Bugh!
Bugh!
Taehyung tampaknya belum puas menumpahkan kekesalannya dengan menyiksa sosok yang sudah terkapar tak berdaya dibawahnya. Yoongi yang melihatnya hanya diam membiarkan bosnya melampiaskan emosinya pada supir truk yang sudah mencelakai Hyeso.
Yoongi ingat bagaimana raut muka Taehyung saat menggendong tubuh Hyeso yang sudah berlumuran darah membawanya ke dalam mobil. Yoongi tau dibalik ekspresi datar Taehyung, laki-laki itu sebenarnya sudah menyimpan emosi yang membuncah. Dan saat pintu ruang operasi tertutup, Yoongi melihat jelas setitik air mata yang jatuh dari pelupuk bosnya masih dengan raut muka datar dan dinginnya.
Emosi bosnya itu akhirnya meledak saat mereka sudah menangkap orang yang mencelakai Hyeso. Taehyung langsung menerjang laki-laki yang merupakan supir truk yang sudah menabrak Hyeso. Memberikan pukulan-pukulan bahkan tak segan membenturkan kepala supir itu pada dinding sampai kini wajahnya berlumur darah.
Supir itu diam tak berdaya menerima perlakuan Taehyung dan enggan membuka suara saat ditanyai siapa orang yang telah menyuruhnya. Tetapi tanpa jawaban supir itu, Taehyung tetap tahu siapa dalang dibalik semua ini.
Taehyung sangat kacau. Terlebih saat mengingat keadaan Hyeso yang tergeletak mengenaskan dengan tubuh berlumuran darah di atas aspal kian membuat darahnya mendidih. Gadis itu bahkan masih belum sadar sampai sekarang. Dan ini semua adalah ulah laki-laki dengan wajah penuh lebam yang berada dibawahnya.
Taehyung murka. Sekali lagi laki-laki itu menghadiahkan pukulan pada wajah sang supir sebelum berdiri dan menginjak perutnya membuat supir itu batuk darah. Taehyung mengeluarkan pistolnya dan tanpa pikir panjang meloloskan 3 peluru pada laki-laki dibawahnya.
"Urus mayatnya!" Titah Taehyung yang membuat Yoongi mengangguk. Taehyung lantas melangkahkan kakinya pergi meninggalkan rumah supir itu.
;
Di dalam ruangan yang didominasi warna putih itu, Taehyung mengenggam lembut telapak tangan Hyeso yang terkulai lemas. Maniknya tidak lepas barang sedetikpun dari wajah pucat dengan mata yang terpejam damai itu. Sesekali jemarinya bergerak mengusap lembut punggung tangan yang tengah terpasang selang infus di genggamannya.
Pikirannya kembali dihantui rasa takut yang dulu pernah melingkupi dirinya. Rasa takut akan kehilangan orang yang ia cintai. Tidak. Taehyung tidak sanggup kalau harus kehilangan Hyeso. Hanya gadis ini satu-satunya yang berharga dalam hidupnya saat ini.
Persetan bagaimana dirinya kehilangan kewaspadaannya akibat perasaan yang sedang memenuhi hatinya. Taehyung sungguh tidak peduli. Dia hanya peduli pada cintanya pada Hyeso yang semakin hari semakin kuat. Memang bukan sekedar mitos bahwa cinta dapat membuat seseorang menjadi lemah.
Dan sekarang yang dipikirkan Taehyung satu...
Kapan gadis yang terbaring didepannya ini akan bangun?
Sudah terhitung dua hari sejak kecelakaan, Hyeso masih belum sadarkan diri. Gadis itu sepertinya betah dalam tidur nyenyaknya. Dan dalam dua hari itu, Taehyung merasa waktu seakan melambat dan menjadi lebih lama. Membuat dua hari terasa seperti empat hari bagi Taehyung.
Berhari-hari berlalu, semakin bertambah ketakutan Taehyung.
Awalnya Taehyung berharap dalam beberapa jam atau pada keesokan harinya gadis itu akan sadar. Tetapi sekarang yang ia harapkan hanyalah gadis itu harus tetap bertahan. Bagaimanapun keadaannya, jantungnya harus tetap berdetak. Tidak masalah kalau Hyeso masih ingin tidur lebih lama asalkan ia berharap gadis itu tetap akan bangun nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black - Kim Taehyung
FanfictionHyeso adalah seorang reporter yang memiliki ambisi tinggi. Dia tidak pernah merasa menyesal akan suatu hal sebelum malam itu tiba. Malam dimana seharusnya dia diam saja di apartemen sambil menikmati coklat panas, bukan malah pergi ke sebuah percetak...