Ujian Akhir Semester dimulai 3 hari lagi.
2 minggu yang paling bikin stress dan muak buat Jisoo akhirnya datang juga.
Hari ini hari Jumat, hari terakhir belajar normal. Besok Hari Tenang menjelang ujian, lalu Senin UAS dimulai.
Hari Jumat ini adalah hari yang ditunggu-tunggu sebagian besar anak-anak, soalnya bakalan diumumin pembagian ruang ujian.
Ruang ujian bakalan diacak semua, 1 ruang bisa berisikan anak IPA, IPS, dan Bahasa dari kelas 10, 11, dan 12. Makanya pengumuman kali ini ditunggu-tunggu, siapa tau bisa sekelas sama gebetan kan lumayan.
"Yuhuuuu!!" seru Sungjae si Ketua Kelas sambil berlari masuk kelas dengan membawa selembar kertas hijau dari Tata Usaha.
Kelas langsung ribut, Jisoo bagian geleng-geleng kepala. Dia mah sama siapa aja juga nggak masalah.
Mau berharap sekelas sama Taeyong tapi rasanya nggak mungkin kelas 12 IPS 3 dan IPS 4 bisa 1 ruangan atau 1 bangku.. Sekolah kan nggak mungkin ngasih peluang buat murid-muridnya nyontek,,
"Jisoooo anjing!!!"
Tangan Jisoo buru-buru memukul lengan Nayeon, mengingatkan agar gadis itu menjaga omongannya di jam sekolah begini.
Nayeon duduk dengan buru-buru di samping Jisoo, mukanya kentara banget lagi bahagia.
"Kenapa sih?"
Nayeon nyengir, "Kita sekelas sama kelas sebelah, IPS 3."
"Anjing."
🥊🥊
"Sayang dijemput nggak?"
Jisoo mendengus. Badannya membungkuk untuk mengikat tali sepatunya, sementara di meja belajarnya ada hpnya.
"Nggak usah gilaaaa, kos-kosan gue cuma di belakang sekolah!!" Umpat Jisoo.
Taeyong terdengar tertawa di seberang sana, lalu pemuda itu pamit mau ke toilet. Sambungan telfon mereka berdua kemudian terputus.
Jarum jam di meja belajar Jisoo menunjukkan pukul 7.16, membuat gadis itu menyudahi belajarnya dan keluar kamar. Pas banget, Sowon juga keluar dari kamarnya.
"Mau berangkat?" Sapa Sowon.
Sembari mengunci kamarnya, Jisoo merespon, "Mau nguli."
"Baguslah."
"Ya berangkat anjir mau ngapain lagi emang," semprot Jisoo lalu berjalan menyusuri taman samping untuk keluar dari kos bersama Sowon.
Sowon terkekeh, "Sensi amat kayak masker."
Begitu Sowon membuka pintu samping, gadis itu langsung terbatuk. Jisoo menoleh, tapi karena Sowon sibuk menunjuk-nunjuk ke depan dengan dagunya, gadis itu menoleh lagi ke depan.
Ada Taeyong di depan gerbang.
"Hish," gerutu Jisoo, lalu mundur secepat kilat untuk mengaca di mobil milik ibu kosnya yang terparkir di samping mereka.
Setelah yakin bahwa muka dan rambutnya baik-baik saja, gadis itu menyusul Sowon keluar.
"Jis punya penggaris lebih nggak?" Tanya Taeyong pada pacarnya itu sewaktu Sowon masih membuka gembok gerbang kos.
Jisoo mengangguk, "Punya. Kenapa?"
Cengiran muncul di wajah Taeyong, "Bawain dong sekalian, lupa."
Jisoo memandang pacarnya itu jengkel, lalu berbalik lagi ke dalam untuk mengambilkan penggaris.
"Kenapa nggak disiapin sih dari semalem?!" Gerutu Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐞𝐢𝐧 𝐋𝐢𝐞𝐛𝐡𝐚𝐛𝐞𝐫 [𝒕𝒂𝒆𝒚𝒐𝒏𝒈𝒙𝒋𝒊𝒔𝒐𝒐]
Fiksi Penggemar"ein liebhaber means a lover. that's me when the world lets us met for the first time." "nggak ngerti, Yong." [warning : harsh words] [start : 29th April, 2021] was #10 in jisoo ㅡ30/6/21