Ch15

22 3 0
                                    

Mahadewa ae memasuki ruang kamarnya, dan melihat sang istri yang sedang bersiap memakai jubah.

"kau ingin kemana?" tanya mahadewa ae.

"aku akan menemui taeyeon" jawab mahadewi saina tanpa memandang sang suami.

"menemui? Apa kau sudah tau dimana taeyeon?" kernyit mahadewa ae.

Mahadewi saina menghembuskan nafasnya sebentar dan berbalik memandang sang suami.

"dia memanggilku" jawabnya dengan lesu.

"dimana dia? Apa yang terjadi?" bingung mahadewa ae.

"aku tak tau apa yang terjadi pada anakmu satu itu. Tapi aku bisa merasakan jika dia hanya dalam masalah kecil" jelas mahadewi saina.

"baiklah aku ikut. Ayo" mahadewa ae menggandeng mahadewi saina.

"ae" lirih mahadewi saina.

Membuat mahadewa ae terdiam dan memandangnya bingung.
"ada apa?"

"taeyeon tak ingin bertemu denganmu" ucapnya.

"kenapa? Apa aku punya salah?" kernyit mahadewa ae.

Mahadewi saina menggeleng.
"kau ku izinkan ikut hanya saja bisakah kau bersembunyi dulu. Biarkan taeyeon bersamaku"

Mahadewa ae menghembuskan nafasnya.
"dasar lumba-lumba satu itu. Baiklah aku akan menurutinya" ucap mahadewa ae.

Mahadewi saina terkekeh mendengar gerutuan dari suaminya. Mereka segera beranjak keluar istana dengan beberapa pengawal yang ikut.
















 Mereka segera beranjak keluar istana dengan beberapa pengawal yang ikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mahadewi saina dan mahadewa ae tiba diruang bawah tanah diakademik.

Mahadewi saina merapalkan sebuah mantra dan muncul satu titik cahaya berwarna biru laut.

"kau bisa ikut masuk sayang" ucap lembut mahadewi saina dengan tersenyum, karna sejak tadi mahadewa ae sudah mengeluarkan aura muramnya tanda bahwa dia merasa kesal.

Mahadewa ae hanya mengangguk, para pengawal tidak ikut masuk ke ruangan, mereka berhenti dan berjaga diluar ruang bawah tanah.

Setelah mereka masuk kedalam titik cahaya itu, mahadewa ae dan mahadewi saina dapat melihat sosok taeyeon yang duduk disebuah ayunan.

Mahadewa ae terdiam ditempat dan memandang sang istri lalu memberi isyarat untuk segera menghampiri anaknya.

Mahadewi saina menghampiri taeyeon perlahan.
"sayang"

Taeyeon berjengit mendengar suara sang ibu.
"eomma? Kenapa kemari? Ini sudah malam, lebih baik eomma istirahat. Aku tadi kan sudah bilang begitu" cemberut dan cemas tampak diwajah taeyeon.

Mahadewi saina hanya tersenyum dan ikut duduk diayunan yang sama dengan taeyeon.

"eomma hanya mengkhawatirkan anak eomma. Apa itu tidak boleh?"

Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang