“-Jae… Hyunjae!”
Hyunjae tersadar dari lamunannya dan mendapati seluruh orang yang ada di ruangan sedang menatapnya. Saat itu di ruang OSIS sedang dilakukan rapat untuk acara tahunan di sekolah mereka, yaitu Summer Camp, kegiatan tahunan ini merupakan salah satu daya tarik dari sekolah mereka. Seperti namanya, acara Summer Camp merupakan acara kemahan yang dilaksanakan tiap libur musim panas selama 3 hari 2 malam. Hanya anak kelas 1, anggota OSIS dan beberapa guru pendamping yang akan ikut serta.
Karena libur musim panas tahun itu sudah semakin dekat, hari ini diadakan rapat dimana ketua dari masing-masing divisi menyampaikan progress tiap divisi. Hyunjae selaku ketua divisi acara hanya duduk saja dan tenggelam dalam pikirannya sendiri sejak rapat dimulai.
“Apa?” tanya Hyunjae dengan wajah tanpa dosa.
“‘Apa’? ‘Apa’ katamu? Kau pikir kita di sini sedang apa? Bermain monopoli? Tidak bisakah kau fokus sedikit?-”
Hyunjae memutar bola matanya dengan malas mendengar omelan Yura, Wakil Ketua OSIS itu kalau sudah mengomel bisa sampai berjam-jam. Tapi memang salahnya karena melamun di saat seperti ini, jadi dia cepat-cepat meminta maaf sebelum mereka terjebak di situ seharian. Akhirnya setelah menyampaikan laporan dari divisinya dan mengikuti sisa rapat dengan malas, Hyunjae kembali ke kelasnya, akhir-akhir ini dia menghabiskan lebih banyak waktu hanya duduk di bangkunya.
Yura yang masih jengkel dengan Hyunjae setelah rapat selesai langsung mendatangi Sangyeon, si Ketua OSIS, yang baru saja keluar dari ruang guru untuk memutuskan siapa saja yang akan menjadi guru pendamping untuk Summer Camp tahun ini. Melihat Yura yang berjalan ke arahnya seperti banteng yang marah membuat perasaan Sangyeon tidak enak.
“He, Lee Sangyeon! Tolong urus temanmu itu, kalau dia tidak niat mengurus acara serahkan saja pada orang lain!” omel Yura sambil berkacak pinggang di depan Sangyeon.
“Hyunjae?” tanya Sangyeon memastikan, walaupun dia hampir 100% yakin.
“Iya, memangnya siapa lagi! Kalau sampai rapat selanjutnya dia masih ogah-ogahan seperti itu, aku sendiri yang akan mengeluarkannya!”
Sangyeon hanya menghela napas saat akhirnya Yura pergi, ia lalu berjalan menuju basecamp sambil berpikir kenapa dia dulu sampai bisa mengajak Yura untuk menjadi Wakil Ketua, tapi karena ketegasannya itu hampir semua acara OSIS berjalan dengan semestinya. Sangyeon membuka pintu basecamp dan hanya menemukan Jacob dan Younghoon di dalam.
“Wah, dia di kelas lagi? Kenapa sih dengan anak itu? Benar-benar.” tanpa diperjelas, Younghoon dan Jacob sudah tau siapa yang dimaksud Sangyeon.
“Sikapnya seperti saat putus dulu.” komentar Jacob.
“Tentu saja dia harus menyesalinya seperti itu, dia hampir membuat adikku masuk rumah sakit! Ck, begitu jadinya kalau aku terlalu membiarkannya.” omel Younghoon.
“Kau terus saja marah-marah soal itu tapi tidak pernah mengatakan apapun pada Hyunjae.” sahut Jacob.
“Bagaimana mau marah langsung kalau dia saja sudah seperti mayat hidup begitu. Tapi baguslah, kalau dia tidak menyesal sama sekali bisa-bisa sudah ku patahkan lehernya.”
“Tapi kita tidak bisa membiarkannya seperti itu. Yura sudah marah-marah karenanya, anak itu bisa kena masalah.” kata Sangyeon yang sudah duduk di samping Jacob.
“Apa yang kita lakukan dulu saat dia putus?” tanya Jacob, berusaha mengingat apa yang terjadi sampai Hyunjae kembali berisik lagi setelah putus. Siapa tau saja bisa mereka lakukan lagi kali ini.
“Tidak ada. Kita biarkan saja dia seminggu.” jawab Sangyeon setelah mengingat-ingat. Saat itu mereka hanya membiarkan Hyunjae dengan sikap diamnya, tapi tetap menyeretnya ke sana-ke mari agar anak itu tetap melakukan sesuatu seperti biasa, sama seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEEPER || Lee Hyunjae
Hayran Kurgu"Aku akan menjagamu." kata seorang gadis kecil yang merupakan cinta pertama HyunJae, 10 tahun yang lalu. ~ "Aku menyukaimu! Mulai sekarang aku yang akan menjagamu." kata HyunJae saat ini di depan gadis yang sama, tapi gadis itu hanya menatap HyunJae...