MarJani
[ Marvel Anjani ]Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya
❤️❤️•••
"Mau bilang apa kamu!" sentak Amanda menatap tajam namun bulir demi bulir air mata terus mengalir. Sedangkan Marvel hanya bisa diam dengan menundukkan kepalanya.
"Sudah Ibu bilang jangan keluar mobil dan fokuslah dijalan," lanjut Amanda terisak membuat Marvel mendongakkan kepalanya.
"Ibu.."
Marvel langsung memeluk Amanda dari samping dan mengusap lembut lengannya sembari menghapus jejak air mata dipipi Amanda.
"Apa kamu tidak tau kalau Ibumu ini sangat khawatir!" pungkas Amanda.
"Dan apa ini! Ternyata kamu memang tertimpa musibah disana!"
Amanda tidak bisa membendung tangisnya lagi, ia sangat terkejut melihat kondisi Marvel. Ia sangat sedih mengetahui bahwa Marvel hampir saja habis oleh Harimau disana.
"Ibu hanya memilikimu, tapi kamu malah ingin pergi jauh dari Ibumu ini," lirih Amanda sedangkan Marvel menghembuskan nafasnya.
"Ibu Arumi juga hanya punya Anjani, Bu," ucap Marvel membuat Amanda menatapnya.
"Jika Marvel tidak menolong Anjani, lalu bagaimana dengan Ibu Arumi?"
"Lalu Ibumu?! Apa kamu tidak memikirkan Ibumu ini!" sentak Amanda melepas pelukan dari Marvel.
"Maaf," lirih Marvel menundukkan kepalanya sedangkan Amanda memalingkan wajahnya.
"Ibu sudah menentukan pernikahanmu bulan depan! Dan dalam waktu satu bulan itu kenali calonmu dengan sebaik-baiknya! Ibu tidak akan memberi tahu siapapun sebelum kejelasan tentang Anjani apakah akan cocok denganmu atau tidak."
"Itu juga tantangan untukmu! Bagaimana cara seorang Dokter Marvel Zio Albara menaklukan seorang gadis dalam waktu satu bulan!" lanjut Amanda.
Setelah mengatakan itu Amanda melenggang pergi meninggalkan Marvel yang diam ditempat dengan perasaan tidak karuan.
"Satu bulan?" gumam Marvel mengerjapkan matanya.
"Ini gila!" tukas Marvel membalikkan tubuhnya menatap punggung Amanda yang menjauh.
"Secepat itu aku menikah dengan Anjani? Apa tidak ada pertunangan dan semacamnya?" Marvel berdecak melihat kelakuan Ibunya yang seenaknya sendiri.
Marvel mengambil ponsel dari sakunya dan melihat jadwal prakteknya.
"Shit! Bulan ini dan bulan depan banyak sekali jadwal penting. Lalu bagaimana aku bisa mengaturnya? Belum lagi aku harus mengenal Anjani lebih jauh," gerutu Marvel mengacak rambutnya kesal.
***
"Aku senang Ibu sudah bangun dan sehat kembali!" seru Anjani menatap Arumi yang tersenyum padanya.
"Ibu juga senang, ternyata ada seorang laki-laki yang melamarmu." Arumi mengusap lembut kepala Anjani sedangkan sang empu terdiam dengan senyum kikuk.
"Apa yang anak gadis Ibu lakukan sampai ada seorang nyonya besar bahkan Ibu dari pemilik rumah sakit ini melamarmu untuk menjadi menantunya?" tanya Arumi memegang dagu Anjani.
Anjani hanya menampilkan senyum kikuknya, ia pun tidak tahu apa yang harus ia katakan pada Ibunya. Apakah ia harus jujur mengenai tawaran Marvel padanya waktu lalu.
"Apa Ibu akan memarahiku jika aku mengatakan yang sebenarnya?" tanya Anjani lirih.
"Ibu bahkan akan sangat marah jika kamu berani membohongi Ibu," kata Arumi berkacak pinggang dan terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MarJani [ The Foreign Girl Is My Wife ]✓
Roman d'amour"Tapi.. Kamu juga harus melakukan satu hal," tutur Marvel. "Aku akan melakukan apapun, sungguh! Demi ibuku, aku rela melakukan apa yang kamu inginkan, asal ibuku bisa bersamaku lagi!" ucap Anjani dengan lantang tanpa melunturkan senyum manis dibibir...