Warning ! !!!!
Yang ga kuat silahkan mundur alon alon :)"Gus gimana Ning ?"
"Alhamdulillah agak baikan Mik. Tapi masih pusing katanya"
"Dari kecil emang Rafa ga dibolehin sama umik naik permainan yg begituan Raa,Umik takut Rafa jatuh. Mungkin itu juga kali pertama Rafa naik" sambung Abah
"Ameera juga yang salah Bah,Ameera yang maksa mas Gus"
"Ga papa Ning,biar Gus Rafa ada pengalaman. Kasian dari kecil udh Umik larang" hibur Umik
Kedatangan mereka kemarin disambut ekspresi yg berbagai macam. Umik yang khawatir dan Abah yg tertawa pelan sedang Ameera yg masih menangis.
Karena memang dari kecil tidak pernah naik permainan yg begituan jadi ya begini jadinya. Rafa mabuk udara--eh begitu bukan si sebutannya
"Ini Ning,kasih ke Gus. Klo lagi sakit sukanya makan alpukat"
"Iya mik"
"Umik sama Abah ada pengajian diluar. Kalau ada apa apa nanti hubungi Abah sama umik ya"
"Iya mik"
Setelah kegiatan sarapan itu selesai. Abah dan umik pergi menuju acara yang jaraknya cukup jauh dari pondok pesantren
Ameera masuk kamar,melihat Gus Rafa yang masih terlelap selepas subuh tadi. Ameera duduk disamping kasur Rafa,merapikan rambut Gus Rafa yang berantakan sambil menatapnya
Sang empu tampak terganggu,matanya terbuka pelan. Meringis kala merasakan kepalanya masih pusing
"Sarapan mas ? Ameera bawa alpukat,mau ?"
Ameera membantu Rafa duduk. Memberi bantalan di punggung agar lebih nyaman
"Kamu udah sarapan ?" Tanya Rafa saat Ameera menyendokkan alpukat untuknya
"Udah"
"Umik sama Abah ada ?"
"Enggak,ada acara diluar sama abah"
"Enak ?"
"Biasa aja"
"Mau pake gula ?"
"Enggak"
"Apa sekalian dikasih susu sama es batu,biar lebih enak ?"
Rafa terkekeh pelan. Andai saja dia tidak sedang sakit pasti sedari tadi sudah berubah alpukat itu jadi alpukat kocok
"Sudah Raa" ucap Rafa meminta Ameera berhenti menyuapi
Ameera mengangguk patuh lantas memberi minum Rafa. Baru saja gelas di taruh meja,Rafa kembali memuntahkan makanannya
Dan kali ini tepat di baju Ameera. Hijau.
Rafa yang melihat muntahannya kembali memuntahkan isi perutnya meski kali ini hanya cairan
"Tutup mata Mas !" Titah Ameera
Ameera bergegas menuju kamar mandi,membersihkan diri. Berganti baju dan membersihkan tempat yg terkena muntahan Gus Rafa. Tak lupa menyemprotkan pengharum ruangan
Iya,Gus Rafa sangat jijikan meski dengan muntahannya sendiri
"Terus mas mau makan apa ?"
"Dari kemarin mas muntah terus lhoo. Perutnya pasti kosong,mas mau apa ?" Ucap Ameera menawari Rafa
Rafa menggelengkan kepalanya
"Saya masih mual Raa"
"Minum madu ya"
Rafa menggelengkan kepalanya lagi. Ameera beranjak pergi ke dapur. Mengambil madu dan segelas susu
"Minum susu ?"
"Enggak Raa"
"Yaudah mas Gus maunya gimana ?"
Gus Rafa menepuk ranjang disampingnya yg kosong
"Sudah kamu temani saya tidur aja"
Ameera menghela napasnya panjang. Umik benar,Gus Rafa berubah 180 derajat saat sedang sakit. Sangat manja dan menyebalkan
Ameera mengambil minyak kayu putih sebelum menaiki ranjang. Menyibak selimut Rafa,mengangkat bajunya
"Kamu mau apa Raa !" Gas Gus Rafa
"Biar mas Gus ga masuk angin. Perutnya kan kosong" jelas Ameera
Rafa membiarkan Ameera berbuat semaunya. Memperhatikan istrinya yg tampak sibuk sendiri itu.
Rafa menarik tangan Ameera,membuat Ameera jatuh ke dalam pelukannya. Hangat,suhu tubuh Gus Rafa cukup hangat
"Mas Gus ?"
"Biarkan begini dulu sebentar"
Ameera menghela nafas. Mengatur detak jantungnya yg berdetak lebih cepat dari biasanya. Dari jarak sedekat ini,parfum Gus Rafa sangat tercium. Wangi,tapi tidak menusuk. Menenangkan
"Mas sebentar" ujar ameera
Rafa melepaskan pelukannya
"Ada apa ?"
"Mas harus minum madu dulu kalau mau peluk peluk Ameera"
"Engga ! Ga mau ! Yaudah,saya peluk guling aja"
"Astagfirullah Mas Gus,madu itu manis loh,engga pahit"
"Engga Ameera,nanti saya muntah lagi. Engga mau"
Ameera menatap tajam suaminya yg dibalas tajam juga oleh Rafa.
"Yaudah,ga ada cara lain" pasrah Ameera
Rafa tersenyum penuh kemenangan. Ia berpikir Ameera sudah lelah membujuknya
Salah ! Ameera memasukkan madu satu sendok kedalam mulutnya lantas meminumkannya ke Rafa
Mata Gus Rafa melotot hampir keluar dari tempatnya,terkejut dengan cara yg Ameera lakukan. Namun tidak bisa berbuat apa apa. Terlalu shock,sangat shock
Saat dirasa cukup,Ameera menyudahi ciuman itu. Menatap Gus Rafa penuh kemenangan
"Dibilang madu itu enak. Apa harus kayak gini dulu baru mau minum madu ?" Tanya Ameera
Rafa mengalihkan pandangannya. Malu jelas ! Siapa yg tidak malu coba !
Belum selesai Rafa meratapi malunya ,Ameera sudah menarik Rafa dalam pelukannya. Mengelus pelan ubun ubun Gus Rafa
"Sudah malunya dilanjut kapan kapan saja. Katanya mau tidur ?" Akhir Ameera sambil mencium kening Gus Rafa
Tbc
Yeeeay ! Update lebih cepat !
Karena mulai besok aku ada ujian jadi hari ini aja aku updatenya takut kelupaan dan diserbu kalianKan kalian bucinnya mas Rafa eh Gus Rafa xixixi mohon maaf Gus
Makasih buat dukungannya. Aku ketawa ngakak lihat komentar komentar kalian, xixixi lucu
500 vote aku update lagi yhaaa !
See youuuu💜💜💜💜
-💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Astagfirullah Gus ! (Terbit)
Teen FictionAmeera gadis berumur 17 tahun yang dipaksa kedua orangtuanya untuk masuk pesantren. Namanya juga Ameera,pastilah dia mencari beribu cara agar bisa keluar dan kabur dari penjara suci itu Hingga akhirnya ia bertemu Gus Rafa,pria menyebalkan versi Amee...