2

2.6K 291 13
                                    







Jisoo menatap dirinya dicermin.

Sempurna.

Ia meraih tas dan beberapa buku yang sebelumnya ia letakkan diatas tempat tidur.

Jisoo sudah siap ke kampus,tinggal berpamitan pada orang rumah.

Saat keluar kamar,jisoo berpapasan dengan salah satu adiknya;Lisa,yang berumur 11 tahun.

"Unnie lama sekali,aku sudah lapar"rengek adik bungsunya itu.

Jisoo terkekeh pelan."ah maaf,ayo-ayo"ucapnya merangkul sang adik.

"Selamat pagi,Dad!!"sapa jisoo yang kini duduk berhadapan dengan adiknya yang satu lagi,Jennie.

"Pagi sayang!!"balas sang Daddy.

Kim Bum,duda ber-anak 3.yang istrinya meninggal karena melahirkan anak terakhirnya,lisa.ini bukan cerita pada umumnya,dimana sang ayah atau saudarinya tidak terima karena istri/ibu nya meninggal karena melahirkan sang buah hati.

Mereka tidak membenci lisa,justru sebaliknya.mereka memberikan apapun yang lisa mau,kecuali satu.Kim Bum sangat melarang keras lisa untuk menari,alasannya karena menari sangat berisiko tinggi untuk cedera.hadeuhh.

Padahal menari adalah hobi lisa.

"Jisoo,apa rencana kamu hari ini?"tanya daddy Kim.

Jisoo yang tengah mengunyah sandwich nya terlihat berpikir.

"Seperti biasa,dad.tapi hari ini aku akan ke kampus sebentar mengurus beberapa hal,lalu ke toko"jelas jisoo.

Daddy Kim mengangguk paham.

"Jennie?bagaimana denganmu?"

Jennie mendongak,karena sebelumnya perhatiannya hanya pada ponselnya.

"Kuliah,jalan-jalan,traktir temen,and shopping"tutur Jennie membuat daddy Kim berdecak.

"Kenapa?takut uang daddy habis?"canda Jennie.

Daddy Kim mendengus tawa."bahkan jika kau memborong semua yang di sana,kekayaan daddy tidak akan goyah"

"Ck.daddy nya siapa sih ini?shombong banget"celetuk lisa.

Mereka kompak tertawa,bahkan beberapa pelayan disana tidak bisa menahan senyum melihat keluarga ini.

"Lisa,sepulang sekolah nanti,langsung hubungi paman yejun untuk menjemputmu"kata daddy kim.

Lisa mengernyit."kenapa bukan daddy saja?"tanya lisa,walau paman yejun yang sering mengantarnya ke sekolah,tapi daddy lah selalu menjemputnya.

"Daddy ada urusan sayang"

Mata jisoo menyipit."urusan apa Dad?apa Daddy akan bertemu dengan seorang wanita?"Jisoo memainkan alisnya.

Wajah daddy Kim memerah,bahkan ia terlihat salah tingkah.

Jennie yang tadinya begitu lahap menyantap makanannya,seketika berhenti begitu saja setelah mendengar perkataan Jisoo.

Sedangkan Lisa,ia hanya diam mendengarkan.

"Ah_itu.."

Suara decitan terdengar dari kursi Jennie.

Jennie meraih tasnya yang ia letakkan dibawah,tepatnya disamping kakinya.

"Aku pergi!"katanya kemudian pergi dari sana.

Kim Bum menghela nafas kasar.reaksi Jennie selalu seperti itu jika membahas tentang pendamping untuk daddy Kim.

Jisoo dan lisa saling lirik-lirikan.lisa mengedikkan bahunya acuh,Jisoo memalingkan wajah,ia mengulum bibirnya.












Chaeyoung berjalan kearah dapur,mengambil segelas air dan meminumnya hingga tandas.ah_bukan segelas,tapi tiga gelas sekaligus.

Chaeyoung tersenyum."aku sudah sarapan,saatnya ke sekolah"ucapnya dengan semangat.

Chaeyoung duduk melantai,ia sedang mengenakan sepatunya bersiap untuk ke sekolah.sesekali tatapannya tertuju pada Sooyoung yang sedang makan didepan televisi.lagi-lagi chaeyoung tersenyum,menatap ibunya yang makan dengan begitu lahapnya.

Setelah sepatunya terpasang,chaeyoung berdiri merapikan kembali seragamnya.

"Eomma,chaeng ke sekolah dulu eoh!!"kata chaeyoung sedikit berteriak.

Sooyoung hanya bergumam.ia bahkan tidak menoleh.

Ponsel Sooyoung berdering.menampilkan nama seseorang disana.dengan buru-buru,
Sooyoung meraih ponselnya yang berada diatas meja.kemudian berlalu ke dapur,sembari membawa makanannya.

Chaeyoung terdiam sejenak.ia berpikir,siapa yang menelpon ibunya pagi-pagi begini?

Chaeyoung menggeleng pelan,lalu meraih tasnya ranselnya dan pergi ke sekolah.










Chaeyoung melangkah keluar dari perpustakaan.ia baru saja meminjam buku untuk tugasnya.

Saat tengah asik berjalan,seseorang tiba-tiba menyenggol bahunya membuat chaeyoung mundur selangkah.chaeyoung tahu,itu disengaja.

"Apa matamu tidak berfungsi dengan benar?"ucap salah satu dari ketiga gadis itu.

"Maaf!!"

Saat chaeyoung hendak pergi,gadis berambut ponytail itu menarik tangannya,membuat chaeyoung terhuyung.

"Kau pikir,kau bisa pergi begitu saja,huh?"ucapnya sedikit berteriak yang mengundang perhatian beberapa murid.

Raut wajah chaeyoung merubah.

"Ck.intinya saja.aku sibuk"ucap chaeyoung,mereka tertawa remeh.

"Aku tidak menduga,anak yatim seperti mu punya nyali juga"

"Aku penasaran,bagaimana kau bisa hidup tanpa ayah?oh aku tahu,mungkin ibumu bekerja di club malam"lanjutnya,ketiganya tertawa puas.

Tangan chaeyoung terkepal.bahkan buku yang dipegangnya tadi jadi lecek.

"Bisa kau ulangi?"kata chaeyoung dengan suara beratnya.

Tawa mereka berhenti."ibumu bekerja di club malam untuk bertahan hidup"

Wajah mengejek itu seketika berubah saat melihat chaeyoung mengeluarkan smirk nya.

"Bagus.memang sudah seharusnya Anjing nurut sama majikan"setelah mengatakan itu,chaeyoung mendekat dan menepuk pelan bahu gadis itu,kemudian lewat tepat di tengah-tengah mereka.menghiraukan pekikan dari ketiga gadis menye-menye itu.

Begitulah chaeyoung.

Dia tidak akan menyenggol jika tidak disenggol.Dangdut Academy kali ah..




TBC....

How You Like That?

Little AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang