Chapter 11

1.4K 177 6
                                    

Last Chapter

"Lain kali perhatikan sekelilingmu, kau terlalu lama berkutat dengan duniamu sendiri hingga mengabaikan ribuan keindahan yang terpajang jelas didepanmu."

"Hey! apa yang kau lakukan cepat lepaskan. Tidak ada kontak fisik ya.. kau kan bukan kekasihku." Ujar Jaemin yang rupanya baru sadar jika Jaehyun tengah memeluknya sekarang.

"Jika kau mau kau bisa menganggapnya seperti itu." Jaehyun semakin mengeratkan dekapannya pada pinggang ramping pemuda manis berpipi chubby yang tengah sibuk melepaskan kedua lengannya yang sedari tadi melingkar sempurna di pinggang si manis.

"Bisa kau lepaskan aku benar-benar risih sialan." Sungut Jaemin.

"Akan aku lepaskan tapi kau harus menjawab pertayaanku dengan jujur."

"Baiklah cepat aku sudah sangat mengantuk."

Jaehyun membalikkan tubuh Jaemin yang lebih pendek darinya, membuat dua makhluk tampan berbeda kepribadian itu saling berhadapan dengan jarak hanya beberapa cm.

"Ternyata kau pendek juga ya." Jaehyun tersenyum jahil membuat Jaemin hanya bisa memasang ekspresi sedatar mungkin.

"Ughhh tidak sabaran." Jaehyun menggasak surai coklat madu Jaemin membuat surai yang sehalus sutra itu berantakan karena ulahnya.

"Bisa to the point?" ketus Jaemin, manik hazel indahnya sudah terlihat sayu, sepertinya pemuda manis itu benar-benar membutuhkan kasur dan bantal secepatnya.

"Kau..tidak mengingatku?" Jaehyun menatap lekat-lekat manik hazel Jaemin, kedua manik hazel indah yang mulai redup itu tanpa ragu membalas tatapan iris hitam legam Jaehyun yang terasa begitu tajam dan menusuk tapi juga terasa begitu nyaman dan hangat disaat bersamaan. Kedua manik hazel indahnya menelisik setiap lekuk paras Jaehyun yang terpahat begitu apik baginya.

"Shit dia Tam-pan." batin Jaemin.

"Kurasa... kau mirip dengan seseorang." Tutur Jaemin, bibir kissable pemuda manis itu tersenyum tipis kala sekelebat kenangan melintas di otak geniusnya.

"Benarkah?" Tanya Jaehyun, lengan kekarnya yang sedari tadi melingkar di pinggang Jaemin sedikit mengendur, bibir penuhnya tersenyum manis membuat hati Jaemin menghangat entah karena apa? Jaemin mengangguk sekilas dengan kedua kelopak mata yang sudah tekatup rapat, mengisyaratkan Jaehyun agar berbaik hati untuk segera melepaskannya.

"Kau bahkan melupakan namaku?" Sekilas Jaehyun merengut yang membuat Jaemin kembali membuka matanya dan terkekeh kecil.

"Rupanya si bengal ini tahu caranya tersenyum dan tertawa hm." Cibir Jaehyun.

"Aku bahkan tahu cara yang tepat untuk membuatmu melompat dari atas sini."

"Dan aku tahu caranya agar kau kembali mengingatku."

"Aku rasa aku tidak pernah mengenalmu tuan."

Jaehyun tersenyum menyeringai, membuat Jaemin harus mengalihkan pandangannya. Jujur saja jika Jaehyun sudah tersenyum seperti itu maka akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi jantung Jaemin.

"Aku sangat membencimu Jung Jaehyun jadi tolong cepat lepaskan." Ketus Jaemin, bukannya melepaskan dekapannya Jaehyun malah semakin mengeratkan dekapannya dan mencondongkan tubuhnnya mengikis jarak diantara mereka membuat kedua hidung bangir itu saling bersentuhan.

Damn It! [2Jae/JaeJae]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang