Vote dulu yuk
.
.
."Aku juga tidak tau sunbae! Padahal aku sudah memberikan obat yang kau beri pada Hyeso." Areum bersikeras membela dirinya sendiri yang sudah menjalankan perintah Seokjin dengan benar.
"Lalu kenapa Hyeso sudah bangun sekarang? Harusnya gadis itu masih koma sampai satu bulan kedepan!" Sahut Seokjin murka.
Areum terlihat bingung namun juga lega secara bersamaan. Bingung karena bagaimana hal itu bisa terjadi, tapi lega karena Hyeso sudah sadar sekarang.
"Kau pasti berbohong! Kau tidak memberikan obatnya bukan?!" Seokjin mencengkeram leher Areum membuat gadis itu kesusahan untuk bernapas.
"A-aku bersumpah sudah memberikan obatnya.."
Seokjin menatap tajam kedua mata Areum sebelum cengkeramannya terlepas.
Uhuk.. uhuk..
Areum terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya yang terasa perih akibat cengkeraman Seokjin.
"Aish! Tapi bagaimana bisa.." Gumam Seokjin sambil berjalan mondar-mandir di ruangan tersebut.
Ruangan yang menjadi tempat untuk Areum menemui dirinya. Apartemen Areum.
Ting!
Ponsel Seokjin berdenting menandakan sebuah pesan masuk. Laki-laki itu sontak merogoh ponsel dalam saku celananya dan membaca deretan kata yang kini tertera di layar ponsel.
"Aku harus pergi. Ingat, kau akan tetap mendapatkan konsekuensi atas kecerobohanmu. Kudengar adikmu sedang sekolah di Seoul kan?" Setelah berkata demikian, Seokjin berlalu meninggalkan Areum yang panik.
"Sunbae kumohon jangan lakukan apapun pada adikku.. Sunbae!" Seru Areum yang memanggil-manggil Seokjin namun laki-laki itu seolah tuli dan tetap melanjutkan langkah hingga menghilang dibalik pintu lift yang tertutup.
"Arghh!!" Areum menjerit frustasi di depan pintu lift yang sudah tertutup itu. Kesalahan besar berurusan dengan Seokjin, tapi ia juga tidak menginginkan hal ini dari awal. Areum mengacak rambutnya. Semua ini karena Hyeso. Gara-gara gadis itu sekarang ia dan keluarganya terancam. Ya, semua ini berakar dari Hyeso.
Jika saja gadis itu tidak berurusan dengan Taehyung yang menjadi musuh Seokjin, ia tidak akan perlu melakukan rencana-rencana gila Seokjin. Ia juga tidak akan perlu merasa cemas setiap saat akan keselamatan keluarganya.
Seharusnya Hyeso memang tidak ada. Dia tidak membutuhkan teman baik sekarang.
Areum hanya ingin Hyeso enyah.
;
3 hari kemudian
"Masih pusing?" Pertanyaan lembut dari seseorang yang sedang duduk di tepi ranjang spontan membuat Hyeso menggeleng pelan.
"Mau makan?" Sekarang ganti gadis itu mengangguk.
Taehyung bergerak meraih semangkuk bubur yang ada di nakas samping ranjang Hyeso. Dia hendak mengaduk bubur tersebut namun tangan Hyeso lantas menahannya.
"Tidak usah diaduk!" Ucap Hyeso yang kemudian cemberut menatap bubur ditangan Taehyung. Tanpa banyak kata Taehyung langsung menyendok bubur tersebut dan menyuapkannya pada Hyeso.
"Hambar.." Gumam Hyeso saat baru sesuap bubur masuk ke dalam mulutnya membuat Taehyung terkekeh pelan.
"Namanya juga bubur, kalau kau mau yang tidak hambar, makan pizza saja. Tapi nanti ya, kalau kau sudah sembuh." Lagi-lagi Hyeso merengut mendengar penuturan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Black - Kim Taehyung
FanfictionHyeso adalah seorang reporter yang memiliki ambisi tinggi. Dia tidak pernah merasa menyesal akan suatu hal sebelum malam itu tiba. Malam dimana seharusnya dia diam saja di apartemen sambil menikmati coklat panas, bukan malah pergi ke sebuah percetak...