Taehyung sinting. Hyeso tidak habis pikir bagaimana bisa laki-laki itu masih sempat mengajaknya mengobrol saat tengah bergulat tadi.
"Hyeso.. perempuan kalau berkelahi seperti apa? Jambak-jambakan? Tampar-tamparan?" Seru Taehyung seraya menangkis serangan dari perempuan dan beberapa antek-anteknya.
"Aku tidak bisa berkelahi seperti ini dengan perempuan. Tapi... kalau denganmu Hyeso, aku akan dengan senang hati selama kita berkelahinya di atas ranjang- "
"Aw nona jangan terlalu agresif! beruntung tadi aku hanya melempar pistolmu bukan dirimu loh.."
Perempuan yang sedang berkelahi dengannya itu berhasil mendaratkan tendangan ke kaki Taehyung saat laki-laki itu menoleh pada Hyeso seraya mengedipkan sebelah mata.
Hyeso hanya dapat memijit pangkal hidungnya menonton perkelahian unik itu. Taehyung berkelahi seperti sedang bermain-main.
Setelahnya ada satu orang laki-laki yang mendekati Hyeso hingga membuat Taehyung menggeram dan hendak melangkah ke tempat Hyeso sebelum gadis itu lebih dulu menendang kemaluan laki-laki asing itu. Taehyungpun tertawa sembari masih menangkis serangan dari orang-orang itu.
Sampai hampir setengah jam, akhirnya orang-orang itu terkapar tidak berdaya menyisakan perempuan tadi yang terduduk sambil memegangi perutnya menatap nyalang Taehyung.
"Sudah begitu saja? Padahal aku masih ingin bersenang-senang dengan kalian. Aku juga masih butuh pemanasan otot. Dan untukmu nona, bersyukur karena kau adalah seorang perempuan, kalau tidak.."
Taehyung memberi isyarat dengan telapak tangan yang bergerak seolah memotong leher.
"Aishh kalian tidak seru.. Ayo manis ada urusan penting yang menunggu kita!"
Setelah keributan itu terjadi, mereka berdua langsung pergi keluar museum, masuk kedalam mobil dan melepas topeng. Kemudian mobil melaju meninggalkan area museum.
"Bukankah ini bukan jalan ke mansionmu?" Tanya Hyeso sambil meneliti jalan dari kaca disampingnya.
"Memang. Lagipula siapa yang bilang kita akan pulang?"
Yoongi yang sedang menyetir sesekali melirik ke cermin untuk mengecek dua orang yang duduk di jok belakang itu. Mereka sama-sama saling memalingkan muka ke kaca.
Suasana dimobil begitu hening sampai akhirnya mereka sampai disebuah gedung yang terletak ditengah-tengah lahan kosong. Hyeso berjalan mengikuti Taehyung dengan sedikit melebarkan matanya guna memperjelas penglihatannya diantara pekatnya malam.
Dari luar, gedung itu terlihat seperti gedung teater yang sudah lama tak berpenghuni. Tapi siapa sangka kalau didalamnya sangat berbeda 180 derajat.
Hyeso meneliti isi gedung yang tampak bersih. Mereka kemudian berjalan melewati tangga menuju ruang bawah tanah. Disana terdapat beberapa barang penting, seperti sofa, meja, lemari, rak, kulkas, dan komputer dengan komponennya.
"Selamat malam bos.." Sapa seorang laki-laki sembari membungkuk.
Tangan Taehyung menengadah kepada Hyeso. Gadis itu sejenak mengeryit bingung sebelum kemudian sadar lalu memberikan emas berbentuk kucing padanya. Taehyung mendudukan dirinya ke sofa sedangkan Hyeso berjalan mengamati ruangan.
"Lakukan dengan cepat!" Perintah Taehyung seraya menyodorkan benda ditangannya kepada sosok yang kini mengangguk patuh didepannya.
Laki-laki itu bergegas menuju sebuah meja dan mulai sibuk berkutat dengan emas tersebut. Tidak butuh waktu lama, laki-laki itu berhasil mengeluarkan chip lalu segera mengecek data didalamnya melalui komputer didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black - Kim Taehyung
FanfictionHyeso adalah seorang reporter yang memiliki ambisi tinggi. Dia tidak pernah merasa menyesal akan suatu hal sebelum malam itu tiba. Malam dimana seharusnya dia diam saja di apartemen sambil menikmati coklat panas, bukan malah pergi ke sebuah percetak...