Sang surya kini telah kembali pada tempatnya. Ia pergi, dan akan datang kembali dengan membawa sinar yang hangat, dan juga yang mana sinarnya menerangi dunia. Yang mana kini, rembulan lah yang mengganti sinarnya dengan langit yang dipenuhi dengan bintang-bintang kecil.
Baekhyun menyandarkan punggungnya pada sandaran di brangkar yang ia tempati tersebut. Sebenarnya ia pening. Tapi ia mencoba untuk bertahan dengan sakit yang menderanya.
"Hyung." Panggil baekhyun.
Dibalas deheman singkat dari baekbeom.
"Ceritakan bagaimana aku bisa seperti ini." Baekhyun minta.
Baekbeom menatap adiknya yang memejamkan matanya sembari bersandar pada sandaran brangkar menatapnya nanar.
"Waktu itu, aku menerima teleponmu. Kau mengabariku jika kau perjalanan pulang."
Baekhyun mengernyitkan alisnya. "Aku darimana?" Tanya baekhyun. Dan baekbeom yang kini mengernyitkan alisnya sebelah. "Kau tak ingat?" Tanya baekbeom balik. Dan direspon gelenggan oleh si mungil.
"Kau sehabis pergi di jeju untuk menggarap skripsimu. Dan mobil yang kau tumpangi mengalami rem blong, dan kau kecelakaan. Mobil yang kau tumpangi rusak parah. Supir mobil itu hanya mendapat luka kecil yang tidak terlalu parah. tapi kau... kau paling parah."
Baekhyun mendengar dengan seksama apa yang baekbeom ceritakan. Ia berusaha menginggat kejadian itu tapi tak bisa.
"Kau koma hampir selama dua bulan." Kini baekhyun membelalakkan matanya dan mulutnya mengangga karena sangking terkejutnya dengan fakta yang baru ia dapatkan kali ini.
"Jangan bercanda. Aku koma hanya satu minggu!" Sergah baekhyun.
"Apa kau bilang?" Tanya baekbeom.
"A-aku hanya koma satu minggu hyung. Dan apa-apaan itu. Aku koma hampir dua bulan?!" Jelas baekhyun.
"Kau berkhayal baekhyun."
"Tidak hyung! Aku tidak berkhayal!"
"Kau membutuhkan istirahat? Tidurlah jika begitu." Suruh baekbeom.
"Hyung! Pe-percayalah padaku. Aku di istana itu tidak lebih satu bulanan hyung! Dan setelah itu cahaya putih itu merenggut ku paksa dari pelukan chanyeol!"
"Baekhyun kau berkhayal!"
"Aku tidak berkhayal!" Bantah baekhyun.
"Dengar. Ini sudah malam, sekarang tidurlah, besok kau akan menjalani kemoterapi bukan?"
"Hyung tak percaya padaku?!"
"Baekhyun hentikan! Kau berkhayal!"
"Tapi hyu-" ucapan baekhyun terpotong karena tatapan tajam dari kakaknya tersebut. Seolah menunjukkan bahwa 'aku tak ingin membahasnya lagi. Aku tidak percaya padamu' oke, baekhyun sedih karena itu.
"tidur!" Tuturan rendah itu membuat baekhyun bergidik.
Baekhyun pun akhirnya menuruti perintah baekbeom dan memunggungi baekbeom yang berada dibelakangnya. Baekbeom menatap adiknya sebentar yang tengah menaikkan selimut sedikit, menutup pintu dan kelur dari balik pintu berdaun ganda tersebut.
Nyatanya baekhyun tidak memejamkan matanya. Matanya masih segar untuk tidak terpejam. Ia mencoba keras untuk mengingat semua itu. Ia menghela nafasnya pelan. Sebelum ia memejamkan matanya, dibalkon kamar rawatnya, tepat dibawah sinar rembulan. Chanyeol berdiri disana, tersenyum simpul kearahnya. Dan baekhyun yang melihat itu pun langsung mengeleng-gelengkan kepalanya. Dan ketika ia melihat kearah balkon tersebut. Chanyeol tidak ada disana. Ia sedikit menaikkan kepalanya guna melihat chanyeol. Tapi nihil, chanyeol tidak ada. Ia membalikkan badannya dengan posisi terlentang. Obsidian hazel tersebut tengah menatap langit-langit kamar inapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are you just my illusion? [CHANBAEK] [END]
Fanfiction[END][CHANBAEK] "Ratuku, lihatlah. Chanyeolmu disini sudah mendapatkan kebahagiannya pasca ratu meninggalkannya." Disana, sang ratu tersenyum kecil melihat mereka semua dari bawah. Senyumannya masih sama seperti dulu. [WARN⚠️] BXB CHANBAEK AREA bad...