CHAPTER 3 《PENGAKUAN》

310 4 0
                                    

Ada sebuah ruangan di salah satu gedung sekolah yang selama setengah tahun belakangan ini digunakan sebagai basecamp oleh Sangyeon, Jacob, Younghoon dan Hyunjae. Ruangan yang merupakan ruang musik lama itu sudah tidak ditempati lagi bahkan sebelum mereka masuk ke sekolah ini, ruangan itu akhirnya menjadi gudang tempat peralatan musik yang sudah tidak terpakai lagi.

Saat itu Jacob yang baru kelas satu sudah dipercayakan untuk memegang kunci ruang musik lama dan baru oleh guru musik mereka berkat reputasi Jacob yang tidak hanya dikenal baik di ekstrakulikuler musik tapi juga terkenal satu sekolah sampai dijuluki Angel. Karena merasa bertanggung jawab dengan ruang musik lama, setiap akhir pekan Jacob meminta bantuan ketiga temannya untuk membersihkan ruangan itu.

Lama kelamaan mereka jadi terbiasa berkumpul di ruangan itu dan dengan restu dari guru musik mereka, ruangan musik lama itu resmi menjadi basecamp keempat orang ini, tentu saja dengan syarat mereka harus membersihkannya dan menjaga alat musik yang masih tersisa di dalam. Setengah tahun berlalu, ruangan yang dulunya tidak ada apa-apa selain alat musik dan lemari itu kini memiliki sofa, meja, beberapa kursi biasa, bahkan akuarium kecil milik Jacob. Semua barang ini mereka ambil dari gudang yang letaknya tidak jauh dari ruangan itu.

Setelah mengunjungi Haneul di kelasnya, keempat orang itu seperti biasa berjalan menuju basecamp mereka, jarang sekali mereka pergi ke kantin kecuali saat jam makan siang, karena di dalam lemari di basecamp sudah ditimbun makanan ringan, sedangkan untuk minumannya mereka tinggal turun ke lantai satu, di depan gedung terdapat vanding machine karena memang lokasinya dekat dengan lapangan tempat murid-murid berolahraga.

Kali ini ada yang berbeda, Hyunjae yang biasanya paling heboh entah kenapa daritadi diam saja berjalan di belakang temannya yang lain, padahal tadi pagi bahagianya bukan main. Bahkan saat sudah masuk dan duduk di tempat masing-masing, Hyunjae tetap diam sambil melihat tajam ke arah Younghoon. Merasa ada yang aneh, Younghoon langsung bertanya ada apa dengan Hyunjae.

“Tadi itu siapa? Sepertinya kalian dekat.” ucap Hyunjae akhirnya. Kalimat itu membuat ketiga orang lainnya menatap Hyunjae dengan tatapan bingung.

“Kau ini masa tidak tau, dia kan . . .”

“Memangnya kenapa kalau kami dekat?” tanya Younghoon memotong ucapan Jacob.

Hyunjae yang mendengar pertanyaan itu tiba-tiba mengalihkan pandangannya pada akuarium berbentuk bundar yang berada di sampingnya. Dia diam sebentar sebelum menjawab.

“Dia… yang ku maksud tadi pagi.” jawab Hyunjae pelan sambil terus menatap ikan yang berenang-renang tidak peduli dengan situasi yang mendadak canggung.

Jacob dan Sangyeon saling tatap dengan ekspresi kaget, lalu secara bersamaan melihat ke arah Younghoon yang tidak kalah kaget. Semenit rasanya seperti sudah berjam-jam di ruangan itu, sampai suara Younghoon yang tertawa sinis memecah keheningan.

“Berani sekali kau, Lee Hyunjae.”

Hyunjae mendesah, “Aku tidak akan melakukan apapun kalau memang dia ke. . .”

Ucapan Hyunjae terpotong akibat pergerakan mendadak Younghoon yang meloncat ke arahnya dan menarik kerah bajunya.

“Berani sekali kau suka dengan sepupuku!”

Hyunjae terbelalak mendengar ucapan Younghoon, sementara Jacob dan Sangyeon berusaha menarik mundur Younghoon. Bahkan saat Younghoon sudah tenang duduk kembali ke tempatnya, Hyunjae seperti masih memproses.

“Dia sepupumu?” tanya Hyunjae memastikan.

“Masa kau tidak tau, Younghoon kan sering memperlihatkan fotonya.” Sangyeon lalu menjitak kepala Hyunjae supaya temannya itu sadar. Tiba-tiba di kepala Hyunjae muncul kilasan-kilasan ingatan yang selama ini dia lupakan.

KEEPER || Lee HyunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang