Ada Apa Dengan Mark?

6K 431 4
                                    

"Mom Ava mau nanya nih mom" ucap seorang anak kecil yang sedang berbaring dengan kepala yang ditaruh di paha seorang gadis.

Mereka adalah Ara dan Rava yang sedang bersantai menonton si kembar botak di ruang keluarga rumah Ara.

Sedangkan Kainan berada di rumahnya sendiri. Niatnya Rava akan menginap di rumah Ara.

Ara yang mendengar ucapan Rava langsung mengalihkan perhatiannya dari tv ke arah Rava yang sedang berbaring dipahanya.

"Nanya apa sayang?" tanya Ara sambil mengusap kepala Rava lembut.

Beginilah Ara, meskipun dia childish, tapi dia punya sisi dewasa saat bersama Rava.

"Kila - kila mama sama papa Ava inget Ava gak yah?" tanya Rava dengan tatapan penuh kerinduannya.

Ara terenyuh ketika Rava menanyakan kedua orang tua kandungnya.

"Pasti inget dong, kan Rava jagoan mereka, jadi Rava harus selalu bahagia biar mereka juga bahagian di surga" jawab Ara dengan tangan yang terus mengusap - usap kepala anaknya.

"Ava kangen meleka, kadang Ava mikil kalo Ava tuh halusnya nyusul meleka, bial Ava bahagia" ucap Rava membuat hati Ara seperti tertusuk ribuan belati.

"Emang Ava gak bahagia sama mommy sama daddy, opa, oma, uncle dan aunty yang bakalan selalu jagain Ava?" tanya Ara membuat Rava merasa bersalah melihat mommynya merasa sedih.

"Ava bahagia kok mom, Ava sayang banget sama kalian" jawab Rava bangkit dari baringnya dan memeluk Ara erat.

Ara yang dipeluk langsung membalas pelukan Rava tak kalah erat.

"Mom" panggil Rava sambil melepaskan pelukannya.

"Hmm?" dehem Ara yang mulai kembali menonton si kembar.

"Kenapa si botak dua itu gak lulus - lulus tknya?" tanya Rava polos.

"Emmm.... mungkin karena mereka bodoh" jawab Ara tak kalah polos.

"Telus kenapa meleka gak punya lambut?" tanya Rava lagi.

"Karena kutu mereka banyak, jadi mereka di botakin deh" jawab Ara ngasal.

"Telus kenapa kak Los galak mom?" tanya Rava lagi dan lagi.

"Kalo kata kak Kainan, kalo cewek galak tuh karena lagi datang bulan" jawab Ara sambil menggaruk - garuk pipinya.

"Wah hebat ya mom kak Losnya bisa kedatangan bulan" ucap Rava dengan mata berbinarnya.

"He'em" jawab Ara yang sebenernya juga tidak paham.

Arsen yang sedari tadi memperhatikan dan mendengarkan perbincangan mereka pun menepuk jidatnya sendiri.

"Gini amat anak gue" batinnya.

"Hay cucu opa" sapa Arsen sambil menghampiri mereka dan langsung mengangkat tubuh Rava ke pangkuannya.

"Halo opa" sapa balik Rava.

"Mami mana pi?" tanya Ara saat menengok ke belakang namun tak mendapati keberadaan Safira.

"Udah tidur duluan" jawab Arsen yang sedang mengunyel - unyel pipi Rava.

"Aduh opa jangan cubit - cubit pipi Ava ihh, nanti pipi Ava melal telus gak ganteng lagi deh" gerutu Rava membuat Arsen terkekeh.

"Ulululu, cucu opa selalu ganteng apapun keadaannya" ucap Arsen membuat Rava tersipu malu.

"Kainan mana Ra?" tanya Arsen menolehkan kepalanya ke samping.

"Gak ikut pi" jawab Ara dengan tangan yang terus memasukkan cemilan ke mulutnya.

Badboy And Little Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang