14

1.7K 247 26
                                    






Suara Lisa menggema di rumah besar itu.

Ia melompat-lompat kegirangan,bangga pada dirinya sendiri karena berhasil mendapatkan juara 1 dikelas.

Chaeyoung mengekor dibelakang,ia juga memegang piala.

Lisa memamerkan pialanya pada setiap orang yang ia temui di rumah.

Ia melangkah mendekati Jennie yang baru menuruni tangga.

"Unnie,lihat!aku juara 1 di kelas" ucapnya sembari menunjukkan pialanya pada Jennie.

"Benarkah?" Jennie memegang piala sang adik.

"Adikku memang pintar,unnie bangga padamu" tutur Jennie sembari mengecup pelan pucuk kepala adiknya.

Chaeyoung yang melihat itu hanya bisa tersenyum,ada rasa iri di dalam dirinya.

"Ini ada apa,mukanya pada seneng" ucap Sooyoung yang baru pulang dari perusahaan milik sang suami.

"Eomma,Lisa juara 1 di kelasnya" balas Jennie menyahuti Sooyoung.

Sedangkan Lisa ,wajah yang sedari tadi berseri kini berubah seketika. Sejak makan malam waktu itu,dia membatasi interaksinya dengan Sooyoung,dan Sooyoung tahu itu.

"Unnie,ayo!aku ingin memperlihatkan nya pada Jisoo unnie" Lisa tanpa babibu menarik tangan Jennie naik kelantai dua menuju kamar Jisoo.

Sooyoung menghela nafas pelan melihat sikap Lisa yang sedikit berubah padanya.

Melihat kedua kakak adik itu sudah tidak terlihat,Chaeyoung mendekat kearah Sooyoung.

"Eomma!!"

Perhatian Sooyoung teralih,melirik malas anak itu.

"Eomma,aku dapat juara 3 di kelas" kata Chaeyoung sembari memperlihatkan pialanya,yang ukurannya lebih kecil dari punya Lisa.

"Bodoh,saya tidak perlu juara 3 kamu. Tidak ada yang bisa diharapkan dari anak bodoh sepertimu" kata Sooyoung lalu mengambil piala itu dan menjatuhkannya kelantai,tak sampai di situ ia kemudian menendangnya membuat piala itu terbagi menjadi dua bagian. Dan tanpa rasa bersalah ia pergi begitu saja.

Chaeyoung tertegun,ia mengambil piala rusak itu dan memeluknya.













Chaeyoung terlihat sangat Hati-hati memberikan plester pada pialanya.

Usahanya tidak sia-sia. Piala itu bisa menyatu kembali,walau ada tempelan plester disekitarnya.

Tokk....tokk...

"Chaeng,sedang apa?" itu bibi Jung.

Chaeyoung tidak menjawab,ia terlalu fokus pada pialanya.

"Nah selesai"

Bibi Jung mengambil piala itu dan membaca ukiran dibagian depan piala.

"Loh bibi__sejak kapan bibi disini?" tanya Chaeyoung.

"Kamu juara tiga?" mengabaikan pertanyaan Chaeyoung.

"Iya" jawabnya singkat.

"Kamu hebat,kamu sudah berusaha sejauh ini. Bibi bangga padamu" ucap bibi Jung sembari mengecup punggung tangan Chaeyoung.

Mata Chaeyoung perih,andai reaksi eomma nya sama dengan bibi Jung ia pasti akan sangat bahagia.

"Jangan nangis nanti jelek,_terus ini kenapa pialanya bisa rusak begini?"

"Tadi jatuh"

"Sudah memperlihatkan nya pada eomma?"

Chaeyoung mengalihkan pandangannya."emm sudah"

Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang