Tujuh

149 35 6
                                    

Sepertinya Lucas benar-benar ingin mencoba ide yang Ten tawarkan untuk menghadirkan Winwin pada program talkshow-nya karena sore itu, dengan sangat bersemangat ia menyuruh Winwin untuk duduk manis di depan televisi demi memperlihatkan Seperti apa program tersebut berlangsung. tentu saja Winwin harus pura-pura tidak tahu juga mengenai rencana tersebut walau terlihat keengganan di wajahnya ketika harus duduk dan menunggu jeda iklan yang agak lama.

Lucas menjelaskan dengan sangat detail, sampai sampai beberapa kali winwin mengerutkan dahi tanda tak mengerti yang disusul dengan permintaan maaf.

"Mungkin kalau kamu tampil di sana, nanti akan ada yang menelpon juga, misalnya seseorang yang kenal sama kamu atau keluarga kamu."

"keluarga?"

"Iya, orang yang sebelum ini tinggal sama-sama denganmu dalam satu rumah."

"Lucas?"

Lucas pikir, Memang agak sulit membuat Winwin mengerti pada kondisinya yang sekarang. kondisi winwin yang kehilangan jati diri dan kehilangan segalanya mungkin termasuk kehilangan keluarga.

Saat ini pun, Lucas yakin jika keluarga winwin sedang melakukan pencarian tidak langsung. berita kehilangan Winwin memang tidak tersebar di mana-mana, Tapi itu bukan berarti tidak akan ada yang kehilangan.

"Bukan," jawab Lucas akhirnya dengan berat. "misalnya ayah, ibu, saudara, Kakak, Adik."

"Winwin tidak punya..." winwin berucap dengan nada lemah sambil menunduk, "keluarga?"

"Punya!" Sergah Lucas cepat."pasti punya! pasti di luar sana ada orang-orang yang juga sedang mencari winwin. Makanya kalau winwin ikut acara itu, pasti akan ada orang yang telepon ke sana karena merasa kehilangan. dengan itu winwin pasti segera ditemukan."

"Jadi, kamu mau tidak ikut acara itu?" Tawar Lucas dengan hati-hati.

Dengan wajah tidak yakin harus merespon Seperti apa, winwin hanya bisa memandangi Lucas. berpikir, Apakah Lucas benar-benar ingin membantunya atau ingin membuatnya pergi dari rumah ini. mungkin opsi kedua lebih masuk akal karena benar keberadaannya membawa masalah yang cukup besar. jika terus dibiarkan Mungkin orang lain akan tahu. namun tidak bisa, winwin masih memiliki rencana mengapa dirinya harus ada disini. ia harus bisa mendapatkan Lucas dan sedikit lagi hal itu bisa ia lakukan.

"Kalau kamu bingung," Lucas lalu membesarkan volume suara pada televisi, "nanti kamu akan duduk disana seperti orang-orang itu." ia menunjuk para bintang tamu.

"Lucas?" Tanya Winwin lagi. "Lucas dimana?"

"Aku? aku pegang kamera. tidak jauh dari tempat winwin duduk di tengah panggung situ juga bisa kelihatan kok."

"oh."

Selanjutnya winwin hanya bisa terdiam dan memperhatikan layar televisi seakan ia tengah mempelajari sesuatu mengenai program tersebut. padahal tentu saja tidak, justru Winwin sedang memikirkan bagaimana ia mendapatkan lucas sebelum naik ke atas panggung dan membiarkan kebohongannya tersebar.

Winwin bahkan tidak menjawab tawaran yang Lucas ajukan. Ia hanya terdiam dan mencari cara apapun, apa saja. sampai kemudian pandangannya menoleh, mendapatkan sesuatu.

"Itu apa?" tanyanya sambil menunjuk sebuah benda di sebelah televisi yang menyerupai pajangan.

"Itu namanya Drone" jawab Lucas memandangi benda itu. "bisa di pasang kamera, Terus nanti terbang seperti pesawat mainan."

Tentu saja winwin yang asli tahu benda apa itu dan apa fungsinya. Ia hanya mencoba untuk mengingatkan Lucas bahwa itu ada di sana dan bisa mereka gunakan bersama.

"Drone. Pesawat mainan." Winwin mengulang kata-kata itu seakan sedang memahaminya. "bagus?"

"Bagus..." seru Lucas. terlihat betapa sebenarnya drone lebih menarik daripada acara televisi.

"Winwin mau lihat," ucap Winwin yang memang bertujuan memancing sesuatu. ia harus membuat sesuatu bersama Lucas yang akan membuat tujuan rencaranya tercapai. "winwin mau lihat Drone terbang."

"eh!" Lucas agak terkejut. "boleh saja sih, tapi sekarang sudah malam."

"ah," sampai ia tercetus sebuah ide. "Bagaimana kalau kita besok jalan-jalan? sekalian kita coba terbangkan Drone nya."

"Jalan-jalan?" Winwin mengulang kata itu, dengan sedikit kepuasan karena ia berhasil memancing Lucas untuk melakukan sesuatu. berjalan-jalan bukan ide yang buruk, dari acara itu, pasti ada banyak situasi yang bisa dimanfaatkan. "jalan-jalan ke mana?"

"Winwin maunya ke mana? kita bisa ke daerah pegunungan. kalau pakai Drone di sana pasti bagus."

Lucas tahu ide ini sangat mendadak, tapi besok adalah hari terakhir Ia mendapatkan cuti, dan mungkin dengan mengajak winwin berjalan-jalan, winwin bisa mendapatkan kesan lebih banyak terhadap keramaian sehingga saat diajak ke studio nanti untuk menghadiri program yang dibicarakannya bersama Ten, mental winwin sedikit terlatih.

Menurut Lucas, Winwin juga harus dibiasakan berinteraksi dengan orang selain dirinya. untuk itu membawanya ke tempat umum adalah hal yang penting.

Sementara untuk Winwin, acara jalan-jalan ini penting agar ia bisa lebih dekat dengan Lucas dan mengambil kesempatan untuk mencapai tujuannya.

Fake Princess (End) ~ Luwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang