Sakit

36.7K 1.7K 42
                                    

Seorang gadis tengah menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan yang diletakkan di atas meja.

Sudah dari satu jam yang lalu gadis itu menelungkupkan wajahnya, karena setelah ulangan selesai kelas gadis itu jamkos.

" Lo kenapa ra? " tanya gadis dibangku sebelahnya untuk yang kesekian kalinya dan kembali mendapat gelengan sebagai jawaban.

" Ck jawab dong ra! Gak cape apa gitu terus " tanyanya lagi kesal.

" Ara ngantuk " jawab gadis yang menelungkupkan wajahnya yang tak lain adalah Ara itu lirih.

" Bentar lagi istirahat ra " ucap gadis yang sedari tadi menanyakan keadaan Ara. Gadis itu adalah Adara atau kerap disapa Dara.

Tidak mendapati jawaban dari Ara membuat Dara berdecak kesal.

" Hiks Hiks "

Dara yang mendengar suara isakan pun langsung menoleh ke arah asal suara. Ternyata Ara yang menangis.

" Kenapa nangis ra? " tanya Dara sambil mengelus bahu Ara.

" Sa-sakit " jawab Ara terbata - bata.

" Apanya yang sakit ra? Kenapa gak bilang dari tadi? " tanya Dara khawatir.

Ara hanya diam saja tak menjawab pertanyaan Dara dan malah semakin terisak.

Kring kring kring

Bunyi bel istirahat pun berbunyi. Dara pun mengelus punggung Ara dengan lembut.

Bingung karena Ara semakin menangis, Dara pun berdiri hendak menuju kelas Kainan.

Namun baru sampai dekat pintu, Dara menghentikan langkahnya saat melihat Kainan datang.

" Cewe gue kenapa? " tanya Kainan yang baru memasukki kelas 11 IPA 2 dan berhenti di dekat pintu saat berpapasan dengan Dara. Matanya melirik seorang gadis yang tengah menelungkupkan wajahnya di meja.

" Gak tau dari satu jam lalu gini, terus tiba - tiba nangis, katanya sakit tapi gak tau apanya yang sakit " jawab Dara seadanya.

" Yaudah lo ke kantin duluan aja sama temen - temen gue, biar Ara sama gue nyusul " ucap Kainan yang diangguki teman - temannya.

" Yaudah deh, kalian mau nitip apa? Biar gue beliin " jawab dan tanya Dara.

" Gak usah deh " jawab Kainan yang diangguki Dara.

Akhirnya Dara dan teman - teman Kainan pun pergi menuju kantin.

" Hey kenapa nangis lagi hmm? " tanya Kainan sambil mengelus rambut Ara lembut.

Ara yang mendengar suara Kainan pun segera mendongakkan wajahnya dan menubruk dada bidang Kainan. ( jadi dari tadi tuh Kainan ngobrol sama Dara deket pintu, jadi Ara gak denger ).

Kainan pun membalas pelukkan Ara tak kalah erat. Tetapi Kainan merasa ada yang janggal.

" Ara, lo demam yah? " tanya Kainan khawatir saat merasakan dadanya panas karena suhu tubuh Ara.

" Pusing " jawab Ara semakin terisak.

" Stt udah ya jangan nangis! Nanti makin pusing " ucap Kainan sambil mengangkat wajah Ara agar menatapnya, dan ternyata wajah Ara sangat pucat.

" Kita pulang ya? " ajak Kainan diangguki Ara.

" Heh lo! " panggil Kainan pada seorang cowok culun yang sedari tadi memperhatikan kegiatannya dengan Ara.

" Ke-kenapa? " tanya cowok culun itu gugup.

" Ambilin tas gue di kelas sama bawain tas cewe gue ke parkiran! " ucap Kainan santai.

Badboy And Little Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang