MarJani
[ Marvel Anjani ]Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya
❤️❤️•••
19 Tahun Kemudian..
Gemerlap lampu dan dentuman musik menggema memekakan telinga. Lautan manusia asyik menggoyangkan pinggulnya kesana kemari mengikuti irama.
Namun riah-riuh itu semua tak dihiraukan oleh tiga remaja laki-laki yang asyik memainkan sebuah permainan dengan beberapa botol minuman dimeja.
"Woahh!! Gue menang!!" teriak seorang laki-laki dengan jaket kulit berwarna biru serta bandana yang terikat dikepalanya dengan girang.
"Curang lo bego! Gue dulu harusnya!" hardik satu laki-laki dengan kaos berwarna putih kontras dengan kulitnya.
"Gue lah!" balasnya tidak terima sedangkan disisi sebelahnya laki-laki dengan hoodie hitam tengah memasang wajah malas.
"Gue pengen pulang lah, ngantuk," katanya membuat atensi kedua sahabatnya mengarah padanya.
"Yaelah cemen banget lo. Belum abis ini," ujar laki-laki berkaos putih.
"Mama Papa gue pulang hari in--"
Tiba-tiba club yang tadinya riuh ramai menjadi hening. Musik tiba-tiba berhenti dan tempat yang tadinya remang menjadi terang.
"Ada apa nih."
"Woy siapa yang matiin musiknya!!"
Suasana menjadi ricuh dan teriakan-teriakan tidak terima dari pengunjung club pun mulai terdengar.
Namun ditengah-tengah kericuhan seorang laki-laki dengan langkah tegak dan tatapan dingin yang ia pancarkan membuat seluruh mata tertuju padanya.
Ia melangkahkan kakinya menuju ke atas panggung dj dan memegang microfon dengan tatapan menjurus ke segala arah.
"Mampus! Itu kan--"
"Rafael Adnan Albara."
Suara berat nan tegas menggema diseluruh club menyapa indra pendengaran membuat semua orang terheran-heran, namun tidak dengan satu orang yang sudah berdiri dengan kaku.
"Nama lu itu disebut."
"Kenan Zavier Arlando."
"Lah nama gue itu!" seru laki-laki berjaket biru yang tak lain bernama Kenan.
"Gama Restu Bumi," lanjutnya lalu menegakkan tubuhnya dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana.
"Dia siapa sih?! Kok kenal kita, mana pake nama lengkap lagi!" gerutu Gama si laki-laki berkaos putih.
"Mending lo berdua diem! Hidup kita dalam bahaya!" pungkas Rafa menatap kedua sahabatnya.
"Jangan bilang dia--"
"Dia Kakak gue, Kak Rey."
***
Ketiga remaja dengan penampilan tidak karuan tengah duduk berdampingan dengan menundukkan kepalanya.
Tatapan tajam bak elang dan aura dingin seperti es tengah mengintimidasinya sejak tiga puluh menit yang lalu.
Reynand Putra Albara anak pertama dari pasangan Marvel Zio Albara dan Anjani.
Laki-laki berumur dua puluh tahun itu tengah menatap salah satu adiknya yang tidak lain adalah Rafael Adnan Albara beserta kedua sahabatnya.
"Bisa jelaskan Rafael," ucapnya penuh dengan penekanan membuat degup jantung putra kedua keluarga Albara berdetak kencang.
"Raf jelasin dong. Bilang aja kita nggak ngapa-ngapain," bisik Kenan ditelinga Rafael dan diangguki oleh Gama.
"Ja-jadi gini Kak. Sebenernya ini tuh rencana Gama ya kan, Ken!" ucap Rafael menatap Kenan yang membelalakan matanya begitupun dengan Gama karna namanya disebut-sebut.
"Bu-bukan!" pekiknya menatap Rey yang mengernyitkan dahi.
"Lo apaansi! Kan ini pesta kita bersama buat acara kelulusan! Ngapa jadi bilang ini rencana gue!" sentaknya menatap Rafael yang meneguk salivanya kasar.
"Gue bener kan, Ken!" lanjut Gama menatap Kenan yang menganggukkan kepalanya.
"Jadi ini acara kelulusan?" ujar Rey membuat ketiga laki-laki itu menganggukkan kepalanya cepat.
"Zidan angkatan kalian?" lanjut Rey bertanya menatap mereka yang tergelak dengan pertanyaannya.
"I-iya Zidan angkatan kita," kata Rafael menyenggol lengan Kenan dan Gama.
"I-iya Kak."
"Oke." Rey beranjak berdiri lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Hallo Zi."
Sontak mereka bertiga terkejut saat Rey menghubungi Zidan.
"Apaansih Kak gue ngantuk mau tidur," ucapnya diseberang telepon membuat ketiga laki-laki itu berkeringat dingin.
"Kakak mau tanya, emang ada pesta kelulusan diadain diclub malam ini?" tanya Rey menekankan kata club dengan melirik ke arah Rafael, Kenan dan Gama yang terlihat pucat pasi.
"Nggak ada," jawabnya singkat membuat Rey tersenyum tipis lalu mematikan panggilan teleponnya.
"So.." Rey menatap mereka bertiga dengan tajam.
"Kak! Rafa minta maaf! Rafa janji nggak ngulangin lagi! Nggak main-main diclub lagi!" seru Rafael beranjak berdiri dan menangkupkan kedua tangannya ke depan Rey.
"Lagian Rafa disana nggak minum-minuman yang aneh-aneh, kita bawa minum sendiri pake tupperware ya kan," kata Raffa menatap Kenan dan Gama yang menganggukkan kepalanya.
"Iya Kak! Nih liat, isinya susu," timpal Gama menggantungkan dua botol tupperware berisi setengah susu putih.
"Lagian tadi kita cuma main ular tangga," sambung Kenan memperlihatkan satu kertas dengan plastik berisi dadu kecil dan lainnya.
Sedangkan Rey menatap mereka bertiga dengan raut tidak percaya. Remaja berusia delapan belas tahun, berada diclub hanya untuk memainkan permainan anak kecil yaitu ular tangga dan membawa susu dalam botol.
"Percaya kan sama kita?" kata Rafa menatap Rey yang tengah memijit pelipisnya sangat pusing menghadapi tingkah adiknya.
"Dalam sepuluh menit bersihin diri kamu terus masuk kamar. Dan kalian pulang ke rumah," titah Rey diangguki antusias oleh mereka bertiga.
"A-anu.. Kak boleh nginep nggak?" tanya Gama cengengesan menatap Rey.
"Nggak!" tolak Rey melangkahkan kakinya meninggalkan mereka bertiga.
"Yaelah nggak jadi nginep," keluh Gama.
"Masih untung kita aman!" ketus Kenan memukul kepala Gama membuat sang empu meringis.
"Mending lo berdua pulang sana! Hampir aja gue sesak nafas gara-gara Kak Rey. Mampus dah gue kalo Mama Papa sampe tau," ujar Rafael merebahkan dirinya disofa.
"Ini juga salah Zidan. Ngapain juga dia ngomong nggak ada pesta. Dasar nolep."
"Iya bener kalo dia keluar gue--"
"Gue apa?!" tukas seseorang membuat mereka bertiga menoleh.
"Zidan!"
•••
Holla gays balik lagi sama akuu author yang tak dirindukan wkwk 🤓
Baydewey eniwey baswey dicerita ini aku gabungin sama kisah anak-anak Marvel dan Anjani sampe mereka dewasa yaw 😉 Jadi jangan heran kalo bahasa mereka berbeda karna ngikutin latar dan perbedaan kehidupan antara kedua orang tuanya 😃 Ngerti nggak sih maksudnya 😭
Jangan lupa vomennya dan terus ikutin cerita amatiran aku yaa 😊 Sayang kalian banyak-banyak yang masih bertahan sampe saat ini 💛
Bye sayang.. Selamat malam mingguan 😙
![](https://img.wattpad.com/cover/263006082-288-k113779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MarJani [ The Foreign Girl Is My Wife ]✓
Romance"Tapi.. Kamu juga harus melakukan satu hal," tutur Marvel. "Aku akan melakukan apapun, sungguh! Demi ibuku, aku rela melakukan apa yang kamu inginkan, asal ibuku bisa bersamaku lagi!" ucap Anjani dengan lantang tanpa melunturkan senyum manis dibibir...