1

5.3K 344 8
                                    






Gadis dengan bibir berbentuk hati itu terlihat serius mengaduk adonan kuenya.

"Jisoo unnie!!panggil seseorang disebelahnya.

Jisoo menoleh."bwahahahah"ia tertawa puas melihat wajah gadis kecil disampingnya dipenuhi oleh tepung.

Wajah gadis itu tertekuk.ia berkacak pinggang menatap jisoo yang masih menertawainya.

"Wajahmu sangat lucu,chaeng"ucap jisoo disela tawanya.

Gadis yang dipanggil chaeng itu cemberut lucu.bibirnya sudah maju.

"Itu tepung chaeng,kenapa dijadiin bedak"kata jisoo,tawanya mereda.

"Ish unnie,tadi ada kotoran di tepung nya,jadi aku tiup"jelas chaeyoung.

Jisoo mengambil kain lalu membersihkan wajah putih chaeyoung.

Tapi sebelum itu,chaeyoung melangkah mundur.

"Gak ada adegan narik pipi ya unnie"ucap chaeyoung memperingatkan.

Jisoo tampak berpikir."umhh tidak janji"

"Selalu begitu"gerutu chaeyoung.



Kim jisoo adalah seorang mahasiswa yang merangkap menjadi pemilik toko kue kering.ia adalah mahasiswa semester akhir,ke kampus jika ada keperluan penting saja.jisoo merintis usaha kue ini bukan untuk uang semata,tapi ini adalah hobinya.jisoo berasal dari keluarga yang mampu,bahkan sangat mampu.sekali lagi,ini hanya hobi orang tuanya juga tidak keberatan dengan ini.

Sedangkan chaeyoung,gadis yang berumur 11 tahun,bekerja ditempat jisoo.membantu sang pemilik toko.

Chaeyoung sangat menghormati jisoo,menganggapnya seperti kakak perempuannya.begitupun sebaliknya,jiso sangat menyayangi gadis itu,walaupun jisoo sendiri sudah memiliki dua adik perempuan.

"Bagaimana kabar bibi,chaeng?"tanya jisoo setelah memasukkan kuenya kedalam oven.

Chaeyoung menghentikan kegiatannya yang tengah memasukkan kue kedalam toples.

"Eomma__ baik"balas chaeyoung melanjutkan pekerjaannya.

Jisoo memang tidak pernah bertemu dengan Sooyoung,eomma dari chaeyoung.tapi dari semua cerita chaeyoung,Sooyoung adalah ibu terbaik.

"Bahkan hari ini,eomma memasak makanan kesukaanku"kata chaeyoung diiringi dengan senyum tipisnya.

"Benarkah?woah unnie sangat iri padamu"ucap jisoo,chaeyoung memalingkan wajahnya.

Jisoo pernah bertanya,mengapa chaeyoung ingin bekerja padahal ia harus fokus dengan sekolahnya.dan chaeyoung menjelaskan jika dia hanya ingin meringankan beban ibunya.

Dan tanpa sepengetahuan chaeyoung,jisoo sering membayar separuh uang sekolah chaeyoung.sebenarnya jisoo bisa saja membayar seutuhnya tapi itu akan menimbulkan kecurigaan chaeyoung nantinya.jika menggunakan kata beasiswa,chaeyoung tidak akan percaya karena sekolahnya tidak menerima sistem beasiswa.

Setiap akan melakukan pembayaran uang sekolah,chaeyoung selalu dibuat bingung karena dia hanya membayar setengahnya saja,berbeda dengan murid lainnya.jika ia bertanya pada pihak sekolah,mereka hanya mengatakan itu adalah kebijakan dari sekolah.

Beruntung jisoo mau menerimanya bekerja,sehingga ia memiliki penghasilan.jiso menggajinya dengan layak,sesuai dengan hasil pekerjaannya.

Tidak jarang ia melihat chaeyoung bekerja sampai malam,padahal pekerjaannya masih bisa dikerjakan besok.namun chaeyoung bukan tipe yang suka menunda-nunda pekerjaan.nggak kaya author.

Ramai pengunjung ataupun tidak,jisoo akan tetap menggaji chaeyoung dengan layak.


















Chaeyoung berdiri tepat didepan pintu rumahnya.ia menarik nafas panjang,hari ini benar-benar melelahkan.

Chaeyoung menekan knop pintu dengan sangat pelan.takut jika ibunya mungkin akan terbangun.

Chaeyoung melangkah kekamar Sooyoung.ia mengintip terlebih dahulu sebelum masuk.

Ia mendekat,memperhatikan wajah damai  yang tengah terlelap itu.chaeyoung menatapnya dalam diam.hanya saat seperti ini bisa menatap wajah ibunya.

Chaeyoung merogoh kantongnya,mengambil uang yang tadi diberikan oleh jisoo.kemudian ia lipat dan memasukkannya ke celengan yang ada diatas nakas.itu adalah tabungan Sooyoung,ia selalu menyisihkan gajinya dari hasil kerjanya sebagai karyawan laundry.dan tanpa sepengetahuan Sooyoung,chaeyoung selalu menyisihkan gajinya kedalam celengan itu.

Walaupun chaeyoung sendiri sangat membutuhkan uang,tapi dia melakukannya karena itu membuatnya bahagia.

Sooyoung sendiri tidak pernah memberikan uang pada chaeyoung sepeser pun.ia hanya menghidupi dirinya sendiri,peduli pada dirinya sendiri.bahkan ia tidak menganggap chaeyoung itu ada.

Sedangkan chaeyoung,ia tidak pernah mengeluh akan sikap Sooyoung padanya.ia percaya jika ibunya sangat menyayanginya,meskipun dengan cara yang tidak chaeyoung mengerti.

Menurut chaeyoung,kasih sayang itu tidak selalu bersikap lembut,halus,perhatian.cara menunjukkan rasa sayang itu beragam,dan chaeyoung belajar itu dari perilaku Sooyoung padanya.





TBC....








Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang