two 🥊 hidden meaning

1.9K 390 30
                                    

"Lo tuh kenapa sih Jis, nyari masalah mulu anjir?!" rutuk Jisoo pada dirinya sendiri sembari berjalan ke arah kelasnya dari kantin samping.

Begitu sampai kelasnya, ia melihat Nayeon asyik bercengkerama sama Joy, Jennie, sama Jeongyeon. Emosinya naik lagi jadi ia mencubit lengan Nayeon keras-keras.

"JIS SAKIT!!!"

"LO TUH YA!! KALO GUE NGGAK SELAMET GIMANA TADI?!"

"YA KAN INI LO UDAH DI DEPAN GUE BERARTI GA ADA APA-APA?!"

"Apasih apa kenapa?" tanya Jennie, gerah ngeliat Jisoo sama Nayeon teriak-teriak di depannya.

Jisoo menjambak rambutnya sendiri, "Kayaknya bukan hari ini deh Nay gue matinya, tapi besok."

"Masalah sama Taeyong?" kali ini Jeongyeon yang bertanya, dijawab anggukan oleh Jisoo.

Jennie geleng-geleng kepala soalnya nggak tau mau ngasih solusi apa, kemudian bel berbunyi. Jennie, Joy, sama Jeongyeon berdiri buat balik ke kelasnya masing-masing.

"Jis.." panggil Joy pelan waktu matanya menangkap sedikit kegaduhan di pintu.

Jisoo bertanya dengan tatapannya, lalu akhirnya balik badan karena Joy tidak kunjung menjawab.

Ada Yuta dan Johnny yang sama-sama berdiri dengan wajah garang dan kedua tangan masuk ke saku celana mereka.

"Kim Jisoo pulang sekolah ditunggu di Mie Ayam Borobudur, jam 2 pas, nggak pake telat. Telat kembaliin 2x lipat."

Bahu Jisoo merosot. Pupus udah impiannya buat hidup tenang selama sisa SMAnya.

🥊🥊

Muka Jisoo memerah, kepanasan. Efek cuaca sore ini yang cukup bikin gerah dan juga mi ayam di hadapannya yang pedes.

Jisoo kira dia mau diapain, ternyata cuma disuruh nemenin Taeyong makan mie ayam soalnya dia nggak suka makan sendirian.

"Ya kenapa nggak nyuruh anak geng lo sih kan banyak? Kenapa gue?!" protes Jisoo waktu berhadapan dengan Taeyong tadi.

Taeyong menerima mie ayam yang disodorkan sama penjualnya, lalu menyuruh Jisoo duduk dengan matanya, "Ya terserah gue lah? Lo kan babu gue."

Jisoo akhirnya pesen juga, soalnya jadi laper liat Taeyong makan khidmat banget.

Kebiasaannya Jisoo kalau lagi siang-siang trus badan lagi capek banget itu satu, makan yang pedes-pedes. Lumayan buat ngurangi stress, walaupun aslinya Jisoo ya nggak terlalu kuat pedes.

Taeyong cuma ngelirik Jisoo habis itu menghela nafasnya pelan, lalu menyodorkan es tehnya. Punyanya Jisoo udah tinggal dikit.

"Minum," ujar Taeyong singkat.

Jisoo melirik, "Kenapa?"

Taeyong mendecak kesal lalu memelankan suaranya, "Lo jangan ngedesah gitu kenapa sih, bikin pikiran gue kemana-mana aja!"

Jisoo melotot lalu memukul tangan Taeyong yang ada di meja, "Gue kepedesan! Nggak usah mikir mesum"

Taeyong mengangkat bahunya tidak peduli dan lanjut memakan mie ayamnya, "Terserah tapi gue jadi bayangin lo-"

"Nggak perlu di ceritain, gue nggak mau tau."

Jisoo menyantap mie ayamnya lagi, kali ini berusaha nahan rasa pedes di mulutnya.

"Minum aja kenapa sih," celetuk Taeyong yang ngeri ngeliat mukanya Jisoo udah merah banget.

Jisoo melirik pemuda itu tajam, "Gue cuma bawa uang 12 ribu! Ini mi ayam 8 ribu sama es teh 3 ribu ya mana cukup ambil minum lagi?"

Taeyong mendengus lalu menyuap sesendok lagi ke mulutnya, "Gue yang bayar."

Mata Jisoo langsung menyipit, ia refleks mendekatkan badannya pada Taeyong, curiga akan perbuatan pemuda itu barusan, "Ada udang di balik batu ini pasti."

Taeyong membuka mulutnya, tapi nggak jadi ngomong. Tangannya lebih memilih mendorong jidat Jisoo mundur agar tidak terlalu dekat dengan mukanya.

"Gue cuma nggak mau lo nyebarin gosip 'Lee Taeyong biarin ceweknya bayar makanannya sendiri'."

Jisoo langsung mendecih, rada nggak percaya sama omongannya Taeyong. Akhirnya gadis itu memutar sedikit badannya, "Bangg, aku tambah gorengannya 3 dong!"

Taeyong memutar bola matanya jengkel, "Gatau diri."

Jisoo menerima semangkuk gorengan yang disodorkan oleh penjualnya lalu melet sebentar.

"Biarin, citra gue kan udah terlanjur jelek di mata lo. Ya sekalian aja."

Jisoo nggak tau kalau hatinya Taeyong sempet deg-degan waktu cewek itu melet ke dia barusan.

🥊🥊

Taeyong masih setia mantengin layar ponselnya daritadi, cuma buat ngestalk cewek bernama Kim Jisoo itu. Padahal yang diliat daritadi cuma foto-foto itu aja, cuma pemuda itu belum bosan-bosannya.

Johnny yang baru datang ke markas langsung menghempaskan badannya di sofa di sebelah Taeyong, capek habis latihan basket ekstra.

"Cantik nggak sih?" komentar Johnny ketika mengintip layar ponsel Taeyong yang menampakkan salah satu foto Jisoo.

"Cantik nggak sih?" komentar Johnny ketika mengintip layar ponsel Taeyong yang menampakkan salah satu foto Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik lah," gumam Taeyong, lalu tersadar sendiri, "hah, enggak."

"Kepo doang," lanjut pemuda itu lalu menutup aplikasi Instagram-nya.

Johnny langsung terkekeh melihat kelakuan temannya itu. Mau ngejek tapi nggak berani soalnya ngeliat moodnya Taeyong sekarang adalah mood serius.

Taeyong beranjak lalu pamit ke semua orang yang ada di markas, mau pulang duluan ke kosan.

Sampai di kosan niat awal Taeyong adalah main game, tapi ia malah mengambil handuk. Tangannya mengambil bluetooth speaker lalu menghubungkannya ke ponselnya sendiri. Jemarinya memilih playlist yang akan ia putar lalu ia mengeraskan volumenya sebelum akhirnya masuk ke kamar mandi.

Malah mandi sambil galau-galauan.

I see forever in your eyes

I feel okay when I see you smile, smile

"Ah Kim Jisoo sialan. Musnah kek dari pikiran gue???"

[ to be continued ]

𝐞𝐢𝐧 𝐋𝐢𝐞𝐛𝐡𝐚𝐛𝐞𝐫 [𝒕𝒂𝒆𝒚𝒐𝒏𝒈𝒙𝒋𝒊𝒔𝒐𝒐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang