Chapter 3

2.4K 273 2
                                    

Happy Reading!

Chapter 3

Pagi hari yang berbeda dengan suasana yang  masih  sama seperti kemarin,  dimana  ribuan manusia berlalu lalang memenuhi setiap sudut kota Seoul negeri ginseng itu. Tidak sedikit dari mereka yang memacu langkahnya secepat kuda dengan alasan dikejar daedline. Tidak sedikit juga dari mereka yang berjalan santai sembari tersenyum selayaknya orang gila. Salah satunya adalah Byun Baekhyun pemuda berkulit putih itu terus tersenyum selayaknya orang bodoh, rupanya dia tidak sadar kalau banyak pasang mata yang menatapnya prihatin. Biarkan saja tatapan orang asing itu, yang penting dia tengah senang saat ini. Kira-kira seperti itulah pikir Baekhyun.

         Di lain sisi seorang pemuda bersurai madu tengah tergesa-gesa membuat secangkir coklat panas dan sepotong roti untuk ia jadikan sarapan, bibir kissable pemuda itu tidak berhenti menggerutu, biasanya kakaknya akan membuatkan sarapan untuknya. Tapi ini? Oh ayolahh jangankan sarapan kakak kesayanganya itu bahkan pergi tanpa pamit. Untung saja Jaemin pemuda bersurai coklat madu itu tidak ada kelas pagi hari ini.

“Ck. Awas saja kau hyung.” Umpat Jaemin yang sudah duduk manis di depan laptop kesayangannya. Seketika bibir kissable itu terkatup rapat, manik matanya membola tidak percaya. Hey! kemana semua video game yang ada di laptopnya? Jemari lentik Jaemin bergerak acak menelusuri setiap folder tapi hasilnya? Nihil. Tidak putus asa Jaemin membuka komputer dan tablet kesayangannya.

Hey! Disana juga tidak ada! Jaemin langsung memutar otak jeniusnya menerka siapa pelaku dari semua tindakan kriminal itu.

“BAEKHYUN HYUNG!” teriak Jaemin yang bisa saja membuat burung-burung yang hinggap diatas rumahnya langsung berhamburan untuk mencari tempat perlindungan yang baru. Tanpa pikir panjang Jaemin langsung berlari keluar rumah guna menuju caffe sang kakak. Pikirannya hanya tertuju bagaimana cara termudah untuk  membunuh sang kakak setelah ini, sehingga pemuda manis itu tidak memperhatikan penampilannya yang Errrr seperti anak yang tersesat? Sehingga membuat para pejalan kaki harus menahan tawanya karena gemas.

Oh ayolah pemuda tampan yang sudah berusia 24 tahun berkeliaran di khalayak ramai hanya menggunakan piyama dan sendal kelinci kesayangannya. Tanpa menggubris tatapan para pejalan kaki Jaemin mempercepat langkahnya bahkan pemuda bermata hazel itu sesekali harus berlari kecil. Hey! Bukankah seorang Na Jaemin memiliki kecerdasan diatas rata-rata? Lalu kemana perginya otak jeniusnya itu? Bukankah menaiki taxi salah satu alternatif termudah? Kenapa harus memilih menggunakan kaki pendeknya?

.

Ting! Pintu kaca caffe terbuka lebar mengisyaratkan pada para pegawai caffe jika ada pengunjung yang datang, biasanya para pegawai caffe itu secara otomatis akan memasang senyum termanis mereka tapi sepertinya........... tidak untuk kali ini. Para pegawai itu saling bertatap bingung saat seorang pemuda tampan cenderung manis memasuki caffe dengan nafas memburu, Manik hazelnya bergerak lincah mencari seseorang tapi nihil orang yang ia cari tidak ada. Tanpa babibu pemuda manis itu langsung menuju sebuah ruangan dengan daun pintu coklat tua yang bertuliskan CEO.

BRAK

Lagi-lagi sebuah pintu tak berdosa menjadi korban kesekian dari keganasan pemuda manis berkulit putih itu. Na Jaemin si pelaku pendobrakan paksa itu mengerjapkan matanya berkali-kali.

1

2

Tunggu! Matanya masih normalkan? Apa dia hanya berhalusinasi? Tapi..... jelas-jelas kedua matanya menangkap sesosok manusia tampan, iya tampan. yang baru keluar dari sebuah ruangan dan tengah sibuk mengasak surai hitamnya yang basah, Oh ya! Pemuda tampan itu hanya mengenakan celana jeans selutut tanpa mengenakan baju atasan. Oh God! Jaemin benar-benar ingin melarikan diri sekarang juga, jika saja suara itu tidak menghentikan rencana brutalnya.

Damn It! [2Jae/JaeJae]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang