8.

5.2K 601 118
                                    

"H- hyung... please..."

Haechan merintih, ia rasa ia tak sanggup untuk ini, Yangyang sepertinya tak mendengarnya. Perutnya yang besar ini mempersulit dirinya untuk bangkit dan mengambil ponsel yang terletak di meja di depannya.

Haechan segera menghubungi ponsel Yangyang karena mobil Yangyang terlihat sudah meninggalkan rumah. Beberapa kali Haechan mencoba menghubungi, Yangyang terus mengabaikan panggilannnya.

*

Mobil Yangyang melaju membelah jalanan kota yang cukup ramai. Jas berwarna biru tua serta dasi bermotif itu menghiasi lehernya, kaca mata bertengger di hidungnya dengan sorot mata yang menatap lurus ke jalanan.

Ponselnya beberapa kali bergetar menampilkan nama Haechan di layarnya. Ia hanya mengabaikan ketika melihat pemberitahuan pertama.

Ponselnya mati dengan sendirinya kemudian kembali menyala dan bergetar disertai nama Haechan di layarnya. Ia hanya mendecih kemudian membisukan ponselnya.

"Ck ganggu,"

Yangyang melempar ponselnya ke dalam tasnya. Ia merapikan dasinya sendiri dengan satu tangan ketika tangan lainnya fokus menyetir mobil memasuki area kantor.

Ia memberhentikan mobilnya di parkiran kemudian turun dan menutup pintu mobil setelah membawa tasnya. Kacamatanya dibiarkan bertengger di hidung sambil berjalan menuju ruangannya, para karyawannya membungkuk hormat pada Yangyang.

Pintu masuk ke ruangannya sudah berada di depan mata Yangyang, ia membuka pintu tersebut kemudian duduk di kursinya. Ia meletakkan tasnya, mengambil ponsel dan menyalakannya kembali. Melihat begitu banyak panggilan tak terjawab dari Haechan membuatnya menaikkan alis kanannya merasa penasaran, ada apa sebenarnya? sepenting apapun Haechan jarang sekali menghubungi kontaknya.

Ia mengendikkan bahunya, meletakkan ponselnya ke meja untuk fokus mengecek saham perusahaannya.

Memikirkan apa yang Haechan benar benar tidak penting baginya, hanya membuang waktu.

*

Hendery memberhentikan mobilnya di tepi jalan ketika Xiaojun berbicara dengan seseorang melalui ponsel Hendery. Terlebih ketika melihat Xiaojun tampak panik sambil menutup mulutnya.

"By? kenapa?"

"Puter balik sekarang, Haechan butuh kita, bayinya mau lahir," Xiaojun menatap lurus pada Hendery, ia sama sekali tak memutuskan sambungan ponsel Haechan.

Mendengar hal tersebut membuat Hendery ikut panik, ia berusaha setenang mungkin membawa mobilnya memutar balik ke rumah Haechan tadi.

"Chan tenang ya, kita kesana, jangan matiin teleponnya,"

Hendery menginjak pedal gas sekuat mungkin, takut terjadi sesuatu pada Haechan.

"Santai aja! nanti bukannya kita nolong Haechan malah kita kecelakaan,"

"Ya aku panik jun, perasaan tadi mobil Yangyang di rumah, masa dia gak bawa Haechan dulu?"

Mobil Hendery memasuki pekarangan rumah Haechan, keduanya bergegas masuk ke rumahnya untuk menghampiri Haechan dan membawanya ke rumah sakit.

Xiaojun membawa Haechan ke rumah sakit menggunakan mobil Hendery, sedangkan Hendery sendiri mengambil perlengkapan Haechan di kamarnya, waktu tidak akan cukup jika Xiaojun menunggu Hendery selesai mengambil perlengkapan Haechan.

*

Hendery sampai di rumah sakit mengendarai taksi, Xiaojun berada di luar ruangan operasi karena dokter tak mengizinkan orang masuk kecuali petugas medis dan pasien demi menjaga ruangan tetap steril.

FADE AWAY - YANGHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang