Enara mendengus sebal, dirinya masih merasa kesal atas kejadian tadi siang. Coba saja jika tidak ada Ecandra, dia dan Kinasih pasti sudah menangkap anak kecil yang telah membawa mereka datang ke dunia ini.
Gadis itu memang sangat ingin pulang dan kembali ke dunia aslinya. Tapi meskipun begitu, ada rasa setengah hatinya yang tetap menginginkan di sini.
Enara jatuh hati kepada Kasim Rezka. Tapi dia sadar, jika rasa sukanya ini tidak boleh terlalu jauh dan Enara harus mencari solusi agar dirinya tidak terlalu menyukai Kasim Rezka.
Enara hanya tidak ingin dirinya terlalu terikat jauh dengan dunia yang bahkan tidak dia pahami disebelah Indonesia bagian mana ini.
"Huh~" Enara menghela napasnya kasar dan menyandarkan tubuhnya disamping bilik kayu kamar Ratu Nerissa.
Dirinya sedang berjaga dengan beberapa dayang di depan kamar sang Ibu Ratu. Selalu siap siaga jika Ibu Ratu Nerissa memanggil mereka.
"Gue pengen pulang. Tapi juga ada rasa gak pengen," gumam Enara pelan dan terdengar sangat berat.
Tiba-tiba gadis itu berdiri tegak dan tersenyum semangat. "Gimana kalau nanti bisa pulang, gue bawa juga Kasim Rezka ya? Kalau dia gak mau gue culik aja, dikarungin."
Ide Enara memang terdengar sangat briliant tapi bagi dirinya sendiri. Tidak lama gadis itu kembali menghela napasnya berat.
Mana mau Kasim Rezka ikut bersamanya. Lelaki itu saja tidak punya rasa padanya. Rezka hanya merasa kasihan padanya, makanya lelaki itu selalu melindunginya dan menjaganya. Karna apa? Karna Enara adalah bagian dari kerajaan. Dayang istana Ratu Nerissa.
Tidak lama indra penglihatan Enara menatap Rezka yang sedang berjalan berdua bersama dengan perempuan.
Enara tak yakin siapa perempuan itu. Tapi sepertinya dia pernah melihat perempuan itu di kamar Ratu Leteshia. Mungkinkah perempuan itu keponakan dari sang Ratu Jahanam?
Kaki Enara menglangkah selangkah dan semakin memfokuskan matanya menatap Kasim Rezka dan sang Putri yang terlihat begitu anggun dan cantik jelita itu sedang berdiri berhadapan.
"Mereka saling kenal?" tanya Enara kepada dirinya sendiri. Dia tidak pernah menyangka jika Rezka akan saling kenal dengan keponakan Ratu Leteshia.
Tangan Enara tiba-tiba mengepal ketika melihat Rezka yang mencondongkan badannya mendekati sang Putri cantik itu. Tangan lelaki itu terangkat dan kepalanya sedikit dimiringkan.
Ternyata Rezka hanya ingin mengambil daun kering yang ada dipundak keponakan Ratu Leteshia. Tapi setelahnya, adegan yang sama sekali tidak pernah ingin Enara lihat terjadi.
Sang Putri cantik itu tiba-tiba saja mengecup pipi Kasim Rezka.
Rezka yang dicium kenapa Enara yang menjadi gemetar. Enara langsung membuang muka saat tatapannya tak sengaja bertemu dengan Rezka yang mendongakkan kepalanya tadi.
Tepat saat itu pintu kamar Ratu Nerissa terbuka membuat semua dayang langsung berdiri tegak dengan kepala yang menunduk memberikan hormat kepada sang Ibu Ratu termasuk Enara.
Sang Ibu Ratu berjalan cepat entah menuju ke mana. Dayang-dayang Ratu Nerissa langsung mengikuti di belakangnya, tetapi Enara yang baru saja ingin berbalik dan ikut dengan yang lain. Tangannya langsung ditarik oleh seseorang membuatnya hampir saja terjungkal ke belakang.
Enara menatap tajam punggung Pangeran Ecandra yang menariknya tak ada rasa kemanusiaan sama sekali.
"Woy, lo apa-apaan sih ini." Enara mencoba melepaskan tangannya dari tangan Ecandra tapi Pangeran satu itu berpura-pura budeg dan tidak menyahut.
![](https://img.wattpad.com/cover/266437117-288-k713496.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World [Ending]
FantasyCERITA 2 | ANSHA PROJECT | '''•••''' Percayakah kamu akan sebuah kerajaan-kerajaan semacam di negeri dongeng itu memang ada? Atau pernahkah terbayang di dalam benakmu, jika kamu akan terlempar ke dalamnya? Enara dan Kinasih mengalami hal diluar nala...