CHAPTER 9🔞

1.2K 108 0
                                    

Rated : M

full adegan naena. Gasuka? Skip
Sorry for typo.

***

Chanyeol Mengangkat baekhyun lebih tinggi. Yang mana sejajar dengan kepalanya. Ia mengusak perut baekhyun dengan hidung bangirnya, membuat sang empu kegelian dan tertawa.

"Ahahaha geli chanyeol." Tawa pemuda cantik itu menggema di lorong-lorong yang mereka lewat.

Merasa hatinya menghangat hanya karena mendengar baekhyun tertawa.

Membawa baekhyun kedalam kamar yang biasanya ia tempati tidur. Pandangan mereka bertemu. Seolah netra keduanya sama-sama terfokus antara lain. Lelaki cantik itu tersenyum kecil, kala netranya menyapu pada pahatan menawan bak dewa yunani itu. Bahkan ia tak henti-hentinya memuji seorang lelaki yang sejak tadi menggendongnya.

Sampai mereka didepan pintu kamar tidur chanyeol. Ia sengaja menurunkan baekhyun disana.

"Ada apa chanyeol?" Suara lembut itu mengalun indah di pendengaran si jangkung.

Netranya mengunci obsidian pemuda byun didepannya itu. Ia mencondongkan tubuh bongsornya kearah baekhyun. Dan reaksi baekhyun malah memundurkan kepalanya kebelakang hingga terantuk pada pintu.

"Cha-chanyeol." Ucap baekhyun sambil menahan dada bidang sang dominan. Guna menghalau pergerakan chanyeol. Tapi kekuatan yang baekhyun gunakan untuk menahan chanyeol yang sama sekali tak ada apa-apanya baginya.

Saat chanyeol mencobanya kembali tapi tetap saja reaksi baekhyun seperti itu. Membuatnya menggeram marah.

Bukan park chanyeol jika tidak sabaran.

Chanyeol geram sendiri karena saat ia mendekat, pasti baekhyun memundurkan kepalanya. Akhirnya ia menahan tengkuk si mungil dan ia berhasil. Baekhyun seketika terdiam. Ia meremang kala telapak tangan sang dominan menyentuh lehernya.

Chanyeol mengulum cuping baekhyun dan menjilatnya. Membuat sang empu kegelian. Ia menyeringai nakal, karena berhasil mendapat titik sensitif si mungil. Mencium pipi lembut baekhyun dan merambat hingga hidung.

"Eumhh." Satu lenguhan lolos dari bibir semerah cheery milik si mungil.

Chanyeol semakin bersemangat untuk mencumbu leher mulus baekhyun. Disana, ia menyeringai kembali.

"Anghh cha-chanyeolh." Desahan kembali baekhyun suarakan kala, chanyeol menggigiti kulit lehernya. Menciptakan sebuah tanda merah yang tidak akan bisa hilang hanya dalam satu hari saja.

Jilat-gigit

Jilat-gigit, lagi

Telapak tangan baekhyun mencoba mendorong tubuh bongsor sang raja, tapi nihil. Tak ada reaksi apapun dari chanyeol, membuatnya ingin menangis saja.

Ciuman itu naik, mencumbu dari bagian leher, naik keatas dan kembali mencumbu garis rahang baekhyun sampai pada bagian bibirnya. Ia menyudahi cumbuannya pada garis rahang baekhyun. Memandang si mungil dengan kilatan penuh nafsu di kedua obsidian phoenix nya.

"Chan-chanyeol." Untaian kalimat yang baekhyun suarakan membuat libido chanyeol memuncak.

"A-ayo tidur sa-saja ya." Bujuk baekhyun. Jari-jarinya membuat bentuk abstrak di dada bidang chanyeol. Membuat si jangkung menahan kekehannya.

"Tidak." Suara berat yang sarat akan gairah itu mengalun di gendang telinga baekhyun. Membuatnya lagi-lagi merasakan bulu kuduknya meremang.

Kembali menjilat bibir bagian bawah baekhyun dan melumatnya sedikit dan berkata. "Kau cantik." Sambil menyingkap helaian rambut baekhyun yang menutupi keningnya.

Are you just my illusion? [CHANBAEK] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang