Camping

8.1K 540 12
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan siswa siswi SMA BASKARA keloas 11 dan 12 camping di daerah Bogor.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" salam Pak Heru yang merupakan kepala sekolah di SMA BASKARA.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab seluruh siswa siswi kelas 12 dan 11 yang ikut camping.

Sedangkan kelas 10 diliburkan, kecuali Arka yang diizinkan ikut oleh pemilik sekolah langsung yaitu Arvin Adibaskara yang tak lain adalah ayah Kainan.

"Anak - anak semua yang bapak cintai----" ucap Pak Heru terpotong oleh seruan Kainan.

"TAPI SAYANG CINTA BAPAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN, KARENA SAYA CINTANYA SAMA ARA SEORANG" seru Kainan membuat seluruh siswa siswi yang berbaris di lapangan tertawa.

"KAINAN DIAM KAMU" sentak Buruk yang berada di belakang barisan kelas Kainan.

"Hmm" dehem Kainan malas.

"Anak - anak, karena waktunya sudah siang bapak tidak ingin berbasa basi seperti para buaya darat, langsung saja kita berdoa untuk keselamatan kita semua" ucap Pak Heru di depan mic.

"Semoga perjalanan kita lancar"

"AMIIN"

"Semoga berangkat dalam keadaan sehat pulangnya juga sehat wal'afiat"

"AMIIN"

"Semoga kita semua selamat sampai tujuan"

"AMIIN"

"Berdoa menurut kepercayaan masing - masing mulai!"

"AMIIN"

"Eh belum mulai doa langsung amiin" celetuk pak Heru saat para siswa siswi langsung mengucap amiin padahal belum berdoa.

"Bapak sih, kan kita lagi amiinin doa bapak" jawab salah satu siswa.

"Yaudah kita ulang, berdoa mulai!" jawab Pak Heru dan mereka pun mulai berdoa menurut kepercayaan masing - masing.

"Untuk busnya kelas sebelas dan kelas dua belas akan diacak, kelas 12 IPS 1 dengan kelas 11IPA 2 di bus C, 12 IPA 1 dengan 11IPA 2 di bus A,..........." ucap Pak Heru membagi busnya.

"YEAYY ARA SATU BUS SAMA KAK KAINAN" pekik Ara sambil lompat - lompat seperti anak kecil yang dikasih permen.

"Diem Ra, malu diliatin banyak orang Ra" bisik Dara sambil menutupi wajahnya dengan kupluk hoodie yang dikenakannya.

"Biarin wlee" ledek Ara membuka Dara mendengus kesal.

"Silahkan semua siswa siswi segera menaiki bus, karena waktu sudah semakin siang, tempat duduknya boleh pilih sendiri!" ucap Pak Heru membuat para siswa siswi bersorak senang.

"Yeeees gue mau duduk sama bocil kesayangan gue uhuy sik asik joss" girang Kainan membuat para anggota Brave menatapnya aneh.

"SAYAANG AYO KITA NAIK BUS UHUUUY" pekiknya sambil berlari menghampiri Ara diikuti Arion, Mark, Revan dan Devan dibelakangnya.

"Kamu duduk sama aku ya!" pinta Kainan dengan nada tegas yang berarti tidak bisa dibantah.

"Sokey boss" jawab Ara dengan senyum lebarnya.

"Baby" panggil Arion manja sambil memeluk Dara dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Dara.

"Dalem?" jawab Dara dengan bahasa Jawa.

"Ish Dalem siapa? selingkuhan kamu yah?" tanya Arion sambil menatap Dara tajam.

"Astaga Arion, dalem itu bahasa Jawa, dalem digunakan buat nyaut kalo nama kita dipanggil" jawab Dara membuat Arion bernafas lega.

"Hehe kirain" cengir Arion lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Dara untuk membisikkan sesuatu.

"Kamu harus duduk sama aku baby, kalo nolak, aku seret kamu ke apart!" bisik Arion membuat Dara bergidik ngeri.

"Bisik - bisik tetangga" senandung Mark membuat Arion langsung menjauhkan wajahnya dari Dara dan kembali mendatarkan ekspresinya.

"Gue kaga tau lanjutannya hehe" lanjut Mark cengengesan.

"Wuu dasar markodok ngorek" dengus Revan sambil menggeplak kepala Mark dan dibalas oleh Mark membuat mereka saling menggeplak.

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Plak

Pletak

Pletak

Devan yang kesal melihat Mark dan Revan saling menggeplak pun menyentil telinga mereka satu - satu dengan sekuat tenaga.

"Aww telinga gue panas" pekik Mark dan Revan sambil menggosok telinga mereka yang habis disentil Devan.

"Cepet naik bus!" intruksi Kainan sambil berlalu menuju bus yang akan mereka naiki dengan Ara yang berada di rangkulannya.

Jangan lupakan keberadaan Jefri dan Reza yang sekelas dengan Ara, mereka sudah nangkring duluan di bus paling belakang sebelah kiri.

Kainan pun membawa Ara duduk di bangku paling belakang sebelah kanan.

Sedangkan Arion dan Dara di bangku depan Kainan, Mark dan Revan di bangku depan Jefri dan Reza, dan Devan duduk didepan Mark bersama si polos Arka.

Setelah semua siswa siswi kelas 12 IPS 2 dan kelas 11IPA 1 naik, Pak Tuyul yang merupakan guru yang bertugas menjaga siswa siswi bus C pun mengabsen mereka bersama buruk.

"Alhamdulillah sudah lengkap semua, kalo begitu kalian siap berangkat!" tanya Pak Tuyul lantang menggunakan mic.

"SIAP PAK TUYUL" jawab mereka kompak membuat pak Tuyul mendengus. Sopir pun mulai melajukan busnya.

"GUYS HATI - HATI YANG BAWA HP, DOMPET SAMA EMAS, DI BUS KITA ADA TUYULNYA!" teriak Kainan membuat mereka yang ada si bus tertawa ngakak termasuk buruk, kecuali Pak Tuyul.

"DASAR MURID LUCKNAT!" teriak pak Tuyul kesal.

"Anjir lo Kai hahahaa" umpat Devan di sela - sela tawanya.

"Bisa - bisanya hahahha" ngakak Jefri sambil menabok - nabok paha Reza.

"KALIAN JUGA KALO ADA YANG KESURUPAN TENANG AJA, DISINI KALIAN BISA DI RUKIYAH SAMA BURUK!" lanjut Kainan membuat mereka semakin ngakak.

"KAINAAAAAAAAAAAAAAAAN!" teriak buruk menggelegar.

"DALEM SAYANG?" jawab Kainan ikutan teriak membuat wajah buruk merona karena salting.

"Anjir buruk salting hahahha" ucap Dara sambil terbahak membuat Arion menatapnya tajam.

"Mulutnya mau aku hukum hmm?" bisik Arion dengan suara rendahnya.

"E-engga" gugup Dara saat Arion mendekatkan wajahnya.

Cup

Arion pun mengecup bibir Dara sekilas, untung saja tidak ada yang melihat mereka karena terlalu fokus dengan buruk yang sedang salting.

"Dih hati buruk lemah, murahan lagi, gitu aja salting huh" cibir Ara merasa panas.

Buruk pun menatap Ara tajam.

"Bilang saja kamu iri karena Kainan ngegombalin saya bukan kamu huh" balas buruk membuat Ara naik pitam. Ingin membalas namun Kainan memeluk pinggangnya erat.

"Dih janda baperan jangan sok keras" sindir Dara.

Buruk memang seorang janda beranak 3 yang suka menggoda berondong.

Buruk yang merasa tersindir pun ingin membalasnya, namun ia masih ingat reputasinya sebagai guru yang akan anjlok jika dia berdebat dengan siswinya pun langsung berlalu menuju bangkunya kembali yang terletak di paling depan.

"Cih mental tai kucing aja sok keras"

"Dasar janda keriput"

Badboy And Little Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang