15

1.7K 262 14
                                    









Jisoo terus menggenggam tangan Lisa yang hangat.

"Kamu beneran gak mau ke rumah sakit?" kata Jisoo menatap khawatir sang adik bungsu.

Lisa tersenyum lirih."unnie gak usah berlebihan,demam aja kok ini"

Jisoo mengerling. "Bukan berlebihan Lisa,gimana nanti kalau kamu drop lagi seperti waktu itu"

Lisa diam,melihat raut kesal kakak sulungnya itu.

"Ini pasti karena semalam kan? Kamu ke halaman belakang malam-malam. Berjam-jam disitu,kamu itu gak bisa kena angin malam terlalu lama Lisa,begini kan jadinya" kata Jennie yang berdiri berkacak pinggang di samping Jisoo.

Bibir Lisa maju beberapa centi mendengar ocehan dari kedua unnie nya yang menurutnya berlebihan.

"ini semua gara-gara anak itu" ucap Jennie sembari melangkah kearah jendela.

Lisa menatap unnie nya tidak terima. Ia bangun dari tidurnya dibantu Jisoo.

"Jennie unnie apa-apaan sih,bisa gak stop nyalahin Chaeyoung dengan semua yang terjadi di rumah ini"

Jennie berbalik menatap kesal Lisa yang selalu membela Chaeyoung.

"Itu fakta Lisa. Karena dia lah penyebab kekacauan di rumah kita dan kau tidak bisa tutup mata untuk itu"

"Itu tidak benar"

"Unnie gak tau,apa saja yang sudah Chaeyoung lalui"

"Lalu,apa kau sudah tahu begitu banyak tentangnya?" Jennie kembali bersuara.

"Tidak juga,dan yang ku ketahui itu cukup membuatku sakit. Bagaimana dia yang mengalaminya?"

Jisoo memijit keningnya,pusing mendengar perdebatan kedua adiknya.

Jennie menatap Lisa serius.

"Dengar Lisa,Chaeyoung hanya lah orang asing. Kau tidak perlu terlalu jauh masuk ke kehidupannya"

Lisa bergerak,kakinya menjuntai kebawah kemudian ia berdiri berhadapan dengan Jennie.

"Bagiku,Chaeyoung bukan lah orang asing. She my sister!!" ucapnya lantang.

"Apa kau lupa,dia yang sudah membuat Daddy pergi!!" Jennie berteriak.

"Aku tidak pernah berpikir jika pikiran unnie akan se sempit ini. Kau seperti anak kecil!!" balas Lisa ikut berteriak.

"Lisa!!" tegur Jisoo.

Wajah Jennie memerah, Ia semakin mendekat.

"Kau mengatai ku apa?"

"Kau seperti anak kecil!! Kau hanya selalu melihat  dari satu sisi saja,kau tidak pernah memikirkan perasaan orang lain" ujar Lisa,urat lehernya sampai terlihat.

Tangan Jennie terangkat ingin menampar adiknya,namun di tahan Jisoo.

"Jennie!!sudah cukup. Apa sekarang kau akan main tangan pada Lisa?" ucap Jisoo.

Jennie mengusap kasar wajahnya. Lalu keluar dari kamar.

Jisoo beralih pada Lisa yang tengah menangis. Jisoo meraih tangannya dan menariknya untuk duduk kemudian memeluknya dan mengusap punggungnya lembut.

"Sudah jangan menangis,nanti kamu tambah demam sayang" Jisoo melepas pelukannya dan menghapus jejak air mata di pipi bulat adiknya.

"Dia tidak baik-baik saja Unnie. Chaeyoung tidak baik-baik saja" gumam Lisa yang masih didengar Jisoo.

"Saat ini jangan memikirkan hal yang lain,sembuh dulu ya!" ucap Jisoo seraya mengelus pelan pipi bulat Lisa.




"Dan Lisa,yang tadi itu tidak sopan"

Lisa tahu. Sekarang ia merasa bersalah telah berkata seperti itu pada Jennie.

"Nanti minta maaf sama Jennie Unnie ya?"

Lisa mengangguk.

Jisoo kembali memikirkan perkataan Lisa tentang Chaeyoung. Apa yang tidak ia ketahui? Apa selama ini ia sudah benar-benar mengenal Chaeyoung?

*

Dilain tempat diwaktu yang sama, Chaeyoung sedari tadi hanya melihat keluar jendela,mengabaikan guru yang komat kamit didepan sana.

Ia memikirkan Lisa.Bagaimana keadaan nya sekarang?Apa demamnya sudah turun?  Apa ia sudah minum obat?

Tadinya sebelum ke sekolah,ia ingin menemui Lisa terlebih dahulu Namun ia urungkan,takut mengganggu istirahat nya.






"Baiklah anak-anak,setelah penjelasan ibu tadi,ibu ingin bertanya pada kalian. Apa yang kalian inginkan dimasa depan?"

Mendengar itu sontak membuat siswa berlomba-lomba ingin menjawab.

"Aku ingin menjadi pilot"
"Aku Professor"
"Aku Pengacara,bu"
"Jutawan,bu"
"Menjadi istri yang baik"
"Memiliki anak yang banyak"

Jawaban yang beragam itu membuat sang guru terkekeh.

Kemudian fokusnya teralih pada anak perempuan yang duduk dipojok belakang,yang terus menatap keluar,yang suaranya sangat jarang terdengar.

"Chaeyoung?"panggilnya.

Chaeyoung yang sedari tadi menatap keluar,beralih menatap wanita yang ada didepan sana.

"Iya?"

"Boleh saya tahu jawaban mu?"

Chaeyoung terdiam sejenak,kemudian menjawab.

"Aku ingin hidup"

Jawaban sederhana  itu sontak membuat seisi kelas tertawa. Termasuk guru yang bertanya tadi.

"Dasar Idiot!!semua orang  mau hidup" kata salah satu siswa. Mereka semua kembali tertawa.

Guru menegur mereka dan kembali menghadap ke Chaeyoung.

"Jawab yang benar,Chaeyoung"

Chaeyoung menghela nafas pelan,lalu kembali menatap keluar.



"Dulu,aku ingin menjadi orang yang hebat. Tapi sekarang,aku hanya ingin menjadi orang yang bahagia" lirihnya seraya menghapus air yang keluar dari sudut matanya.














TBC....

Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang