Last ChapterBRAK
Kali ini pintu kamar Jaehyun yang jadi sasaran Jaemin. Ternyata pemuda kelahiran Seocho itu masih setia tertawa.
“ awas saja kau! Berani tertawa diatas penderitaanku.” Batin Jaemin.
“Apa lagi?” tanya Jaehyun sembari menatap miris pintunya, sepertinya pintunya harus diganti setelah ini.
“Antarkan aku pulang.” ujar Jaemin dengan wajah tampannya yang merengut lucu. Ya Tuhan kuatkanlah iman Jung Jaehyun. Jaehyun meraih sebuah hoddie hitam dan menyodorkannya pada Jaemin yang masih setia merengut sebal.
“Apa?”
“Kau mau keluar seperti itu?” Jaehyun menunjuk piyama yang melekat pada tubuh Jaemin dengan melihat pemuda manis itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.
“Ishhh” Tanpa babibu Jaemin langsung meraih Hoddie itu dan memakainya. Menurut kalian penampilan Jaemin menjadi lebih baik?? Big NO! Justru Hoddie pemberian Jaehyun hampir menenggelamkan sebagian badannya bahkan kedua tangannya ikut tenggelam.
“Hey. bukankah ini jauh lebih bu-“
“Shusssttt” Jaehyun menutup kepala Jaemin menggunakan tudung Hoddie, sebelum pemuda manis itu melayangkan kalimat protesnya lebih jauh.
Jaehyun sudah berdiri diambang pintu tapi Jaemin masih asik berdiam diri sembari menggerutu. Satu lagi keahlian seorang Na Jaemin yaitu menggerutu dan mengumpat.
“Kau mau kuantar pulang atau tidak Huh?” Seru Jaehyun, Makhluk manis itu benar-benar minta dipelihara oleh Jaehyun.
“Damn on You!” gumam Jaemin sepelan mungkin tapi naasnya, telinga Jaehyun bukan telinga kakeknya yang butuh nada tinggi hanya untuk menyampaikan satu kata.
“Sekali lagi kau mengumpat aku akan dengan senang hati menyeretmu keluar.” Ancam Jaehyun. membuat seorang Jaemin yang terkenal dengan nyali anti ancaman itu sedikit menciut. Hey! yang benar saja calon dokter tampan seperti dirinya diseret keluar menggunakan baju dan sendal laknat seperti seorang bocah. TIDAK terimakasih Jaemin masih sayang dengan reputasinya.
.
Jaemin terus mengekor langkah Jaehyun yang berjalan tepat di depannya, apa sekarang Jaehyun bisa mengklaim kalau Jaemin itu peliharaannya? Salahkan pemuda manis itu yang berjalan dibelakangnya sembari mengenggam ujung kaos yang Jaehyun kenakan.
“Aku tidak akan lari Na Jaemin.” Batin Jaehyun , bibir penuh merah mudanya terus tersenyum manis menambah kadar ketampanan yang bisa meluluhkan siapapun.
“Kau tidak bertanya arah rumahku?” Tanya Jaemin yang mulai bosan akan suasana hening yang melanda beberapa menit yang lalu.
“Untuk?” tanya Jaehyun tanpa menatap lawan bicaranya, kedua manik elang itu sibuk terfokus pada jalanan yang tampak sepi akan kendaraan yang berlalu lalang.
“Kau kan tidak tahu rumahku?” tanya Jaemin lagi.
“ternyata kau cerewet juga ya.” Cibir Jaehyun dan langsung menghentikan mobil Audi putih yang ia kemudikan.
“Kenapa berhenti?”
“Sudah sampai, cepatlah turun. Aku sangatttttttt sibuk.” Ujar Jaehyun penuh penekanan. Jaemin mendengus sebal dan mencoba melepaskan seatbelt secara brutal. Jaehyun meringis melihat cara Jaemin melepaskan seatbelt, selain pintu sepertinya dia harus menservice mobilnya setelah ini.
BLAM
Bahkan menutup pintu mobil seperti mendobrak pintu ruang kerjanya beberapa jam yang lalu, lebih parahnya pemuda manis itu lupa mengucapkan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damn It! [2Jae/JaeJae]√
Teen Fiction"Ini bukan kisah tragis selayaknya Romeo & Juliet, bukan juga kisah romantis selayaknya Putri salju dan Pangerannya. Ini hanyalah kisah Tom & Jerry versi romansa." It's 2Jae fanfictian/Jung Jaehyun/Na Jaemin/Yaoi/ Remake dari fanfic DaeJae nya aku...