Lisa tengah merapikan poni nya didepan cermin. Ia sudah rapi sekarang,malam ini Sooyoung mengajak ketiga putrinya makan malam di luar.
Chaeyoung yang sedari tadi duduk di tepi kasur memperhatikannya pun ikut terkesan melihat penampilan Lisa.
Lisa berbalik menatap Chaeyoung yang masih memperhatikannya.
"Bagaimana?" tanyanya meminta pendapat.
Chaeyoung tersenyum manis. "sempurna"
Lisa membalas senyuman itu,namun tak lama raut wajahnya berganti.
"Kok kamu belum siap-siap?"
Chaeyoung terdiam.
"Chaeng?"
"Sepertinya aku tidak ikut" Chaeyoung bersuara.
"Kenapa?"
Chaeyoung menunduk. Bagaimana dia mau ikut,bahkan dia sendiri tidak diajak.
Melihat reaksi Chaeyoung,Lisa kini mengerti.
"Ayo,aku akan membantumu siap-siap" ucapnya seraya menari tangan Chaeyoung menuju kamar anak itu.
"Tapi Lisa__"
Belum sampai di pintu kamar,Chaeyoung menahan tangan Lisa.
"Aku yang akan bicara pada eomma"
*
Sooyoung dan ketiga putrinya_ah ralat keempat putrinya sudah berkumpul diruang tamu.
Lisa sedari tadi terus menggenggam tangan Chaeyoung.
"Eomma!"
"Iya sayang?"
"Chaeyoung ikutkan?"
Sooyoung melirik sinis pada Chaeyoung yang sedari tadi tak berani menatapnya.
Jisoo dan Jennie keduanya sibuk dengan ponsel masing-masing.Raut wajah Sooyoung berubah saat menatap Lisa.
"Tapi sayang,sepertinya Chaeyoung punya banyak tugas sekolah yang harus diselesaikan" kata Sooyoung lembut.
"Bukan begitu Chaeyoung?"
Chaeyoung semakin mengeratkan genggaman nya.
"Aku akan membantunya menyelesaikan itu nanti,jadi biarkan dia ikut eomma"
*
Suasana di restoran cukup sepi,karena hanya orang-orang berduit yang bisa makan disana.
Chaeyoung menatap pasta yang ada di depannya dengan tatapan kosong. Yap,di restoran Bintang Lima ia hanya memesan sepiring pasta dan segelas air putih. Lebih tepatnya sang eomma yang memesan itu untuknya,baik bukan?
Chaeyoung menatap keluarganya yang berada di meja yang berbeda dengannya. Ya,meja mereka berbeda.
Chaeyoung duduk sendirian di meja belakang paling sudut dekat jendela. Sedangkan Sooyoung beserta anak tirinya berada dimeja paling depan.
Lisa menatap Chaeyoung yang juga menatapnya. Chaeyoung tersenyum,mengisyaratkan kalau dia tidak apa-apa.
Lisa hendak menghampirinya,menemani Chaeyoung namun tangan Sooyoung menarik tangannya untuk duduk.
"Eomma,kenapa Chaeyoung disana sendirian?kenapa dia tidak bergabung dengan kita?" tanya Lisa
"Satu meja hanya ada empat kursi Lisa,biarkan dia disana" balas Sooyoung santai.
"Omong kosong" gumam Lisa yang masih didengar oleh ketiganya.
"Lisa,apa sopan seperti itu?" tutur Jisoo yang sedari tadi hanya fokus dengan ponselnya.
"Tapi unnie___"
"Biarkan Chaeyoung disana,lagipula tidak akan ada yang menculiknya" Jennie nyeletuk.
Chaeyoung menunduk dalam,ada air mata di pipi bulatnya. Mengapa sang eomma memperlakukan dia bak orang asing.
"Hei!!!"
"Anak appa kenapa menangis?"
Chaeyoung mendongak,Seojun yang duduk berhadapan dengan Chaeyoung tersenyum kecil melihat hidung putrinya yang memerah.
"Appa!" suara Chaeyoung bergetar. Ia kembali menunduk,menggigit bibirnya menahan isak tangis yang mendesak.
"Princess nya Appa kenapa menangis hm?"
" Tidak apa-apa sayang,tidak apa-apa" tangan Seojun terangkat menghapus jejak air mata di pipi putrinya.
Tindakan Seojun justru semakin membuat Chaeyoung menangis.
"Berhentilah menangis dan makanlah,nanti pastanya sedih kalau chaeng gak makan" tuturnya sangat lembut.
Chaeyoung mengatur nafasnya dan mengusap wajahnya kasar. Ia mulai mengambil garpu dan memakan pastanya yang sudah dingin.
"Bagaimana rasanya?"
Chaeyoung mengangguk."enak"
"Chaeng tahu,kenapa air laut itu asin"
"Memangnya kenapa,Appa?" tanya Chaeyoung pelan sesaat setelah menelan makanannya.
"Air laut asin karena keringat dari ikan ikan yang berenang kesana kemari,kesana kemari"
Chaeyoung menutup mulutnya,nahan tawa karena lelucon sang Appa. Ia tidak ingin dianggap aneh karena tertawa sendiri.
Seojun kembali mengulangi lelucon yang sama,namun kali ini Chaeyoung tidak tertawa.
Seojun kembali mengulanginya sampai tiga kali,Chaeyoung tetap tidak tertawa seperti pada awalnya. Chaeyoung menatap bingung kearah sang Appa.
"Jika kamu tidak bisa menertawakan lelucon yang sama berulang-ulang,lalu mengapa kamu menangis berulang kali atas masalah yang sama" kata Seojun yang membuat Chaeyoung mengerti.
TBC....
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
Teen FictionDilahirkan oleh mu adalah kebahagiaan terbesar bagiku,namun melahirkan ku ternyata penyesalan terbesar bagimu. -Chaeyoung- #family