31

30K 3.5K 92
                                    

"Mas nanti pulang kapan ?" tanya Ameera saat mengantar Rafa ke depan pintu

"Ba'da Ashar InshaAlloh" jawab Rafa menerima tas yg diberikan Ameera

"Yeaaay,mas mau makan malam apa nanti ?" tanya Ameera gembira

"Terserah kamu saja" jawab Rafa sambil tersenyum tipis

"Ayam asam manis sama tumis sayur mau ?"

"Boleh"

"Yaudah nanti Ameera izin ke pasar yha Mas"

"Sama siapa ?"

"Sama Vani aja"

"Iyaa. Kamu mau dibawain apa ?"

"Gak usah mas,nanti Ameera cari sendiri saja"

"Yaudah Mas berangkat dulu yha. Nanti klo ke pasar hati hati dijalan" ucap Rafa sambil mengulurkan tangannya

Ameera menyalami Gus Rafa lantas kecupan kecil di dahinya mendarat. Pipi Ameera bersemu merah

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Ameera sambil melihat kepergian sang suami

Keadaan membaik seiring berjalannya waktu. Rafa benar benar berubah. Seakan benar ingin memperbaiki semuanya. Menata ulang kembali rumah yg sempat di goncang badai

Ameera harap ini bukan sementara namun untuk selamanya. Ameera akan bekerja keras lagi untuk lebih baik. Lebih pantas lagi untuk bersama Gus Rafa

_

"Udah sehat Raa ?" tanya Vani saat Ameera masuk kamar

"Alhamdulillah"

"Maaf ga bisa bantu banyak waktu itu. Gw cuman bisa bilang ke Abah keadaan lu" ucap Vani sambil mendekati Ameera

"Jadi Abah dobrak pintu karena dapet laporan dari lu ?"

"Heuum,gw ga rela lu disakitin Raa. Sama siapapun, termasuk Gus Rafa"

"Ututu Vani sayang" Ujar Ameera sambil memeluk Vani dari samping

"Ga papa,gua ga papa. Emang adakalanya kita harus dikasih masalah buat mendewasakan diri"

"Kalau ada masalah cerita yha Raa. Jangan dipendem sendiri,gw akan bantu lu sebisa gw"

Ameera mengangguk pelan mengiyakan permintaan Vani. Dalam hatinya memanjatkan syukur begitu banyak pada Alloh,telah menghadirkan Vani dalam hidupnya. Vani memang bukan manusia baik,tapi dia cukup untuk Ameera yg sama sama belum baik

"Semoga kita until Jannah yha Van"

"Aamiin. Ya kalau lu masuk syurga duluan,gw bonceng lu lah"

"Iya,entar gua seret"

"Yha ga diseret juga kali Raa"

"Emang di syurga ada kendaraan,kok lu mau bonceng ?"

"Ya ga tau juga monyet,gw belom ke syurga"

Keduanya terkekeh geli. Pembahasan yg sangat abstrak. Aah sudah biasa, pembahasan semacam ini sering dilakukan keduanya

_

Adzan Maghrib telah berkumandang. Namun Rafa belum jua terlihat batang hidungnya

Ameera telah bersiap menuju masjid,lengkap dengan mukenanya. Sebenarnya ingin menemani Gus Rafa makan,namun orangnya belum jua datang

Saat Ameera hendak menuju masjid,sosok yg ia tunggu baru saja turun dari kendaraan. Senyum Ameera merekah

Ameera menunggu Rafa menghampirinya. Lantas dikecupnya tangan Rafa

Astagfirullah Gus ! (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang