🔘 Moon Lovers

393 69 3
                                    

Kami beri satu foto khusus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami beri satu foto khusus.

⏭⏮

Enara mendesah pelan dan mendudukkan bokongnya di tangga ruangan depan kamarnya. Hari sudah gelap, tapi dirinya tidak bisa tertidur.

Mendongakkan kepalanya dan tersenyum tipis saat melihat bulan bulat yang begitu cerah disertai dengan hamparan bintang yang semakin indah untuk dipandang.

Jauh di dalam lubuk hatinya ada keinginan Enara untuk menyusul sang sahabat yang sedang berpetualang bersama Pangeran. Tapi apalah dayanya yang sekarang menjadi dayang, alias pesuruh.

"Ahh sebel," dumel Enara dan menggaruk rambutnya asal membuat beberapa helai rambutnya berjatuhan dari kuncirannya.

"Lagian ngapain sih Raja cuma nyuruh Kinasih berdua sama Pangeran? Kenapa gue harus ditinggal sendiri di sini? Kenapa?"

Enara mendramatisir keadaannya dengan menyentuh dadanya dengan kedua tangannya seakan-akan dirinya adalah tokoh yang paling ternistakan. Mungkin jika ada Kinasih, sahabatnya itu sudah menjitak kepala Enara agar gadis itu sedikit sadar atas sikap bobroknya.

"Pengen pulang." Enara menyandarkan badannya kepada tangga yang ada di belakangnya dan memejamkan matanya.

"Pengen pulang," ujarnya lagi kali ini lebih pelan.

"Pulang?"

Enara langsung terlonjat kaget saat mendengar suara seseorang yang mengakibatkan kepalanya langsung terbentur dengan kepala orang tersebut.

"Aww." Enara memegangi jidatnya dan menatap sebal biang keladi. Amarahnya langsung menyurut ketika mengetahui siapa orang tersebut.

"Ka-kasim Rezka?"

Enara menatap Rezka yang kini sudah duduk di sampingnya. Lelaki itu menaruh pedangnya di samping badannya yang lain dan mendongakkan kepalanya menatap langit malam.

"Apa boleh saya bertanya banyak hal padamu?" Rezka melirik Enara dari sudut matanya.

"Ya. Apa?"

Enara mencoba bersikap tenang dan mengikuti apa yang Rezka lakukan, yaitu menatap hamparan bintang yang membentang dilangit malam.

"Apa benar kamu itu dari dunia lain? Lalu bagaimana caranya kamu dan temanmu bisa sampai di sini? Dan ... ada hubungan apa kamu dengan Ibu Ratu?"

Enara terdiam, dia tidak langsung menjawab.

"Menurutmu bagaimana? Apa jika aku cerita kamu akan percaya?" Enara malah balik bertanya dan menoleh menatap Rezka yang ternyata juga menatapnya.

"Aku akan coba percaya ... meskipun itu terdengar mustahil," jawab Rezka dengan tatapan mata yang tidak bisa Enara definisikan.

Another World [Ending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang