Kelulusan

9.7K 506 18
                                    

"Boss katanya si Albyan masuk penjara gara - gara bunuh ceweknya yang minta pertanggung jawaban karena hamil anak dia" ucap Reza pada Kainan yang tengah duduk bersandar dikarpet berbulu dengan Ara yang tidur dipahanya.

Kainan yang mendengar itu sontak menghentikan aksi mengelus kepala Ara.

"Terus Saver gimana?" tanya Kainan datar.

Jujur saja suasana markas terlihat berbeda semenjak kepergian Mark seminggu yang lalu.

"Saver bubar, soalnya Doni sama Roni pindah ke luar negeri karena orang tua mereka yang dipindahkan kerjanya" jawab Jefri.

"Bagus deh, kita sekarang jadi tenang, gak perlu war - waran lagi" celetuk Revan yang tengah asik memakan cemilan.

"Btw lo lulus mau kuliah dimana Kai?" tanya Satya membuat Kainan seketika terdiam.

Arion yang memang sudah tau jawaban Kainan pun menatap Kainan dalam.

"Kalo lo gak bisa jangan dipaksain Kai, semua hal yang dipaksain gak akan berujung baik" ucap Arion menepuk bahu Kainan pelan.

Kainan pun menoleh menatap ke arah Ara yang masih tertidur pulas.

"Gue bukannya gak bisa, tapi gue gak tau harus ngomongnya gimana sama Ara, dia pasti gak bakalan izinin gue buat kuliah di London" jawab Kainan membuat Ara yang sebenarnya sudah bangun sejak Satya bertanya sontak mendudukkan tubuhnya.

"Jadi kakak mau ninggalin Ara?" tanya Ara dengan mata yang sudah berkaca - kaca.

Seedangkan Kainan hanya mematung tidak bisa menjawab pertanyaan Ara.

Arion yang peka pun menarik Ara ke dalam pelukannya dan mengelus punggung Ara lembut.

"Kainan gak ninggalin kamu Ra, dia cuma pergi sebentar buat mengejar cita - citanya, kamu gak boleh egois dengan melarang Kainan pergi!" ucap Arion menasehati.

Namun bukannya mengerti, Ara malah semakin menangis meraung - raung.

"Huaaa gak mau hiks kak Kainan gak boleh pergi hiks, nanti Ara sama siapa hiks?" isak Ara melepaskan pelukannya dengan Arion dan beralih memeluk Kainan erat.

Kainan yang tak tega pun mengangkat Ara ke pangkuannya.

"Ssst jangan nangis sayang, aku disana cuma setahun, nanti kalo aku pulang aku langsung nikahin kamu" ucap Kainan lembut.

Kainan memang memilih kuliah diluar negeri untuk meningkatkan ilmunya dibidang perbisnisan.

Sebenarnya dia tidak tega meninggalkan Ara dan Rava, namun dia harus melakukannya, karena Kainan anak tunggal, jadi dia harus meneruskan bisnis ayahnya.

"Tapi nanti kalo kakak kecantol bule montok gimana hiks?" tanya Ara polos.

Kainan dan teman - temannya sontak tertawa mendengar pertanyaan Ara.

"Ya gak gimana - gimana lah" jawab Kainan meledek.

"Ih kok gitu sih, ntar kalo kakak gitu Ara gimana?" tanya Ara kesal.

"Ya gak gimana - gimana, kalo gue kecantol bule yang lebih bahenol dari lo ya gue gak jadi nikahin lo" jawab Kainan semakin meledek Ara yang wajahnya sudah memerah hendak menangis lagi.

"Jahat!" ucap Ara dan kembali menangis menenggelamkan wajahnya didada Kainan.

Kainan terkekeh melihat Ara yang menangis tersedu - sedu dipelukannya.

"Jangan diledekin Kai!" ucap Arion tegas seperti bapak - bapak yang memarahi anaknya karena meledek adiknya.

"Ululu gemes banget sih, jadi gak mau pergi kan gue" ucap Kainan sambil mendekap tubuh Arra erat.

Badboy And Little Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang