Bab 10. Manusia Kloning

130 24 0
                                    

Disclaimer: aku menulis bab ini tanpa melakukan research terlebih dahulu. Jadi, semua yang tertulis di sini murni dari pikiran dan khayalanku sendiri demi kesinambungan cerita. Maka dari itu, jika ada kesalahan, mohon untuk dimaklumi.

Thank You ♡

-----------------

Bab 10
Manusia Kloning

***

MEREKA menyebut diri mereka seorang peneliti. Berbagai macam penelitian tentang makhluk hidup telah mereka lakukan, salah satunya mengenai kloning. Kloning adalah prosedur pengambilan informasi genetik dari suatu makhluk hidup yang kemudian akan menghasilkan salinan yang identik darinya. Sejauh ini, para peneliti berhasil mengkloning seekor domba. Caranya adalah hanya dengan menyalin susunan DNA yang sama persis dengan makhluk itu sendiri.

Beberapa tahun terjebak dengan penelitian kloning yang hanya sebatas diujikan pada hewan, tentunya tak membuat mereka puas. Untuk itulah kemudian mereka ingin sekali menerapkan hal ini pada manusia. Tidak ada maksud tertentu mereka melakukannya, kecuali untuk mendapatkan nama dan semua orang mengakui kehebatannya.

Namun, sejalan dengan beriringnya waktu, pro dan kontra terjadi ketika proses pembuatan kloning manusia itu dilakukan. Mereka terpecah menjadi dua kubu. Sebagian dari mereka merasa hal ini adalah sesuatu yang tak patut dilakukan karena pada akhirnya mereka akan menciptakan manusia. Di mana tentu saja itu bertentangan dengan norma agama.

Selain itu, proses pembuatan manusia kloning ini membahayakan siapapun yang menjadi objek penelitian. Pengambilan sampel sel manusia bukanlah hal yang ringan. Jika terdapat kesalahan, maka akan berakibat fatal bagi manusia itu sendiri. Namun, dari desas-desus yang beredar, seseorang telah menemukan sebuah rumus yang sempurna untuk pengambilan sampel.

Grace, wanita berusia 30 tahun itu sedang berjalan menelusuri lorong sebuah gedung. Rambut panjang yang sengaja ia ikat pony tail, ikut bergoyang seiring dengan langkah kakinya. Hingga ia berhenti pada sebuah pintu putih.

"Selamat pagi, Mr. Jenkins," sapanya pada pria tua yang duduk di balik kursinya. Pria itu lalu menoleh dan tersenyum lebar mendapati kehadiran Grace dihadapannya.

"Pagi, Grace. Apa ada kabar baru?"

Mr. Jenkins melipat kedua tangannya di atas meja, menunggu Grace yang mengambil duduk di seberangnya. Raut wajah pria itu nampak segar, berharap hari ini mendengar sebuah kabar baik. Namun, begitu melihat ekspresi takut dari Grace, ia merasa ragu.

Sementara Grace sendiri merasa gelisah. Ia memainkan kuku-kukunya, tanda jika sedang gugup.

"Ada kabar baik dan buruk yang saya bawa. Jadi, Anda ingin mendengarkan yang mana dulu?" Grace menawarkan. Ia semakin was-was saat Mr. Jenkins menatapnya sengit.

Meskipun begitu, Mr. Jenkins tetap menjawab, "Aku ingin kabar baik dulu."

Grace menghela nafas sejenak, lalu berkata, "kabar baiknya, kita sudah berhasil menemukan anak yang dimaksud."

"Kabar buruknya?"

"Buruknya, anak itu berhasil lepas dengan dibantu oleh seorang perempuan. Mr. Harold dan Rian tewas karenanya."

Usai mengatakannya, Grace menunduk, menutup matanya. Perasaan takut menyergapnya ketia ia merasakan aura kelam menyelimuti pria paruh baya itu. Sedangkan Mr. Jenkins hanya terdiam di tempatnya, sementara otaknya terus bekerja keras memikirkan rencana berikutnya. Ia marah, tentu saja. Misi mendapatkan anak itu selama bertahun-tahun tidak pernah ada titik terang. Namun kini, begitu anak buahnya telah menemukannya, anak itu justru lepas.

THE CHILD [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang