MarJani
[ Marvel Anjani ]Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya
❤️❤️•••
Pagi hari telah tiba, walau matahari sudah menampakkan sinarnya namun hawa dingin masih menyeruak dan embun pagi masih sedikit terlihat.
Marvel membuka matanya lalu menoleh menatap Anjani yang masih tertidur dipelukannya.
Ia menarik sudut bibirnya ke atas dan mengeratkan pelukannya membuat Anjani menggeliat.
"Sudah pagi Anjani, kamu tidak ingin bangun?" ujar Marvel dengan suara serak.
"Bagaimana aku bisa bangun, jika kamu memelukku sangat serat," keluh Anjani membuat Marvel terkekeh lalu melepas pelukannya.
"Selamat pagi Nyonya Albara," sapa Marvel tersenyum sedangkan Anjani memalingkan wajahnya.
"Hey! Kamu tidak membalas sapaanku?" Marvel menarik dagu Anjani tapi segera ditepisnya.
"Aku tidak ingin," balas Anjani cuek.
Marvel mengangguk-anggukkan kepalanya dengan mengulum senyum melihat tingkah Anjani dipagi pertamanya sebagai istri.
"Apa yang semalam aku menyakitimu?"
Pertanyaan yang muncul dari bibir Marvel membuat Anjani menoleh dengan wajah bersemu. Ia jadi teringat malam indah yang ia habiskan bersama Marvel.
"Ti-tidak," jawab Anjani meremas selimutnya.
"Jadi aku melakukannya dengan lembut?" tanya Marvel sekali lagi.
"Tidak juga." Anjani menjawab tanpa mau menatap Marvel yang sedang menggodanya.
"Lalu bagaimana rasa.."
"Berhenti menanyakan hal itu Marvel!" pungkas Anjani membuat Marvel tertawa.
Anjani mendengus melihat tingkah Marvel. Sebenarnya ia sangat malu apalagi saat kejadian semalam terus terngiang diotaknya.
Karena kesal melihat Marvel akhirnya Anjani menegakkan tubuhnya dan menyandarkan punggungnya dikepala ranjang. Namun entah mengapa ia merasa sangat tidak nyaman.
Marvel yang menyadari hal itupun ikut menyandarkan punggungnya menatap Anjani dengan khawatir.
"Kenapa? Apa yang sakit?" tanya Marvel dibalas gelengan oleh Anjani.
"Hanya perih," jawab Anjani sedikit meringis.
"Boleh aku memeriksanya? Aku ingin melihat apa ada yang terluka atau tidak?" Mendengar hal itu Anjani membelalakkan matanya namun raut wajah Marvel menyiratkan kekhawatiran bukan hal lain.
"Kamu kan Dokter bedah mana mungkin tau hal seperti itu," ucap Anjani menatap Marvel.
"Tapi aku juga mempelajari hal itu Anjani. Untuk itu aku ingin memeriksanya sebagai Dokter. Semalam hal pertama yang kamu rasakan dan aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu," tutur Marvel lalu turun dari ranjang dan memakai celana boxernya yang tergeletak dilantai.
"Kemarilah," kata Marvel mengulurkan tangannya dan dengan ragu Anjani menerimanya dan menyibakkan selimutnya.
"Aku malu," cicit Anjani saat kakinya sudah menapak dilantai menatap Marvel yang kini sudah berjongkok.
"Jangan malu Anjani," kata Marvel melebarkan paha Anjani dan menyibakkan kemeja miliknya karna Anjani memang tertidur dengan menggunakan kemeja putihnya.
Di bawah sana Marvel tengah mengamati milik Anjani sedangkan sang empu hanya bisa meringis melihat Marvel.
"Jangan terlalu dekat, Marvel," pelan Anjani sedikit menjauhkan wajah Marvel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MarJani [ The Foreign Girl Is My Wife ]✓
Romance"Tapi.. Kamu juga harus melakukan satu hal," tutur Marvel. "Aku akan melakukan apapun, sungguh! Demi ibuku, aku rela melakukan apa yang kamu inginkan, asal ibuku bisa bersamaku lagi!" ucap Anjani dengan lantang tanpa melunturkan senyum manis dibibir...