamarnya keluar dengan raut yang tidak bisa dideskripsikan.

"Mom, jangan emosi" tenang ella sambil memegang lengan jennie yang menatap tajam suaminya,

"ayo tidur saja" ucap taehyung berlalu pergi dari ruang tengah dan hilang dibalik pintu kamarnya. Jennie menggeleng tak mengerti pemikiran sang suami sekarang. Bisa bisanya taehyung menyuruhnya untuk tidur dengan kabar anak sulungnya yang tak tau kemana.




Ini Sudah hari kedua  yeonjun tidak ada kabar,
Taehyung beberapa kali juga menghubungi bawahannya untuk mencari tau keberadaan yeonjun. Bahkan seluruh bawahannya juga ia kerahkan untuk menyusuri seoul, tapi semuanya nihil.

"Kurasa dia pergi ke luar negeri" gumam taehyung, mendapat pemikiran untuk menghubungi sepupunya.

"Aish pasti kau merinduk-"

"Anak sulungku disana?"

"Astaga tiba tiba tanya anak, kita aja belum menikah" fix jimin membangunkan singa yang sedang meredam emosinya.

"Sialan! Aku bukan ingin bermain main park jimin!" Seketika jimin diseberang sana merasa ada peringatan berbahaya untuk hidupnya.

"Hehehe mianhe, yeonjun tidak ada disini sudah dulu ya tae kakek mencariku jntuk mengasih makan ikan" ucap jimin langsung menutup sambungan telefon, dia takut jika kena amukan dari kim taehyung.

Sekarang Taehyung begitu frustasi, ia mengepalkan tangannya hingga ruas ruas jarinya melukai tangannya sendiri.

"Jangan melukai dirimu juga" suara lembut terdengar, disusul penampakan jennie dari balik pintu ruang kerjanya.

Astaga dia ingin sekali menangis melihat sang istri sekarang, "maafkan aku" lirih taehyung ketika  istrinya itu sudah duduk di sofa bersebelahan dengannya.

"Biar kuobati lukamu"

Dengan teliti jennie menggenggam tangan kiri taehyung yang terdapat luka dengan bercak darah. "Maafkan aku" lirih taehyung lagi sambil menatap mata istrinya, dia merasa gagal menjadi papa untuk kali ini.

"Minta maaflah kepada anakmu, tapi dia yang harus lebih dulu meminta maaf kepadamu" ucap jennie, istrinya itu sangat mementingkan tata krama di hidupnya.

"Kurasa aku harus menghubungi yeji, barangkali dia tau yeonjun sedang dimana sekarang" ucapan jennie membuat taehyung seakan mendapat setitik cahaya.

———————-


"Iya, jika tau kabarnya tolong langsung kabari tante ya"

Ucapan jennie masih terngiang di telinga yeji sampai detik ini, yeonjun tidak ada kabar?

Terakhir kali ia bertemu kemarin lusa, takni keesokan harinya setelah dirinya jalan dengan yeonjun hingga larut malam.

Seperti ucapan jennie, yeji juga menghubungi puluhan kali namun tidak ada satupun yang tersambung.



"Lanjutkan hingga kakimu tidak bisa lagi berjalan dan tulangmu patah semua" celetuk yeji ketika meihat yeonjun berada di ruang latihan yang biasanya yeji datangi. Dengan dance yang sangat kasar dan menuntut seakan ia dikuasai oleh rasa marah.

Family daily lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang