•• 10. Baju Pernikahan ••

13.6K 1.1K 21
                                    

MarJani
[ Marvel Anjani ]

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya
❤️❤️

•••

"Terimakasih." Anjani menatap Marvel dengan senyum yang terpatri dibibirnya.

"Apa yang membuatmu tersenyum sangat manis seperti itu Anjani?" tanya Marvel memicingkan matanya.

"Aku hanya berterimakasih padamu karna mau menampung aku dan Ibuku," ucap Anjani masih tak melunturkan senyumnya sedangkan Marvel berdecak mendengar hal itu.

"Kamu calon istriku, bukan? Memang sudah seharusnya kamu akan tinggal bersamaku dirumahku," ucap Marvel membuat Anjani memalingkan wajahnya karna pipinya memanas.

Tangan Marvel terulur menggenggam lembut tangan Anjani membuat Anjani tersentak dan menoleh.

"Kamu akan menjadi tanggung jawabku dan tanpa restu Ibumu rencana pernikahan ini tidak akan terjadi," tutur Marvel tersenyum dengan tulus.

"Orang tuamu hanya tinggal Ibumu, jika Ibumu tidak ikut denganmu kemana dia akan tinggal? Ini bukan soal menampung tapi ini memang sudah menjadi kewajibanku untuk menerimamu dan Ibumu," lanjut Marvel membuat Anjani terdiam dengan mata yang terus menatap Marvel.

Tanpa sadar air matanya luruh begitu saja. Entah keberuntungan darimana sampai ia mendapatkan seorang calon suami yang sangat bertanggung jawab. Walau ia hanya gadis biasa dan tidak berkelas.

Seperti dongeng Cinderella yang mendapatkan seorang pangeran tampan. Mungkin ini terlihat berlebihan tapi Anjani sangat bahagia walaupun ia tidak mencintai laki-laki asing yang meminangnya beberapa waktu lalu.

"Apa kamu mulai menyukaiku Anjani?" celetuk Marvel membuat Anjani tergelak dan melepas tangannya dari Marvel.

"Jangan so tau!" ketus Anjani memalingkan wajahnya sedangkan Marvel terkekeh.

"Apa ya istilah anak muda jaman sekarang.." Marvel mengetuk-ngetukkan jari ke dagunya membuat Anjani menatapnya.

"Ahh! Iya! Baper," ucap Marvel menunjuk Anjani.

Anjani mengernyitkan dahinya mendengar kata yang asing baginya. "Baper?" gumam Anjani tak paham.

"Sudahlah, akupun tidak mengerti bahasa gaul anak muda jaman sekarang," kata Marvel terkekeh.

Akhirnya Marvel menjalankan mobilnya meninggalkan kawasan rumah sakit setelah tadi Arumi dibawa oleh supirnya ke rumahnya bersama dengan Amanda, Ibunya.

"Kita akan menemui Desainer untuk memilih baju yang akan kita kenakan di hari pernikahan kita," ucap Marvel menatap Anjani sekilas.

"Desainer?" gumam Anjani diangguki Marvel.

"Kenapa tidak ke tukang penjahit saja." Mendengar hal itu Marvel malah terkekeh.

"Kamu lupa aku siapa dan siapa calon mertuamu? Yakin Ibuku akan membiarkan anak semata wayangnya dan calon menantunya menjahit baju pengantinnya di tukang penjahit?" Ucapan Marvel membuat Anjani tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya.

Beberapa menit dalam keheningan akhirnya mereka sampai di tempat teman Ibu Marvel yang kebetulan adalah seorang Desainer terkenal di Yogyakarta.

Mereka berdua keluar dan berjalan beriringan masuk ke dalam.

"Dokter Marvel!" seru seorang perempuan mengenakan dress peach dengan high heels bening menghampiri mereka dengan senyum terpatri di wajah cantiknya.

"Apa Ibuku sudah memberitahukannya?" tanya Marvel diangguki olehnya.

"Ibuku meminta aku yang mendampingi kalian karna dia sedang ada urusan," ucapnya diangguki Marvel lalu melirik ke arah Anjani yang menundukkan kepalanya.

"Apa dia?" bisiknya diangguki kembali oleh Marvel.

"Anjani perkenalkan dirimu," ucap Marvel membuat Anjani mendongak.

"H-hai aku Anjani." Anjani mengulurkan tangannya dengan kikuk ia merasa canggung dan malu saat berhadapan dengan perempuan yang sangat cantik.

"Hallo namaku Dara, senang berkenalan denganmu," ujarnya menjabat uluran tangan Anjani.

"Kalau begitu mari masuk." Dara melepas jabatan tangannya dan melenggang masuk ke dalam sebuah ruangan.

Marvel melirik ke arah Anjani yang tengah mengerucutkan bibirnya dengan terus menatap punggung Dara yang menjauh.

Sontak Anjani terkejut saat tangan Marvel merengkuh pinggangnya, lalu ia pun menatap Marvel.

"A-apa yang kam.."

"Aku hanya bersikap layaknya seorang kekasih," ucap Marvel dengan santainya.

"Berarti kamu sudah pernah memiliki kekasih! Dan seperti ini kan caramu bersikap!" ketus Anjani menatap Marvel yang mengernyitkan dahinya.

"Cemburu, huh?!" ledek Marvel menaik turunkan alisnya membuat Anjani memalingkan wajahnya.

"Tidak!"

"Aku tidak pernah seperti ini, hanya denganmu," bisik Marvel ditelinga Anjani lalu membawanya masuk ke dalam sebelum Anjani berbicara.

***

"Ini gaun yang Nyonya Amanda pilihkan, tapi katanya kalian bisa memilih kembali."

Dara menunjukkan beberapa gaun berwarna putih dengan model yang berbeda namun semuanya terlihat sama dalam segi bagian atas yaitu terlalu terbuka dan rendah.

Marvel mengerjapkan matanya melihat gaun-gaun yang dipilihkan Ibunya, sungguh tidak ada yang bagus menurutnya. Lalu Marvel melangkahkan kakinya mengambil satu gaun dan mengarahkan pada Anjani.

"Kamu tidak akan memakai gaun seperti ini, bagian atasnya sangat rendah. Pasti sesuatu dibaliknya akan terlihat," ucap Marvel sontak membuat Anjani sangat malu apalagi melihat Dara yang mengulum senyumnya.

"Bicara apa dia ini," gumam Anjani menatap kesal pada Marvel yang tengah mengembalikan gaunnya ke tempat semula.

"Aku tidak menyukai semuanya," ucap Marvel lalu menatap Anjani.

"Aku mau kamu yang memilihnya? Katakan gaun seperti apa yang kamu inginkan?" tanya Marvel.

"Kenapa aku?" tunjuk Anjani pada dirinya sendiri dan diangguki Marvel.

"Aku hanya mengikutimu saja, apapun pili.."

"Katakan saja apa yang kamu inginkan untuk pernikahan kita nanti. Aku yakin kamu memiliki keinginan," potong Marvel tersenyum mengusap lembut kepala Anjani sedangkan Anjani tengah memikirkan apa yang Marvel ucapkan.

"Eum.. Aku hanya ingin yang simple dan sederhana, tidak terlalu mewah seperti gaun-gaun itu," lirih Anjani menatap Marvel.

"Lalu seperti apa yang kamu inginkan?" Marvel kembali bertanya dengan senyum yang masih terpatri dibibirnya.

"Bolehkah memakai baju adat Jawa saja dipernikahan kita?" Mendengar hal itu Marvel melebarkan senyumnya lalu mendekatkan wajahnya.

Cup

Marvel mengecup singkat pipi Anjani membuat sang empu terkejut dengan raut tidak percaya.

"Satu pemikiran," ucap Marvel mencubit pelan pipi Anjani lalu menoleh menatap Dara yang menganga dengan apa yang ia lihat di depannya.

"Apa baju adat Jawa ada?" tanya Marvel membuat kesadaran Dara kembali.

"Eum.. I-iya ada.. A-akan aku akan ambilkan," kata Dara lalu melenggang pergi.

Sedangkan Anjani diam seperti patung, ia masih tidak menyangka Marvel berani menciumnya apalagi di depan seseorang.

"Jangan terlalu dipikirkan Anjani. Kamu terlihat sangat syok sekali," kekeh Marvel menatap wajah Anjani yang terlihat kaku.

"Itu hadiah kecil karna apa yang kamu inginkan sama seperti yang kuinginkan," bisik Marvel.

•••

Tim yang masih setia nungguin update ☝️✨

Udah nyari baju aja yee😌 Duhh siapa nih yang pengen dipercepat ke hari pernikahan 😂☝️

MarJani [ The Foreign Girl Is My Wife ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang