Ch3

21 4 0
                                    

Seorang pria berkutat dengan berbagai lembar kertas yang berserakkan dimeja.
Hingga suara ketukan dari pintu sedikit mengalihkannya.

"masuk" ucapnya.

"permisi prof, putri chaerin dan putri taeyeon kembali lolos dari pengawasan" lapornya.

Hembusan nafas dia keluarkan, teddy sudah tau jika kedua gadis itu punya beribu cara dan alasan agar dapat keluar dari pagar tinggi akademik.

"biarkan. Asal para pengawal masih mengawasi mereka. Karna hanya mereka yang diincar para musuh" ucap teddy.

"baik prof. Saya permisi" ucapnya dengan membungkuk lalu keluar.

"bagaimana bisa ke4 nenek moyang itu menurunkan pada gadis yang sulit diatur. Astagaa aku bisa gila, huhhh semoga rencana appa bisa diandalkan" gerutu teddy sendiri.









Dua orang gadis sedang tertawa bersama dengan bertos ria karna berhasil lolos dari pengawas akademik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua orang gadis sedang tertawa bersama dengan bertos ria karna berhasil lolos dari pengawas akademik.

"lalu bagaimana dengan kita, gara-gara airmu kita basah" ucap chaerin.

"sepertinya aku butuh bantuanmu untuk menarik sinar matahari fokus kekita sementara" jawab taeyeon.

"ahhh kau benar" ucap chaerin, dan dia merapalkan sesuatu dengan tangan mengarah kematahari hingga perlahan sinar matahari mengenai tubuh mereka.

Tak butuh waktu lama hanya hitungan detik tubuh mereka kembali mengering. Chaerin mengembalikan sinar matahari memancar kepenjuru bumi.

"begini lebih baik" senyum senang taeyeon mengembang diikuti chaerin juga.

"kajja kita akan menuju kemana dulu?" tanya chaerin dengan pandangan berfikir.

"aku ingin rambutan, kita kekebun paman rut saja" usul taeyeon.

"wowww kau benar, kita sudah hampir 3minggu belum kesana lagi. Ahhh aku akan mengambil apel merahnya" ucap ceria chaerin, dan mereka kembali berjalan ceria tak lupa tangan yang selalu bergandengan.


.


.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang