Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir

BAB 6: Serangan Pertama

11.7K 859 22
                                    

Ayu meminta bertemu dengan Alovia, setelah bertahun-tahun mereka berpisah.

Alovia tahu, dia tak memiliki malu sama sekali, setelah bertahun-tahun tak mempedulikan Ayu, kini, dia mau bertemu dengannya. Dengan segudang kesusahan yang dipikulnya. Alovia bertemu Ayu di salah satu mal di Surabaya. Mereka bertemu di pujasera yang tersedia di mal tersebut. Awalnya, Alovia kebingungan dengan mal besar ini, tapi untungnya dia berhasil menemukan pujasera yang dimaksud oleh Ayu.

Ayu terlihat cantik dengan busana kantornya; rok abu-abu, kemeja putih, blazer abu-abu, dan sepatu bertumit tinggi. Alovia menyapanya dengan riang, tatkala dia tertegun dengan penampilan Ayu sekarang.

Ayu seperti namanya, memiliki paras cantik. Kulitnya berwarna krem, bersih, bibirnya kecil berisi, hidungnya bangir. Rambut Ayu sejak dulu ikal, dia pertahankan hingga saat ini. Penampilan Ayu sekarang yang membuat Alovia terpesona.

"Alo!" Ayu sedikit berteriak. Dia memeluk Alovia dengan erat, bahkan Alovia mendengar Ayu sedikit terisak. "Kau ke mana saja, huh?" Ayu melepaskan pelukannya. Alovia terharu diperlakukan Ayu seperti itu. Satu tetes air mata jatuh ke pipi Alovia, dia buru-buru menghapusnya dan menggantinya dengan senyuman ceria.

"Duduk dulu, Ay," ucap Alovia setelah menguasai emosinya.

Ayu mengikuti instruksi Alovia. Keduanya duduk berhadapan, tetapi Ayu tak melepaskan tangan Alovia sedikit pun. Hal itu membuat Alovia tersenyum bahagia. Pada kenyataannya, bertemu teman lama sedikit membuat Alovia melupakan masalahnya.

Setelah perceraian kedua orang tuanya, Alovia jarang muncul di kampus, sampai akhirnya dia keluar dari kampus. Tak hanya keluar, Alovia juga pindah rumah karena ayahnya terkena strok. Mereka menjual rumah lama dan mengontrak di perbatasan Sidoarjo-Surabaya. Tak ada yang tahu mengenai kepindahan Alovia.

"Aku datang ke rumahmu," cerita Ayu. "Tapi, rumahmu kosong," tambahnya. "Sepertinya waktu itu aku telat datang, ya." Alovia menggeleng menanggapi cerita Ayu. Sebenarnya, ketika pertama kali Ayu datang, Alovia masih menempati rumah itu. Kala itu, keluarga Alovia masih kacau, kedua orang tuanya masih dalam proses perceraian. Alovia melihat Ayu dari sela jendela kamarnya. Dia berdiam diri, berharap Ayu segera pergi. Alovia tak ingin teman-temannya tahu mengenai keadaannya, sebab dia terlalu lelah untuk menjelaskan dan bercerita. Maka, dia memilih bungkam dan menghindar.

"Maafkan aku, Ayu," kata Alovia. "Selama ini aku pergi. Tak ada kabar dan mengabaikan kau," katanya dengan tulus.

Pembicaraan selanjutnya diisi dengan cerita Ayu mengenai kenangan mereka semasa kuliah. Bagaimana Ayu menghadapi hari-harinya tanpa Alovia, bagaimana dia mencari Alovia sampai mengirim pesan berkali-kali di akun Facebooknya. Lalu, pembicaraan Ayu beralih ke kekasih Alovia dulu.

"Dia sering datang menemuiku, mencarimu, tentu saja," begitu ucapan Ayu. Alovia sendiri pura-pura sibuk memakan bakso yang dipesannya tadi. Ayu melihat ke arah Alovia dengan dahi berkerut. Dia merasa banyak perubahan yang terjadi dengan Alovia. Terutama penampilannya, dia seperti tak terurus.

Ayu menyentuh tangan Alovia. "Sekarang kau punya aku, kau bisa menghubungiku kapan saja," katanya. "Kali ini, kau tak boleh lari dariku."

Alovia mengangguk.

***

Pukul empat sore, waktunya Kieva pulang.

Dia membereskan ruang kerjanya sebelum meninggalkan ruangan itu. Merapikan pulpen, buku catatan, dan benda kecil lainnya ke tempat semula. Lalu, Kieva mengecek pesan masuk, datang dari suaminya, Morgan.

Sayang, sepertinya telat. Macet.

Pada jam ini, kepadatan lalu lintas memang sedang tinggi-tingginya. Banyak orang yang pulang kerja pada jam ini. Wajar apabila Morgan datang terlambat untuk menjemputnya. Kieva membalas pesan Morgan, kemudian menuju mesin kopi di sisi ruangan. Dia memutuskan untuk menyeduh kopi sembari menunggu Morgan datang.

icon lock

Tunjukkan dukunganmu kepada Wulan Kenanga, dan lanjutkan membaca cerita ini

oleh Wulan Kenanga
@wulankenanga
Ketika Kieva berpikir memiliki anak adalah satu-satunya halangan menu...
Beli bab baru cerita atau seluruh cerita. Yang mana pun itu, Koinmu untuk cerita yang kamu sukai dapat mendukung penulis secara finansial.

Cerita ini memiliki 36 bab yang tersisa

Lihat bagaimana Koin mendukung penulis favoritmu seperti @wulankenanga.
Please Say Yes To My Husband [The Wattys Winner 2022]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang