CHAPTER 17

650 76 14
                                    

Seorang wanita yang tengah berhadapan dengan seorang lelaki yang kini keduannya tengah memperbincangkan sesuatu yang serius. Hingga keduanya saling mengucap 'terimakasih' akhirnya lelaki tersebut keluar dari ruangan dan menghilang dari balik pintu bercat putih tersebut.

"Putraku... aku telah menemukannya sudah sekian lama. Dan sekarang kau bisa turun." Gumam wanita tersebut secara lirih.

Cahaya itu bersinar menyinari seluruh ruangan tertutup itu. Sekejap, cahaya itu hilang. Tergantikan dengan adanya eksistensi seorang lelaki jangkung yang tengah menatap seorang wanita didepannya.

"Aku datang ibu..."

Hingga, keduanya tersenyum miring dan menghilang.

o0o

Baekhyun duduk di kursi rodanya. Sedari tadi ia hanya diam terpengkur, menatap hamparan bunga dan air mancur didepannya. Pikirannya berkecambuk.

Baekhyun membuang nafas kasar dan menyenderkan tubuhnya pada bagian belakang kursi rodanya.

"Baekhyun."

Mata yang awalnya terpejam itu, akhirnya terbelalak karena sang empu mendengar seseorang memanggil namanya. Menoleh kekanan dan kekiri guna mencari siapa dalangnya. Ia sangat familier dengan suara tersebut.

"Aku berkhayal? Ahh, kenapa?" Baekhyun mendesah kecewa. Ia mencebikkan mulutnya. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

"Baekhyun."

Suara itu lagi. Baekhyun memberanikan diri untuk menoleh kebelakang. Tapi dibelakangnya tak ada orang sama sekali, tanpa sadar bulu kuduknya berdiri. Ia meremang.

"Hantu.." gumam baekhyun lirih. Lalu dengan terburu-buru ia berpindah darisana. Tanpa sadar jika ada seorang lelaki yang tengah duduk diantara bangku yang berada di taman tersebut, tengah menatap baekhyun dari jauh.

Sebuah seringai tercetak dari balik masker yang menutupi setengah wajahnya tersebut. Hingga atensi baekhyun telah menghilang dari pandangannya, ia bangkit dari bangku yang tadi ia duduki. Menyakukan tangannya pada saku celana berbahan jeans nya dan melenggang pergi dari kawasan taman tersebut.

.......

Baekhyun tau jika orang itu mengawasinya sedari tadi. Hanya saja ia hanya malas merespon semua itu. Ia hanya butuh ketenangan. Tanpa sadar ia menghela nafasnya lelah.

"Baekhyun."

Suara itu lagi. Baekhyun dikejutkan dengan seorang lelaki yang berdiri menjulang tinggi disamping kursi rodanya. Mengharuskan si mungil mendongak guna melihat wajah lelaki tersebut. Lelaki tersebut menundukkan wajahnya; kedua netra mereka tanpa sadar bertemu. Netra baekhyun bergetar melihat seorang lelaki disampingnya tersebut.

"C-cha-chan-"

Baekhyun sudah sangat hafal dengan semua itu. Semua sudah tersimpan apik dalam memorinya. Sama sekali tak ada yang terlewatkan. Hanya saja kali ini ia ragu untuk menebak sampai sana.

"Senang bisa bertemu denganmu kembali baekhyun."

Baekhyun membelalakkan matanya. Tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Ia menutup mulutnya yang otomatis mengangga lebar. Sulit dipercaya.

"Cha-chany-chanyeol?"

Lelaki disampingnya tersebut menaikkan salah satu alisnya keatas. "Chanyeol? Siapa dia?"

Baekhyun kembali dikejutkan dengan ucapan lelaki jangkung tersebut. Ada rasa ragu dihatinya...
Ia merasa itu bukan chanyeolnya.

"Aku loey, bukan chanyeol." Seraya menjabatkan tangannya pada si mungil yang masih terkejut dengan semua itu.

Are you just my illusion? [CHANBAEK] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang