24

28.7K 3.7K 230
                                    

"Sialan ! Bisa bawa motor ga sih ! Tau ada polisi tidur ga !" Amuk Ameera saat Ahmad melajukan motornya dengan cepat melewati polisi tidur

"Saya turunin juga kamu disini !" Ancam Ahmad

"Ga bisa ! Anda ga tau,klo menolong itu ga boleh setengah setengah ?"

"Iya kalo sesama manusia emang ga boleh setengah setengah--"

"Maksud anda saya bukan manusia gitu !" Potong Ameera dengan suara meninggi

Ahmad menghentikan laju motornya. Mereka telah sampai di pondok. Ameera segera turun dari motor Ahmad,mendengus pelan

"Awas aja ! Kalo lu lagi butuh bantuan ga akan gw bantuin ! Ga akan !" Ujar Ameera sambil menatap tajam Ahmad

"Mending minta bantuan sama manusia,daripada sama lu !" Tukas Ahmad tak kalah pedas

Fyi,Ahmad hanya selisih dua tahun dengan Ameera. Tapi sangatlah MasyaAlloh klo ngomong

"Awas aja yha lu mad ! Gw tandain wajah lu ! Gw tandain !" Teriak Ameera saat Ahmad pergi begitu saja meninggalkan ameera di gerbang pondok

Ameera mendengus pelan, lantas beranjak menuju masjid. Membersihkan luka lukanya . Lalu melaksanakan sholat Maghrib

Setelah berdoa,Ameera meluruskan kakinya. Jika dilihat lihat, lukanya cukup parah juga yha

Dari bawah lutut hingga pergelangan kakinya nampak jelas goresan batu batu kecil. Kalian tau saat pesepakbola mencetak gol lantas meluncur diatas rerumputan lapangan untuk merayakan kesuksesannya?

Yha seperti itulah posisi Ameera saat terpeleset,meluncur mencium aspal jalanan. Bahkan Ameera tidak sadar jika gamis dan celana panjangnya turut robek mengikuti pola luka

"Cuman ujian kecil Ameera ! Jangan ngeluh ! Mas Gus ga suka punya istri lemah !" Ujar Ameera pada dirinya sendiri

Perlahan nan pasti Ameera beranjak dari masjid. Perutnya sudah meronta-ronta sedari tadi meminta diisi

_

"Sakit mas Gus ! Sakit ! Lepasin Ameera !" Ujar Ameera menghempaskan tangan Gus Rafa.

Rafa menatap marah Ameera. Begitu Ameera, bagaimana tidak ! Saat akan keluar dari masjid,Rafa tiba tiba menyeretnya begitu saja. Dengan pegangan begitu erat. Ameera yakin kini pergelangan tangannya pasti memerah

"Mas itu kenapa ! Baik baik kalau mau bicara ! Jangan kayak gini !" Ucap Ameera menahan diri agar tidak meninggikan suaranya

"BAIK KAYAK GITU ! PULANG MAGHRIB MAGHRIB SAMA COWOK ! JADI INI KEGIATAN KAMU SELAMA SAYA GA ADA ! MAIN SAMA COWOK LAIN ! SENENG SENENG ! IYHA ! GITU !"

"KATANYA MAU BERUBAH JADI LEBIH BAIK ! TAPI APA ! TAMBAH BURUK YANG ADA !" Amarah Rafa meluap

Ameera menatap tidak percaya. Begitu burukkah dirinya di depan Gus Rafa ? Dia bahkan belum menjelaskan apapun !

Ameera mengabaikan Gus Rafa,memasuki rumah dengan mata yg sudah berkaca-kaca

"Saya belum selesai bicara Ameera !" Tekan Gus Rafa pada setiap katanya

"Masuk mas, ga enak dilihat orang. Mari bicara baik baik" ucap Ameera pelan

Rafa mendudukkan diri di ruang tengah. Menatap Ameera yg mengambil kotak obat untuk mengobati lukanya--mungkin juga luka hatinya

Ameera menyibakkan gamisnya tepat di depan Rafa. Menampakkan jelas luka luka kecil akibat bencana kecil tadi.

Rafa hanya menatap Ameera diam. Tak ada tanggapan apapun atas luka yg didapat Ameera

"Bohong kalau mas ga kenal sama Ahmad. Dia nolongin Ameera. Ameera tadi jatuh ditengah jalan"

"Ameera bingung mau bilang apa lagi. Mas Gus kan emang gitu sukanya. Langsung menilai sesuai yg mas lihat,bukan dengar. Jadi percuma juga Ameera cerita"

Ameera memberesi obat obatnya. Memasukkan kembali ke kotak obat

"Ameera mau istirahat,Ameera capek. Papa titip salam buat mas. Ameera mau nyampain ga sempet. Orang Mas juga ga sempet dirumah"

Ameera beranjak dari duduknya. Hilang sudah nafsu makannya. Luka dihatinya jauh lebih terasa daripada rasa laparnya

Bolehkah Ameera kecewa ? Pada laki laki yang telah mengenalkan apa arti luka sebenarnya ?


















tbc
• terimakasih author yg cantik dan baik hati . Selalu bikin pembacanya seneng

•pasukan bebek mental yupi aman ?

@setitik_sedu / follow on Instagram

-fyi saya maksa,atau kita sudahi sampai disini saja 😘

Astagfirullah Gus ! (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang