Albara's
Happy Reading
Jangan lupa vote dan komennya
❤️❤️•••
"Minum ini. Udah dibilang jangan ikut ke Pantai ngeyel banget! Kamu tuh alergi sama air laut," cerocos Marchel menatap wajah juga hidung Serra yang memerah dan terus bersin-bersin.
Marchel memberi wedang jahe agar bisa menghangatkan tubuh Serra.
"Kenapa kamu tidak bilang?" timpal Anjani menatap prihatin pada Serra.
Hachim!
"Apa kita perlu membawanya ke Dok--"
"Nggak perlu, Serra baik-baik aja kok nanti juga sembuh," kata Serra.
"Yasudah, Mama ambilkan selimut yang lebih tebal." Anjani melangkahkan kakinya menuju ke kamar dan kini hanya tersisa Marchel dan Serra.
Setelah kemarin menghabiskan banyak waktu di Pantai, kini waktunya untuk sekolah dan kuliah. Namun Marchel ambil absen karna kondisi Serra yang tengah tidak sehat.
"Mending kamu berangkat sekolah aja tadi," ucap Serra menatap Marchel yang juga menatapnya.
"Terserah aku lah!" ketus Marchel membuat Serra mendengus. Sepertinya sifat Marchel yang dulu akan kembali lagi. Sifat kasar dan suka membentaknya.
"Marchel, aku mau nanya," ujar Serra dibalas gumaman olehnya.
"Dari sekian banyaknya cewek kamu, kenapa harus aku yang kamu rusak? Apa karna aku cewek bodoh dan juga hidup sebatang kara? Jadi kamu seenaknya ambil kesucian aku dan tingggalin aku git--"
"Emang sebrengsek itu ya aku?" potong Marchel menatap dalam membuat Serra terdiam.
"Kamu lupa kalo waktu itu ada yang jebak kamu dan bawa kamu ke hotel?"
Sontak Serra terkejut mendengar penuturan dari Marchel. Dijebak? Hotel? Apa maksudnya itu.
"Sahabat yang kamu anggap baik bahkan dibanding sama aku yang brengsek ini yang udah jebak dan bawa kamu ke hotel," desis Marchel.
"Beli makan di warung deket sekolah terus kamu nggak inget apa-apa karna nggak sadar. Tiba-tiba kamu bangun udah dihotel dan sama aku. Aku nggak mungkin biarin kamu dimiliki sama orang lain, inget itu. Punya aku ya cuma punya aku!" lanjut Marchel menekankan kalimat terakhir.
"T-tapi kenapa kamu lakuin itu? Harusnya kamu bawa aku pergi!" pungkas Serra dengan air mata yang mengalir.
"Kenapa harus pergi? Emang dari awal itu tujuan aku," ucap Marchel membuat Serra terkejut.
"Jadi apa bedanya kamu sama dia!!" teriak Serra menatap Marchel tak percaya.
Marchel tersenyum lalu menggenggam tangan Serra dengan lembut.
"Itu emang tujuan awal, tujuan sekarang udah beda. Ada anak aku disini." Marchel mengusap lembut perut Serra sedangkan sang empu hanya terisak.
"Entah kamu hamil atau nggak pun aku pasti cari kamu dan tanggung semua perbuatan aku sama kamu," ucap Marchel lalu memeluk Serra.
"Kamu jahat!" isak Serra.
***
"Rakhel sayang!! Abang Gama datang!!" teriak Gama tersenyum sumringah sembari menenteng sebuah paper bag melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
"Nggak usah teriak-teriak bisa?!" tukas Rafa menatap malas pada Gama yang cengengesan tidak jelas.
Kenan juga memutar bola matanya malas melihat tingkah sahabatnya itu. Mereka bertiga baru saja pulang dari kampus dan hendak bermain di rumah Rafa. Lebih tepatnya Gama ingin bertemu Rakhel.
![](https://img.wattpad.com/cover/263006082-288-k113779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MarJani [ The Foreign Girl Is My Wife ]✓
Romance"Tapi.. Kamu juga harus melakukan satu hal," tutur Marvel. "Aku akan melakukan apapun, sungguh! Demi ibuku, aku rela melakukan apa yang kamu inginkan, asal ibuku bisa bersamaku lagi!" ucap Anjani dengan lantang tanpa melunturkan senyum manis dibibir...