•• 28. Albara's ••

9.9K 674 36
                                    

Albara's

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya
❤️❤️

•••

"Kenapa nggak jadi pulang?"

"Papa pulang satu bulan lagi Rey. Jaga adik-adik kamu baik-baik ya. Papa dan Mama usahakan secepatnya pulang ke Indonesia," ucap Marvel diseberang telepon membuat Rey menghela nafasnya.

"Sebentar lagi ulang tahun Marchel sama Rakhel, Pa. Jangan sampe Papa sama Mama belum pulang," kata Rey membuat Marvel terkekeh.

"Iya."

Sudah satu tahun lamanya Marvel dan Anjani berada di Jepang karna Marvel tengah menjalankan tugasnya. Dan menanggung jawabkan Rey untuk mengurus adik-adiknya sementara waktu sebelum mereka kembali.

Jakarta, kota yang saat ini mereka singgahi menjadi saksi perjuangan Marvel dan Anjani membesarkan kelima anaknya. Sedangkan kedua Ibunya masih bertempat tinggal di Yogyakarta.

Tit!!! Tit!!! Tit!!!

Bunyi alarm memekakan telinga menggema diseluruh rumah. Laki-laki dengan setelan kimono biru berlari keluar kamar dengan tergopoh-gopoh disusul juga dengan laki-laki berkaos putih yang berjalan santai.

"Telat lima menit," ucap Rey menatap kedua adik laki-laki didepannya dengan bersedekap dada.

"Rafa baru bisa tidur jam dua, Kak," keluhnya menatap Rey.

"Oh iya.. Semalem lo bilang ada pesta. Pesta apa?" tanya laki-laki di samping Rafael dengan tersenyum miring menatapnya.

Emang setan lo! Mancing-mancing!-batin Rafael menatapnya dengan kesal.

"Brisik lo!" ketus Rafa sedangkan sang empu mengedikkan bahunya acuh.

Rey hanya diam menatap mereka berdua lalu tatapannya menjuru ke seluruh ruangan. "Dimana mereka?" tanya Rey.

"Paling belum bangun," kata Rafael membuat Rey mendengus.

"Panggil Marchel," ucap Rey pada Rafael yang langsung melangkahkan kakinya meninggalkan mereka berdua.

Disisi lain seorang laki-laki masih menyelami alam mimpi dengan keadaan bertelanjang dada.

Brak!!

Tiba-tiba pintu dibuka kasar namun sang empu tidak terusik atau terbangun sama sekali.

"Woy! Marchel! Bangun!" seru Rafael berjalan masuk ke dalam kamar bernuansa hitam.

"Woy!!" teriak Rafael mengguncang-guncang tubuhnya alhasil sang empu pun terbangun.

"Ngapain sih lo! Ganggu!" tukasnya menarik selimut namun dicegah oleh Rafael.

"Berani banget lo bangun telat. Kak Rey lagi badmood, bisa aja lo jadi santapan dia pagi ini. Atau nggak asrama cewek yang ada dihandphone lo ludes!"

Sontak ia membelalakkan matanya dan langsung mendudukkan dirinya.

"Ya lo harus bantuin gue biar Kak Rey nggak marah," katanya tersenyum lebar menampilkan deret giginya menatap Rafael yang begidik ngeri.

"Muka lo biasa aja!" ketus Rafael beranjak berdiri dan melangkahkan kakinya keluar kamar.

"Tersiksa gue tinggal sama Kak Rey. Mama Papa kapan pulang!!!" teriak Marchel mengacak-acak rambutnya.

"Tapi tanpa dia juga gue nggak mungkin bisa makan sama jajan," kekehnya lalu turun dari ranjang.

MarJani [ The Foreign Girl Is My Wife ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang