"Gue sejelek itu apa sampe lo liatin terus?"
Jisoo bertanya, risih karena dari tadi oknum yang bernama Lee Taeyong terus-terusan mengamatinya. Mulai dari waktu Jisoo masih sit up dan push up, pas Jisoo laporan ke ketua kelas buat hasil perolehannya, sampai sekarang ketika Jisoo akhirnya menghampiri pemuda itu.
Gadis itu dengan nomor 21 di bagian perutnya itu mengambil botol minumnya, lalu menenggak beberapa teguk air di depan Taeyong.
Pemuda berwajah dingin itu nggak berkomentar apa-apa.
"Hello?" protes Jisoo karena tidak kunjung mendapat respon. Gadis itu akhirnya menghabiskan air di botolnya.
Hanbin tiba-tiba bergabung dengan mereka, duduk di sebelah Taeyong dengan santai, "Itu artinya lo terlalu seksi sampe Taeyong speechless."
Air di mulut Jisoo langsung menyembur keluar, mengenai sedikit wajah Taeyong, dan tepat mengenai muka Hanbin sepenuhnya.
"JOROK ANJINGGGG!!!!" umpat Hanbin langsung.
"LO NGOMONG NGGAK ADA ADAB JUGA??" balas Jisoo.
Mereka berdua sekarang jadi pusat perhatian orang-orang di labela gara-gara saling teriak barusan, ditambah kini Taeyong berdiri dan mengusap wajahnya.
"Istirahat jangan lupa makan. Minum pocari gih biar ionnya balik. Gue di UKS, mau merem sebentar, ngantuk banget. Telfon gue kalo ada apa-apa," ujar Taeyong, membuat Jisoo menatapnya aneh.
Hanbin yang denger sekaligus ngeliat langsung geleng-geleng kepala, "Gue jijik Yong liat lo bucin!"
Jisoo langsung menoleh ke Hanbin, "Taeyong? Bucin? Sama siapa?"
Dengusan kesal keluar dari mulut Taeyong, "Tolol ah. Duluan!" Kemudian ia beranjak pergi dari pendopo dan menuju ke arah UKS.
Begitu punggung Taeyong menghilang dari pandangan, Hanbin langsung balik menoleh ke Jisoo, "Lo jadi orang jangan tolol-tolol banget kenapa sih!"
Jisoo langsung mengayunkan kakinya untuk menendang betis Hanbin begitu mendengar olokan dari teman semasa kecilnya itu. Hanbin menghindar dengan gesit, tapi habis itu protes.
"Lo cewek apa preman hah!"
Jisoo mendengus, lalu beranjak ke ruang ganti untuk menyusul teman-temannya. Begitu hampir sampai di ruang ganti, langkah gadis itu terhenti. Pikirannya tiba-tiba teringat sesuatu.
Ia belum mengembalikan uang sumbangan dari Taeyong.
Gadis itu terdiam sebentar, bimbang hendak melakukan apa.
Coba jika kalian ada di posisi Jisoo. Apa yang akan kalian lakukan?
1. Terima uangnya, bayar dengan menjadi pacarnya Taeyong yang kayanya ngeselin walaupun nggak jelek-jelek amat itu, dengan resiko terlihat sebagai cewek yang nggak tau malu
2. Tolak bantuannya, tarik uangnya, kembalikan utuh bagaimanapun caranya
Atau
Tolak bantuannya tapi tetep jadi pacarnya bisa nggak ya?
Jisoo menggelengkan kepalanya begitu pikirannya memikirkan pilihan ketiga. Kemudian gadis itu menganggukkan kepalanya sekali, memantapkan hatinya.
Jisoo melangkahkan kakinya kembali menuju ruang ganti. Sesuai perkiraannya, teman-temannya itu baru selesai mengganti baju seragam olahraga mereka dengan seragam hijau muda khas sekolah mereka.
"Kemana aja lo buset???"
Gadis itu nyengir, enggan menjelaskan. Tangannya bergerak melepas kaos olahraganya lalu menggantinya dengan kemeja hijau cerah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐞𝐢𝐧 𝐋𝐢𝐞𝐛𝐡𝐚𝐛𝐞𝐫 [𝒕𝒂𝒆𝒚𝒐𝒏𝒈𝒙𝒋𝒊𝒔𝒐𝒐]
Fanfiction"ein liebhaber means a lover. that's me when the world lets us met for the first time." "nggak ngerti, Yong." [warning : harsh words] [start : 29th April, 2021] was #10 in jisoo ㅡ30/6/21