Sandiwara?

10K 586 46
                                    

"Enggh...." lenguh seorang gadis yang terduduk dibangku usang dengan kedua tangan dan kakinya diikat dibangku.

Gadis yang tak lain adalah Ara itu mulai membuka matanya perlahan dan melihat ke sekelilingnya.

"Gue dimana?" tanya Ara lirih saat menyadari kalo dia sedang duduk dibangku usang dalam ruangan yang cahayanya remang - remang dengan kedua tangan dan kakinya yang diikat.

"TOLONG! TOLONGIN ARA!" teriak Ara sambil memberontak berusaha melepaskan ikatan di tangan dan kakinya.

"WOY YANG NYULIK GUE! SINI LO LIATIN WUJUD LO! AH GUE TAU, LO PASTI INSECURE KAN SAMA KECANTIKAN SEORANG ARACIA QUEENSHA BATARAJA HAHAHA" teriak Ara berusaha memancing sang penculik agar menunjukkan wujudnya.

"DIAM" bentak seorang gadis dengan baju serba hitam dan topi yang menutupi wajahnya sambil berjalan menghampiri Ara diikuti satu gadis yang diyakini teman gadis pertama.

"Ngapain wajahnya ditutupin? muka lo jelek ya?" tanya Ara dengan senyum meledeknya membuat gadis itu tersulut emosi.

"Bacot" umpat gadis itu sambil membuka topinya diikuti gadis yang berdiri dibelakangnya.

"Waw ternyata kak Ana sama lo Dar" ucap Ara dengan wajah yang dibuat terkejutnya.

Padahal Ara sudah sangat paham dengan bentuk tubuh mereka berdua, terutama Ana yang merupakan kembarannya.

"Kenapa kalian nyulik gue?" tanya Ara sambil menaikkan alisnya sebelah.

"Gue mau lo lenyap dari bumi ini" jawab Ana dengan mata yang menatap Ara dengan tajam.

"Oh yaudah silahkan, ntar gue mau pindah ke planet Exo aja biar bisa ketemu suami, kasian mereka pada kangen sama gue" jawab Ara dengan senyum lebarnya membuar Ana kesal.

"Halu" dengus Dara membuat Ara tertawa.

"Hahaha, heh Dara! asal lo tau ya, halu itu baik buat kesehatan otak!" sentak Ara dengan tawa garingnya.

"Lagian kalo gue mati, kasian Indonesia, warganya berkurang satu, apalagi warganya secantik gue" ucap Ara kepedean. Kayanya nih bocah ketularan virusnya Mark sama Revan deh.

"Gak usah banyak bacot" sentak Ana membuat Ara yang sedang senyum - senyum sendiri terlonjak kaget.

"Gue mau lo pilih, bertahan sama Kainan dan lo akan mati atau pergi dari sini dan jauhi Kainan" ucap Ana membuat Ara menyeringai.

"Jauhi Arion juga bitch" tambah Dara membuat Ara terkekeh.

"Bitch kok ngatain bitch sih" ucap Ara dengan smirk andalannya membuat Dara tersulut emosi dan menamparnya.

Plak

"BANGSAT LO! GUE PIKIR LO POLOS TERNYATA CUMA SOK POLOS!" bentak Dara dengan penuh emosi.

"Jangan merasa menjadi orang yang paling tersakiti dan jangan bertingkah seolah - olah lo adalah korbannya" ucap Ara datar membuat Dara terdiam.

"Lo bener - bener nantangin gue ya" ucap Ana dingin sambil mengeluarkan pisau dari saku jaketnya membuat mata Dara terbelalak. Sungguh Ana sangat nekat.

"Gue udah berusaha sabar buat gak bunuh lo dari kemaren - kemaren Ra" ucap Ana dingin membuat Ara terdiam saat mendengar Ana kembali memanggilnya dengan nama.

"Gue tau ini salah, tapi maaf, gue harus singkirin lo demi bisa milikin Kainan sepenuhnya dek" lanjut Ana dengan tatapan sendunya.

"Ara kecewa sama kakak, kak Ana egois, kak Ana lebih mentingin kak Kainan dan rela mau bunuh adeknya sendiri" jawab Ara dengan tatapan yang mulai berkaca - kaca.

Badboy And Little Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang