1 minggu berlalu
Hyeso sudah pulih, dia juga sudah bisa berjalan seperti semula. Luka memar ditubuhnya pun sudah hilang, begitu juga dengan luka tembak dilengannya dulu yang sekarang sudah hilang walau masih meninggalkan sedikit bekas.
Hari-hari Hyeso kembali seperti semula. Makan, tidur, jalan-jalan mengelilingi mansion, menonton, membaca buku, makan lagi, begitu seterusnya. Sangat membosankan berdiam di istana megah ini sendirian.
Areum? Gadis itu sudah kembali tinggal di apartemennya sendiri, Hyeso juga ikut mengantar Areum pindahan walaupun harus berdebat dulu dengan Taehyung. Tepatnya baru dua hari yang lalu.
Hyeso sempat mampir ke apatemennya dengan diantar Yoongi setelah kembali dari apartemen Areum, dan sesuatu mengejutkannya. Apartemennya sudah dihuni orang lain. Kaget? Jelas saja. Hyeso tidak ingat dirinya menjual flatnya namun tiba-tiba sudah ditempati orang lain yang mengaku pemilik baru.
Hyeso tahu pelakunya, siapa lagi kalau bukan Taehyung. Laki-laki itu bahkan tersenyum puas kala Hyeso kembali pulang ke mansion dengan wajah yang cemberut dan masih kesal perkara flat apartemennya.
Dan sekarang disinilah Hyeso, berselonjor kaki di sebuah sofa dalam ruangan yang baru ia ketahui satu minggu yang lalu. Ruangan yang penuh dengan bermacam buku bak sebuah perpustakaan.
Dia tengah membaca sebuah buku tebal tentang makhluk mitologi. Membalik halaman demi halaman dengan perlahan.
"Sedang membaca apa?"
Hyeso terlonjak kaget saat seseorang tiba-tiba berbisik di telinga kanannya hingga membuat bulu kuduknya berdiri.
Hyeso menoleh dan mendapati wajah Taehyung tepat didepan wajahnya. Gadis itu seketika menjauhkan wajahnya. Taehyung mengambil duduk di sebelah Hyeso sebelum kemudian merebahkan diri dengan kepala dipangkuan Hyeso.
"Sedang apa kau? Minggir.." Hyeso mendorong pundak Taehyung berharap laki-laki itu bangkit.
"Sebentar saja, biarkan seperti ini."
Taehyung memiringkan tubuhnya. Mendusal ke perut Hyeso membuat gadis itu kegelian dan mencoba menarik kepala Taehyung menjauh.
"Sebentar saja manis.." Hyeso memutar bola matanya malas. Tangannya yang semula mencoba menarik kepala Taehyung, masih berada di sana. Tepatnya berdiam di antara rambut hitam legam Taehyung.
Napas hangat Taehyung yang menerpa perutnya walaupun terhalang kaos ternyata masih mampu membuatnya merinding. Hyeso tanpa sadar menggerakan tangannya untuk mengelus pelan rambut Taehyung.
"Kau masih berhutang pengakuan padaku." Gumam Taehyung membuat Hyeso menunduk menatapnya dengan alis mengerut.
"Pengakuan apa?"
Hyeso sebenarnya paham maksud Taehyung. Hanya saja ia bingung menjawab apa.
"Jangan berpura-pura tidak mengerti."
God, Taehyung sudah menyadarinya.
"Aku hanya ingin mendengar dengan jelas, maksud ucapanmu saat di ke-"
"I love you." Taehyung menolehkan kepalanya ke atas menghadap Hyeso yang ternyata juga sedang menatapnya.
"Apa?" Tanya Taehyung berusaha memastikan yang didengarnya tadi tidaklah salah.
"I love you Taehyung."
"Apa? Katakan sekali lagi aku tidak mendengarnya!"
Hyeso berdecak malas sembari membuang muka.
"Lupakan!" Ucap Hyeso dengan nada kesal yang membuat Taehyung tersenyum lebar hingga menampilkan giginya.
Hyeso yang melirik Taehyung tengah tersenyum dipangkuannya tiba-tiba merasa malu, apalagi setelah mengingat apa yang barusan ia katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black - Kim Taehyung
FanfictionHyeso adalah seorang reporter yang memiliki ambisi tinggi. Dia tidak pernah merasa menyesal akan suatu hal sebelum malam itu tiba. Malam dimana seharusnya dia diam saja di apartemen sambil menikmati coklat panas, bukan malah pergi ke sebuah percetak...