22

27.8K 3.4K 120
                                    

Ameera telah sampai di pondok. Suasananya cukup sepi karena sudah sebagian besar santrinya sudah pulang ke rumah masing masing. Ada beberapa yang bertahan juga

Papa sudah pulang 5 menit yang lalu. Tentu setelah berbincang-bincang dengan Abah. Papa tidak menanyakan keberadaan Gus Rafa,itu sudah Ameera wanti wanti saat perjalanan menuju kemari.

"Umik dimana bah ?" Tanya Ameera setelah mengantar papa sampai halaman

"Belanja Raa"

"Mas Gus ?"

"Loh Rafa ga bilang kamu ?" Tanya Abah yg sejenak menghentikan kegiatannya

"Heum enggak,eh mungkin belum Bah"

"Ayahnya Aira 3 hari yang lalu masuk rumah sakit. Rafa menemani Aira disana"

"Maksud Abah ustadzah Aira?"

Abah menganggukan kepalanya. Lantas menyambung kegiatannya yg sempat terhenti

Ameera tersenyum bangga. Aaah betapa baik hatinya suaminya itu. Tak salah jika hatinya berlabuh pada dermaganya

"Ameera naik dulu yha bah. Tadi Ameera bawakan lapis kesukaan Abah,mau Ameera ambilkan ?" Tawar Ameera

Abah menggeleng pelan, menyuruh Ameera untuk bersih bersih dulu. Ameera tersenyum pelan,pamit undur diri

Ameera mengeluarkan 3 baju sarimbit untuk ia berikan pada Umik Abah dan juga Gus Rafa

Warnanya putih,bersih dengan desain broket modern kekinian. Cantik sekali.

Ameera tersenyum menatap pakaian itu. Membayangkan Umik,Abah dan Gus Rafa memakai baju itu saja sudah membuat hatinya senang. Aaah tak sabarnya Ameera agar segera lebaran

_

Tepat jam 10 malam Gus Rafa baru saja masuk rumah. Wajahnya sangatlah lelah. Entah kenapa tapi seperti sedikit berantakan,bukan rafa yang menyebalkan

Umik dan Abah juga belum pulang sedari tadi dari masjid. Ameera juga,dia tidak tahu bahwa suaminya itu sudah pulang

10 malam terakhir Ramadhan seperti yg kita tau,kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Alloh SWT. Karena diantara 10 malam terakhir itu ada malam yang lebih baik dari 1000 bulan, yaitu malam Lailatul Qodar

Tapi nampaknya Rafa lupa akan pentingnya malam malam akhir ini. Dia sudah berlayar ke pulau kapuk sejak memasuki kamar. Nampaknya ada hal yg menganggu pikirannya

Entahlah,tapi yang jelas itu bukan tentang Ameera.

_

Ameera terbangun dari tidurnya. Melihat sekelilingnya sudah sepi. Dia juga sih,berlagak itikaf di masjid. Padahal baru 30 dzikir,dirinya sudah tidak kuat. Sudah berpetualang di alam lain

Tidak apa,semua butuh proses.

Ameera beranjak dari duduknya. Rumah ndalem juga sudah dikurangi sinar lampunya. Abah dan umik sudah tidur mungkin

Sambil memperjelas pandangannya yang buram karena habis tidur,Ameera membuka pintu kamarnya. Dan tentu, dia mendapati sosok yang dia rindukan sedang meringkuk kedinginan di atas kasur

Ameera menghampiri suaminya itu. Melepaskan sepatu,dasi dan kaus kaki yg masih dipakai Rafa. Juga membenarkan posisi tidur Rafa agar saat bangun, tubuhnya tidak sakit karena salah posisi. Lalu menyelimuti seluruh tubuh suaminya itu

Ada apa sebenarnya ? Kenapa Rafa jadi seperti ini ?

Rambutnya acak acakan,mata pandanya sangat terlihat jelas, seperti tidak tidur beberapa hari. Juga wajahnya yang se--sedikit tirusan ?

Seminggu ditinggal Ameera,Rafa kurusan ?

Rasa bersalah menyeruak dalam diri Ameera. Ameera bingung,apakah sudah benar keputusannya. Dia pulang untuk menghibur Vani yg sedang meragukan keluarganya. Tapi dia meninggalkan Rafa dan berakhir dengan kondisi Rafa yg diluar dugaan Ameera.

Ameera mengelus pelan rambut Gus Rafa. Memberi ketenangan pada sang pemilik. Namun tampaknya sang pemilik sama sekali tak terganggu,terlalu lelah--mungkin

"Udah dibilangin suruh baik baik disini. Malah kurusan"

"Ga pernah nurut klo Ameera bilangin"

"Untung loh mas,mas punya istrinya yg baik hati dan ga suka marah kek gini. Coba tidak ? Ameera tidak bisa membayangkan"

"Ameera tu sayang banget sama Mas. Ameera bakal jaga mas dengan seluruh tenaga Ameera. Maaf ya mas belum jadi istri yang baik buat mas. Tapi Ameera lagi berusaha kok. Mas tungguin Ameera yha. Love you my husband" ujar Ameera diakhiri dengan kecupan di kening Rafa





















Tbc

Astagfirullah Gus ! (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang