•• 37. Luka dan Kehilangan

6.3K 497 35
                                    

Albara's

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya

•••

"Rey kenapa kamu mengumpulkan semua orang disini?" tanya Anjani penasaran saat Rey menyuruh semua orang berkumpul diruang tengah kecuali Rafa yang sedang keluar bersama dua sahabatnya.

Sedangkan sang empu hanya diam dengan pandangan ke bawah. Ia sedang menunggu Rakhel yang sampai sekarang belum datang.

"Rey," panggil Marvel saat Rey hanya diam membuat semua orang bingung.

Beberapa saat berlalu dalam keheningan, Rakhel akhirnya datang dan langsung duduk di samping Rey.

"Pucet banget muka lo. Sakit?" tanya Marchel namun Rakhel sama ia juga diam tak berniat menjawab.

"Rakhel hamil."

Anjani yang sudah berdiri hendak menghampiri Rakhel pun terhenti saat dua kata itu terlontar dari bibir Rey yang sedari tadi bungkam.

Sedangkan yang lain pun terkejut mendengar ucapan dari Rey.

"Rey.. Kamu bicara apa sih? Mana mu--"

"Rey ngomong apa adanya, Ma. Rakhel hamil dan yang ngehamilin itu--"

"Rafa."

Rey langsung mendongak dan terkejut menatap Rafa yang sudah berdiri tak jauh dari mereka berkumpul. Tidak hanya Rey, Rakhel pun ikut terkejut.

"Maksud lo apa, hah?" Zidan berdiri menatap Rafa dengan tajam.

"Rakhel hamil dan gue yang ngehamilin."

Mendengar hal itu semua orang terkejut dan langsung berdiri menatap Rafa yang arah pandangnya terus menuju pada Rey yang terdiam.

"Maksud kamu apa Rafa?!" bentak Marvel saat sedari tadi diam mendengarkan hal tidak jelas menurutnya.

"Kurang jelas, Pa? Rakhel hamil dan Rafa yang hamil--"

Bugh!

Satu pukulan tepat mengenai wajah Rafa membuat sang empu tersungkur ke bawah.

"Marchel!!" teriak Anjani menutup mulutnya tidak percaya melihat Marchel memukul Rafa.

"Marchel!" seru Rey menarik Marchel saat ia hendak kembali memukul Rafa.

"Jangan sentuh gue!" sentak Marchel menghempas tangan Rey dengan kasar membuat semua orang menatapnya tak percaya.

"Lo cukup deh ngatur-ngatur hidup gue! Gue tau lo Kakak tertua tapi inget lo itu nggak sedarah sama kita!"

Deg!

Rey langsung mundur ke belakang saat Marchel mengatakan hal itu. Tanpa sadar air matanya turun begitu saja. Ia merasakan sesak yang luar biasa dalam dadanya.

"Dan lo! Bangun anjing!" sentak Marchel menarik kerah Rafa. Namun ia sedikit terkejut melihat darah segar keluar dari hidung Rafa dan itu cukup banyak.

"Pukul gue. Lampiasin amarah lo sama gue," ucap Rafa menatap Marchel.

Pukul gue biar gue cepet mati-lanjut Rafa dalam hati.

"Punya masalah apa lo sampe hancurin masa depan Rakhel, hah?! Lo sadar sama apa yang lo lakuin!" bentak Marchel tepat di depan wajah Rafa.

"Lo itu manusia nggak pernah bersyukur! Mama sama Papa masih untung mungut lo sama Kakak lo itu! Tapi apa balasannya?!" Marchel mendorong Rafa sampai terjatuh ke bawah.

MarJani [ The Foreign Girl Is My Wife ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang