Hyeso membelalak dengan mulut ternganga tidak percaya dengan apa yang Taehyung sebut sebagai hadiah untuk ulang tahunnya. Sebuah mobil berwarna merah mengkilap- warna kesukaannya, terparkir tepat didepan gedung restoran. Hyeso memang tidak terlalu paham dengan tipe-tipe mobil, tetapi ia tidak buta akan merek mobil dibawah sana yang setiap produk keluarannya memiliki harga fantastis.
Hyeso sedikit terlonjak kala merasakan rasa hangat yang tiba-tiba melingkupi tubuhnya dari belakang. Taehyung mendekapnya sambil menjajarkan kepalanya tepat disamping leher Hyeso, menggelitiknya dengan hembusan hangat yang keluar dari hidungnya.
"Kau memberiku hadiah mobil itu?" Cicit Hyeso memastikan dengan menunjuk mobil dari balik kaca restoran.
"Iya, apa kau menyukainya?" Taehyung balik bertanya dengan berbisik tepat di telinga Hyeso membuat gadis itu meremang dan hampir kehilangan fokus.
"Astaga, bukankah itu berlebihan? kenapa kau memberiku hadiah semahal itu?"
"Kutanya kau menyukainya tidak? Kalau tidak, aku akan menukarnya dengan model yang lain atau kau mau memilih sendiri?"
Hyeso mendengus, melepaskan dekapan tangan Taehyung di sekeliling perutnya lalu berbalik menghadap laki-laki itu. Kedua alis Taehyung terangkat menunggu respon yang akan diberikan Hyeso.
"Iya aku suka, aku selalu suka saat mendapatkan kado ulang tahun. Tapi.. mobil itu? Aku tau harganya tidak murah, bahkan mungkin gajiku selama bertahun-tahun tidak akan cukup untuk membelinya dan kau memberikan itu secara percuma padaku? Tolong jangan kecewa, tapi aku hanya merasa tidak enak padamu."
"Sudah selesai?" Tanya Taehyung yang dibalas anggukan oleh Hyeso.
Hal yang selanjutnya terjadi adalah Taehyung menarik Hyeso mendekat dan menggenggam kedua tangannya. Jantung Hyeso berdetak tidak karuan hanya dengan mendapatkan perlakuan Taehyung seperti itu.
"Dengar, harga mobil itu bukan seberapa bagiku. Kau tau kalau aku bahkan tidak akan sanggup menghabiskan uangku sendiri kan?" Ucap Taehyung dengan menyombongkan diri diakhir yang membuat Hyeso memutar bola matanya malas.
"Hanya membeli satu mobil tidak akan membuatku jatuh miskin kalau itu yang kau khawatirkan."
"Tapi-"
Hyeso hendak menyela ucapan Taehyung yang lebih terdengar seperti gurauan itu kembali menutup mulutnya rapat kala Taehyung meletakan jari telunjuknya tepat didepan bibirnya. Taehyung menundukan wajahnya agar lebih dekat dengan Hyeso sembari melontarkan ucapan lembut yang membuat pipi Hyeso merona.
"Kau tau? Jangankan sebuah mobil ataupun jet pribadi, aku bahkan bisa memberikan nama belakangku untukmu."
Boleh tidak Hyeso tersipu untuk saat ini?
Karena sungguh perkataan Taehyung itu walaupun terkesan membual seperti perkataan lelaki buaya, namun mampu mempengaruhi perasaannya. Hyeso jadi yakin kalau Taehyung pasti memiliki pengalaman lebih tentang perempuan, terbukti dengan handalnya perilaku serta ucapan laki-laki itu yang mampu membuatnya tersipu. Padahal Hyeso itu tipe orang yang susah terbawa perasaan.
"Berhenti membual Mister Black!" Ucap Hyeso sembari membuang muka.
Sebelah alis Taehyung terangkat lalu terkekeh pelan. Jemarinya yang menggenggam tangan Hyeso mengendur bersamaan dengan salah satu merogoh sesuatu dari balik saku celananya.
"Berbaliklah!" Titahnya pada Hyeso dengan mendorong pelan bahu gadis itu hingga memunggunginya.
Beberapa detik setelah berbalik, Hyeso menunduk kala merasakan benda dingin menyentuh lehernya bersamaan tangan Taehyung yang ikut terulur. Sebuah kalung berwarna silver dengan bandul kecil berbentuk hati kini sudah melingkar apik di lehernya. Jemarinya terangkat menyentuhnya sembari berbalik dan menatap Taehyung dengan pandangan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black - Kim Taehyung
FanfictionHyeso adalah seorang reporter yang memiliki ambisi tinggi. Dia tidak pernah merasa menyesal akan suatu hal sebelum malam itu tiba. Malam dimana seharusnya dia diam saja di apartemen sambil menikmati coklat panas, bukan malah pergi ke sebuah percetak...