Taehyung menyeringai kala menatap Alberto yang sudah bersimpuh didepan kakinya juga Seokjin dan Namjoon disebelahnya. Mereka sudah kalah. Mereka yang semula ingin menjebak Taehyung justru terjebak sendiri dengan rencana mereka.
Nyatanya, ketenaran Taehyung di Italia sebagai mafia paling cerdik bukanlah bualan semata, dan Seokjin kini mengakuinya.
"Ini surat perjanjiannya bos!" Ucap Yoongi seraya mengangsurkan sebuah map kepada Taehyung yang kemudian dilemparkan oleh laki-laki Kim itu tepat kedepan Alberto.
"Kau tau apa yang harus kau lakukan bukan?" Mendengar perkataan Taehyung, Alberto hanya dapat menggeram menahan emosinya.
Tidak ada yang bisa ia lakukan selain segera menandatangani surat yang berisi perjanjian untuk tidak mengusik keluarga Mariano. Sebuah surat perjanjian di dunia mafia memang sangat tinggi kedudukannya dan jarang dilanggar karena konsekuensinya yang besar juga kehormatan yang dipertaruhkan.
Maka setelah menandatangi surat perjanjian tersebut, Alberto D'Angelo dan seluruh anggota kelompoknya sudah tidak akan mengganggu keluarga Mariano lagi.
Hyeso yang sedari tadi memerhatikan bagaimana Taehyung dan rencananya yang tidak terduga merasa takjub. Mulai dari juru tembak yang sudah ia siapkan diluar sana sampai saat tiba-tiba anak buah Taehyung datang dan berhasil melumpuhkan anak buah Alberto yang ternyata tidak ada habisnya.
Dan satu yang membuat Hyeso terkejut, yaitu sosok yang tak lama setelah anak buah Taehyung menyerbu ruangan datang bersama dengan Yoongi.
"Kau tidak lupa imbalanku bukan?" Ucap sosok yang sempat membuat Hyeso terkejut pada Taehyung.
"Kau tau aku selalu memegang kata-kataku Lucca." Balas Taehyung setelah mengambil surat yang sudah ditanda tangani Alberto lalu memberikannya pada Yoongi.
Ya, Lucca sang mafia yang dulu sempat menyulik Hyeso, rival Taehyung. Laki-laki itu hari ini membantu Taehyung dan hal itu lantas membuat Hyeso merasa heran.
"Hei! Aku lupa belum menyapamu, senang bertemu denganmu lagi nyonya Mariano?" Lucca terkekeh kecil saat melihat Hyeso memutar bola matanya malas.
"Bukankah nama belakangku lebih cocok untukmu dari pada nama belakangnya?" Goda Lucca sembari melirik Taehyung yang sedang menatapnya tajam.
Menyadari tatapan Taehyung yang mulai tidak bersahabat membuat Lucca tertawa.
"Astaga aku hanya bercanda, ok jadi mulai sekarang kau jangan mencampuri urusan bisnisku sesuai perkataanmu." Ucapan Lucca membuat Hyeso paham penawaran apa yang Taehyung berikan hingga laki-laki itu mau membantunya.
"Hanya beberapa bulan kedepan." Ucap Taehyung dengan santai yang membuat Lucca mencebik kesal.
"Sialan kau Black!" Umpatnya sebelum kemudian berjalan keluar dari ruangan itu.
Alberto sedari tadi diam, tidak ingin mengucap sepatah katapun karena dirinya sudah kepalang malu. Dia hanya berharap agar Taehyung segera pergi dari sini dan dirinya bisa meluapkan kekesalannya.
Taehyung menolehkan kepalanya menatap Namjoon.
"Ah aku lupa, karena aku masih ingat kau sepupuku dan bagaimana jasa ayahmu pada keluargaku dulu.." Taehyung menunjuk Namjoon yang kini mendongak menatap Taehyung yang menjulang didepannya.
"Maka aku akan memberimu sedikit pelajaran, bagaimana kalau semua sahammu untukku?"
"APA?!"
"Hm sepertinya itu pelajaran yang pas untukmu."
"Brengsek!"
Taehyung terkekeh melihat raut kesal Namjoon. Dengan angkuh dia berjalan meninggalkan tiga orang itu setelah sempat menarik lengan Hyeso untuk ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black - Kim Taehyung
FanfictionHyeso adalah seorang reporter yang memiliki ambisi tinggi. Dia tidak pernah merasa menyesal akan suatu hal sebelum malam itu tiba. Malam dimana seharusnya dia diam saja di apartemen sambil menikmati coklat panas, bukan malah pergi ke sebuah percetak...